Notification

×

Iklan

Iklan

FABEM Desak Presiden Prabowo Revolusi Energi dan Tangkap Koruptor SDA

31 Agu 2025 | 14:48 WIB Last Updated 2025-08-31T07:50:03Z

Forum FABEM mendesak Presiden Prabowo Subianto segera akukan revolusi kedaulatan energi dan tindak tegas koruptor yang kuasai SDA negeri

MEDAN , GREENBERIT.com– Forum Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa (FABEM) mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera melakukan revolusi kedaulatan energi serta menindak tegas para koruptor yang menguasai sumber daya alam (SDA) negeri.


Seruan itu disampaikan Ketua Umum DPP FABEM, Zainuddin Arsyad, dalam Forum Group Discussion (FGD) Silaturahmi Akbar FABEM di Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu (30/8/2025). Kegiatan ini turut dihadiri perwakilan TNI, Polri, Kejatisu, Pemprov Sumut, Aktivis 98, hingga BEM se-Kota Medan.


"Di tengah geopolitik dunia yang panas dan situasi nasional yang bergejolak kami mengajak seluruh elemen anak bangsa, mahasiswa, pemuda, pelajar, buruh, tani, nelayan, untuk menjaga keutuhan NKRI," ungkap Zainuddin Arsyad sesuai rilis yang diterima greenberita pada Minggu, 31 Agustus 2025.


Ia menegaskan, rakyat harus berani melakukan perlawanan revolusioner terhadap para koruptor yang disebutnya sebagai penghianat negara.


Maka dari itu, lanjutnya, FABEM menantang sekaligus mendukung Presiden Prabowo untuk membongkar para pihak yang membuat kedaulatan rakyat Indonesia kian terpuruk. Tiga tuntutan utama FABEM disampaikan Zainuddin:


1. Tangkap para koruptor di sektor energi yang mengancam ketahanan nasional, karena dunia tanpa energi maka berhenti.


2. Keluarkan dekrit presiden perampasan aset koruptor untuk mencegah keruntuhan dan penghianatan dari dalam bangsa.


3. Ganti pejabat negara yang tak berintegritas dengan anak bangsa berkapasitas dan loyalitas.


"Permintaan kami ini sebagai bentuk kecintaan kami kepada bangsa dan negara," tegasnya.


Menurut Zainuddin, stabilitas politik nasional hanya akan tercapai jika semangat sejarah dihidupkan kembali, sebagaimana peran pemuda pada 1908, 1928, 1945, 1965, dan 1998 yang kemudian melahirkan pemimpin cinta tanah air.***(Gb-Ferndt01)