Puing Helokopter MI-17 Yang Jatuhdi Pegunungan Mandala, Kamis, (13/2) |
Hal itu disampaikan Komandan Korem 172/PWY Kolonel Inf TNI Jonathan Binsar Sianipar, namun, menurut Binsar, tim masih harus mendaki untuk menuju lokasi puing-puing Helikopter MI-17.
"Kita sudah melakukan proses evakuasi. Tadi pagi, puji Tuhan, alhamdulillah kita sudah berhasil menerbangkan sorti pertama," kata Binsar, melalui keterangan tertulis, Kamis.
Ia menjelaskan, 5 unit Heli Bel TNI Angkatan Darat yang disiagakan di Bandara Oksibil, telah digunakan untuk mengantar tim evakuasi ke titik terdekat dari lokasi kejadian yang bisa dijangkau.
Puing-puing Heli MI-17 terlihat di ketinggian 12.500 kaki,namun, Heli Bell TNI AD tidak bisa melakukan pendaratan di titik tersebut.
Lokasi Helikopter TNI jatuh di Pegunungan Mandala, Pegunungan Bintang Papua (Kodam XVII/Cenderawasih)
"Lima helikopter sudah kita terbangkan dan tim sudah kita terbangkan sebanyak 3 sorti. Sudah ada 1 SSB bersama masyarakat yang membantu di ketinggian 11.000 feet di bawah TKP," kata Binsar.
Diharapkan, pada Kamis sore, tim evakuasi sudah berhasil mencapai badan helikopter yang jatuh.
Terbaru Binsar mengabarkan, tim evakuasi telah berhasil mencapai lokasi puing-puing Heli MI-17 Penerbad No Reg HA 5138, pada Jumat (14/2/2020), sekitar pukul 12.30 WIT.
Tim evakuasi dari Yonif 751 Raider tiba di lokasi puing setelah berjalan mendaki selama lebih kurang 5 jam dari base camp yang didirikan sejak Kamis kemarin.
Sebelumnya, para personel evakuasi diturunkan dengan menggunakan tali dari heli angkut personel.
Tim juga telah berhasil menemukan 12 jenazah korban yang seluruhnya berada di sekitar lokasi kepingan badan helikopter.
"Identitas 9 jenazah bisa kita kenali dari pakaian dan atribut yang mereka kenakan.
Sedangkan 3 jenazah lagi masih diperlukan proses identifikasi lebih lanjut," kata Binsar melalui keterangan tertulis, Jumat siang.
Mengingat kondisi cuaca dan medan yang sangat ekstrem, tim belum bisa melakukan evakuasi jenazah pada Jumat sore. Menurut rencana, proses evakuasi jenazah akan dilakukan pada Sabtu besok.
"Direncanakan besok proses evakuasi jenazah akan kita mulai. Tim akan membawa turun jenazah ke titik yang bisa dijangkau oleh heli kita, untuk selanjutnya dievakuasi melalui udara," ujar Binsar.
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab beserta seluruh prajurit menyatakan dukacita dan belasungkawa yang mendalam kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur dalam kecelakaan Heli MI-17.
"Mereka gugur saat melaksanakan tugas mulia di wilayah Papua," ujar Pangdam Mayjen Herman Asaribab
Sebelumnya, Helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 milik Penerbangan TNI AD hilang kontak saat terbang dari Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura, Papua, Jumat (28/6/2019).
Helikopter itu hilang kontak sekitar pukul 14.00 WIT, saat menjalani misi penerbangan.
Helikopter dilaporkan membawa 12 orang, terdiri dari 7 orang kru dan 5 orang personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.
Menurut informasi dari Base Ops Lanud Silas Papare Sentani, Jayapura, helikopter dengan nomor registrasi HA-5138 itu sedianya melaksanakan misi pendorongan logistik ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan di distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Sebagian pos pengamanan TNI di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini – yang dikenal sebagai pos udara – hanya dapat ditempuh dengan pesawat udara dan helikopter.
Adapun nama-nama awak helikopter tersebut yaitu:
Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Bambang (pilot), Lettu CPN Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo dan Pratu Aharul.
Sedangkan penumpang yang merupakan anggota Yonif 725/WRG yaitu:
Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana.
12 Jasad TNI Ditemukan di Antara Puing Helikopter Jatuh di Pegunungan Bintang,9 Bisa Dikenali
(dilansir dari tribun medan)