Gerakan Penaburan Ikan oleh beberapa kalangan pencinta Danau Toba
GREENBERITA.com- Gerakan besar untuk menyelamatkan Danau Toba dicanangkan pekan ini. Melalui jaringan sosial berbasis media, berbagai komunitas, organisasi, dan elemen masyarakat sepakat menjalankan aksi menanam satu miliar pohon serta menebar satu miliar bibit ikan pora-pora di tujuh kabupaten kawasan Danau Toba: Samosir, Humbang Hasundutan, Toba, Tapanuli Utara, Dairi, Karo, dan Simalungun.
Dengan tagline SaveTheTao, elemen yang sejak lama mendambakan Danau Toba kembali ke habitat alaminya kembali menyatukan diri dan berkonsolidasi untuk bergerak dan konvoi bersama-sama.
Beberapa komunitas, aliansi, yayasan, serta individu menyatakan ikut, antara lain Forum Peduli Danau Toba, Aliansi Rakyat Peduli Danau Toba, Yayasan Pusuk Buhit, Yayasan Budaya Hijau, We Care Samosir/Pature Samosir, hingga KERMAHUDATARA (Kerukunan Masyarakat Hukum Adat Nusantara).
Ada juga sejumlah nama perorangan seperti Ganda Sirait, DLH Simamora, Sahala Arfan Saragih, Warto Sinurat, dan Aris Setteng Sinurat. “Kita ajak dan surati nanti mereka,” ujar penggagas gerakan ini, Efendy Naibaho, dari sekretariatnya di Lumban Butar II, Siogung-ogung, Pangururan, Samosir, Jumat (19/9/2025) malam.
“Kita punya 500.000 benih pohon lamtoro gung, cukup untuk satu Pulau Samosir, semiliar itu untuk seluruh Sumatera Utara,” ujar Ganda Sirait melalui pesan WhatsApp sembari menambahkan pohon lamtoro gung bisa hidup di atas aspal jalanan Kota Jakarta.
Menurutnya, jenis ini sangat cocok tumbuh di dataran tinggi Danau Toba yang curam dan berbatu vulkanik. Dengan jarak tanam 5 meter, cukup untuk menghijaukan Pulau Samosir.
Sementara itu, DLH Simamora atau Helmut akan merancang jaringan komunikasi dengan OPD, pokmas, yayasan, LSM, hotel, perbankan, hingga pemerintah pusat dan daerah untuk menyukseskan gerakan tersebut.
Aris Setteng Sinurat menambahkan, lamtoro gung termasuk satu famili dengan petai cina atau pote yang bisa dimakan, dijadikan sayur, obat, bahkan diekspor. Ganda Sirait menambahkan, Ketua Umum KERMAHUDATARA Dr. HP Panggabean, SH, MS, eks Hakim Agung RI, juga akan hadir sekaligus menyerahkan bibit lamtoro gung kepada Bupati Samosir Vandiko T Gultom.
Secara teknis, mulai dari pelobangan, penanaman, hingga perawatan akan didata. Pokmas yang berhasil menumbuhkan vegetasi akan mendapat bonus. Dengan begitu, ancaman kebakaran hutan dan kekeringan air bisa diantisipasi sejak dini.
“Boleh juga BUMN, BUMD, perusahaan multinasional dan PMA ikut,” ujar sejumlah ahli yang mendukung gagasan besar ini.
Para bupati di tujuh kabupaten akan disurati dan dikunjungi untuk meminta respon positif mereka.
Di Samosir sendiri, gerakan pelestarian lingkungan juga sudah berjalan. Pada 19 September 2025, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir menggelar kegiatan Jumat Bersih dan gotong royong serentak, termasuk penataan Taman Sitolu Hae Horbo di Pangururan.
Kegiatan dipimpin langsung oleh Kepala Bidang PPKL Helmut Todo Tua Simamora, SSi, MSi. “Dimaksudkan agar Taman Sitolu Hae Horbo sebagai wajah kota dan lokasi ruang publik lebih tertata rapi dan bersih,” ujarnya.***(Gb-Ferndt01)