![]() |
75 Tahun Seminari Christus Sacerdos akan Tabur Benih Ikan bentuk Kepedulian Lingkungan di Samosir |
GREENBERITA.com- Dalam momentum emas perayaan 75 tahun berdirinya, Seminari Menengah Christus Sacerdos Pematangsiantar tak hanya merayakan dengan seremonial semata. Mereka menjadikan usia matang itu sebagai panggilan untuk menyatu dengan alam dan masyarakat melalui aksi nyata pengabdian sosial di Kabupaten Samosir.
Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar, para calon imam dari seminari ini akan melaksanakan penaburan benih ikan mas di Pantai Tanda Rabun serta penaburan benih ikan lele dan patin di Danau Sidihoni, Ronggurnihuta. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 9 Agustus 2025.
"Benar, dalam rangka 75 Tahun Seminari Menengah Christus Sacerdos Pematangsiantar, kita menggelar beberapa kegiatan pengabdian masyarakat di Kabupaten Samosir pada 09 Agustus mendatang," ujar Pastor Walden Tobok Sitanggang, OFMCap, selaku Koordinator Kegiatan dalam rilis yang diterima greenberita pada Selasa, 05 Agustus 2025.
Kegiatan tersebut, menurut Pastor Walden, berakar dari jati diri seminari sebagai lembaga pendidikan calon pastor yang tidak hanya mendidik secara spiritual, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian ekologis.
"Pada tahun ini, Seminari Menengah Christus Sacerdos berusia 75 tahun, sebagai sekolah calon imam, seminari menengah menanamkan nilai persaudaraan dan kepedulian terhadap lingkungan, sehingga beraya bersyukur karena usia 75 tahun, keluarga besar seminari menengah mengadakan penaburan benih ikan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan," jelasnya.
Pastor Walden, yang juga putra daerah Samosir ini, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar simbolis, melainkan sebagai penghayatan nilai-nilai Kristiani yang konkret.
"Para seminaris ikut menjaga kelestarian alam lingkungan yang berkelanjutan sebagai sumber pangan," tegasnya.
Tak hanya siswa, kegiatan ini juga akan diikuti oleh seluruh elemen internal seminari — mulai dari rektor, para formator/pendidik, guru, hingga karyawan. Kehadiran mereka menjadi bukti komitmen bahwa pendidikan rohani juga harus membumi dalam aksi sosial dan lingkungan.
Menariknya, panitia juga turut mengundang jajaran Pemerintah Kabupaten Samosir, Dinas terkait, DPRD, Pemuda Katolik, Dewan Pastoral Paroki Harian Paroki Pangururan, Kepala Desa Dos Roha, serta pengurus Gereja Katolik Stasi Sidabagas. Kolaborasi ini menunjukkan semangat sinergi lintas institusi demi satu tujuan: menjaga ciptaan Tuhan dan memberdayakan masyarakat.
Dengan semangat menjadi "garam dan terang dunia", Seminari Menengah Christus Sacerdos kembali menegaskan perannya — bukan hanya mencetak imam, tetapi juga pelayan umat yang peduli pada sesama dan alam sekitar.**"(Gb-Hardinal05)