Notification

×

Iklan

Iklan

Akibat Corona, Pendapatan Supir di Samosir Turun Drastis

1 Jun 2020 | 13:01 WIB Last Updated 2020-06-01T06:08:37Z
Mandor Stasiun Sampri Samosir, Sudung Naibaho
SAMOSIR,GREENBERITA.com- Selama tiga bulan terkahir di masa pandemi Covid-19, pendapatan supir angkutan jasa umum di Samosir mengalami penurunan pendapatan secara drastis hampir ke titik nadir.

Salah satu usaha angkutan jasa umum yang sudah melayani warga Samosir selama puluhan tahun, Samosir Pribumi atau yang biasa disebut warga PT. Sampri mengalami penurunan pendapatan drastis sampai 80 %.

Pernyataan itu disampaikan oleh Sudung Naibaho, Mandor Samosir PT. Sampri Eksekutif ketika dikonfirmasi greenberita pada Senin, 01 Juni 2020 di Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

"Para supir kami sangat terasa akibatnya dimasa pandemi Corona dari mulai maret kemarin, pendapatan mereka menurun drastis akibat penumpang yang hampir kosong setiap harinya," ujar Sudung Naibaho.

Menurutnya, seorang supir Sampri biasanya dalam satu trip perjalanan bisa mengantongi antara dua ratus ribu sampai tiga ratus ribu rupiah setiap harinya, namun saat ini hanya membawa penghasilan maksimal sekitar lima puluh ribu rupiah saja.

Dari jumlah unit yang berangkat setiap harinya, usaha angkutan jasa Sampri juga mengalami penurunan drastis dengan penumpang biasanya rata-rata 7 orang perhari dan bila dimasa libur lebaran dapat mencapai rata-rata 9 orang perunitnya.

"Biasanya kami memberangkatkan 21 unit Sampri setiap harinya dari sini, tapi saat ini kami hanya dapat memberangkatkan 2 sampai 3 unit saja dengan penumpang 2-3 orang saja perunitnya," jelas Sudung Naibaho.

Jumlah unit Sampri yang gagal berangkat karena minimnya penumpang belum dihitung dengan unit Royal Class serta Sampri Pekanbaru yang mengalami penurunan dari biasanya 10 unit perhari menjadi 5 unit perhari serta Sampri Bandara Silangit yang terpaksa semua unitnya harus dirumahkan karena ditiadakannya semua penerbangan dari Silangit.

"Akibatnya perusahaan ini mengalami kehilangan omset sekitar 6,3 juta setiap harinya dan itu hanya dari Sampri Eksekutif dan belum dengan Sampri Royal, Sampri Pekanbaru dan Sampri Silangit. Sampai saat ini saya sebagai mandor dan anggota di stasiun belum bergaji tiga bulan ini karena gaji kami dari komisi setiap unit yang bernagkat," jelas Sudung dengan raut wajah sedih.

Dia menilai supir jasa angkutan umum lah yang sebenarnya paling merasakan dampak Covid-19 ini sehingga diperlukan kebijakan pemerintah daerah untuk dapat memperhatikan nasib para supir yang ada di Samosir.

"Pada bulan Maret lalu Dinas Perhubungan Samosir telah meminta data supir kami yang berpenduduk Samosir untuk diberikan bantuan dan kami telah memberikan datanya sebanyak hampir 300 supir dengan KTP, KK dan Sim lengkap seperti permintaan mereka, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut apapun padahal mereka terus bertanya sama saya" terangnya.

Supir Sampri yang sudah melayani rakyat Samosir berpuluh tahun serta supir angkutan jasa lainnya berharap pemerintah daerah melalui Dinas Perhubungan Samosir dapat merealisasikannya untuk mengurangi penderitaan para driver ini.

Ketika hal itu dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Perhubungan Samosir, Nurdin Siahaan mengakui pihaknya telah meminta data para supir di Samosir baik dalam maupun luar kabupaten yang merupakan penduduk asli Samosir.

"Kami telah menerima sebagian data tersebut tapi kami belum dapat merealisasikan bantuan tersebut karena belum adanya ketersediaan pembiayaan anggarannya, tapi data dan dampaknya sudah kita sampaikan kepada pimpinan tapi sampai saat ini belum ada jawapan," tegas Nurdin Siahaan.

Sampai saat ini komunitas supir di Samosir hanya pernah menerima bantuan dari Kapolri melalui Polres Samosir berupa bantuan dalam bentuk tabungan BRI dengan jumlah peerima sebanyak 20 orang supir diseluruh Kabupaten Samosir.

(gb-Ambros04)