![]() |
Seaplane Sentuh Danau Toba, Samosir Masuki Era Baru Pariwisata (advetorial dokdiskominfoks) |
Uji coba penerbangan perdana ini menjadi tonggak penting upaya Pemerintah Provinsi Sumut bersama Pemerintah Kabupaten Samosir untuk menghadirkan moda transportasi baru di kawasan Danau Toba. Pesawat lepas landas dari Bandara Silangit dan berhasil mendarat mulus di perairan Danau Toba, memperlihatkan potensi besar konektivitas udara sekaligus menjadi atraksi pariwisata yang unik.
Transportasi amfibi ini diharapkan mampu memperkuat akses antarwilayah, mempercepat konektivitas, sekaligus mendukung pelayanan publik di daerah kepulauan dan pesisir Danau Toba.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumut Bobby Nasution usai mencoba langsung demo flight pesawat amfibi tersebut.
"Ini salah satu pendekatan transportasi menuju Danau Toba, khusus Pulau Samosir. Disini ada penginapan yang kita tahu bintang lima, yang menjadi pendaratan untuk pesawat amfibi," ujarnya.
Bobby menegaskan, kehadiran moda transportasi baru ini tidak hanya memperpendek jarak tempuh wisatawan menuju Samosir, tetapi juga akan membuka peluang pariwisata premium di kawasan Danau Toba. Ia menambahkan bahwa Pemprov Sumut bersama Pemkab Samosir akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengurus izin operasional seaplane.
"Tadi kita sudah mencoba demo flight dari Bandara Silangit. Demo flight adalah salah satu syarat dimana tempat pendaratan dan rasanya enak," ungkap Bobby.
Lebih jauh, Gubernur Sumut menyampaikan optimismenya bahwa seaplane akan segera menjadi salah satu moda transportasi unggulan di kawasan Danau Toba.
"Dengan bertambahnya moda transportasi yang ada di Provinsi Sumut, khususnya Kawasan Danau Toba, maka akan ada pertumbuhan kunjungan wisatawan di kawasan Danau Toba khususnya Samosir," katanya.
Menurut rencana, pesawat amfibi ditargetkan sudah bisa beroperasi secara komersial paling lambat tahun 2026. Pemprov Sumut juga akan membuka ruang kolaborasi dengan maskapai swasta agar wisatawan dapat menikmati pengalaman unik menjelajahi Danau Toba dengan pesawat yang langsung mendarat di perairan danau.
Vandiko Gultom Sebut Seaplane Jadi Era Baru Wisata Samosir
Bupati Samosir Vandiko T Gultom menyambut penuh antusiasme penerbangan perdana ini. Menurutnya, test flight pesawat amfibi merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan dengan Kemenhub beberapa waktu lalu. Upaya ini tidak lain merupakan komitmen bersama Pemkab Samosir dengan Pemprov Sumut dalam memperkuat pariwisata kawasan Danau Toba.
"Puji Tuhan, hari ini bisa landing untuk pertama kalinya. Kedepan semoga dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Samosir. Pengalaman pertama kali dengan Gubsu naik pesawat amfibi, kami sangat antusias dengan landingnya di Samosir tentu perasaan saya cukup senang, membawa pariwisata Samosir ada ciri khas tersendiri," ucap Vandiko.
Bupati muda ini berharap momentum bersejarah ini akan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat.
"Dengan pesawat amfibi bisa landing langsung di Danau Toba, tentu akan memberi pengalaman atau experience baru bagi wisatawan. Hal ini akan menjadi era baru bagi pariwisata Kabupaten Samosir dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan," jelasnya.
Vandiko mengungkapkan, pesawat amfibi yang digunakan dalam demo flight ini masih menggunakan sistem carter dari pihak swasta dengan kapasitas 11 orang termasuk pilot dan kru. Beberapa lokasi pendaratan juga telah diusulkan ke Kemenhub, salah satunya di kawasan Tuktuk Siadong.
"Kalau Negara lain seperti Thailand, Malaysia dan Singapura ada seaplane maka di Samosir akan ada pesawat mendarat di Danau. Kita harapkan bisa menjadi penerbangan berjadwal. Samosir adalah sebuah pulau maka konektivitas akan dibuka selebar-lebarnya, ada jalur darat, danau dan jalur udara. Jika nantinya bandara pesawat amfibi ada di Samosir bisa diusulkan mendapat penerbangan internasional. Pasarnya ada dan potensinya ada di Danau Toba," kata Vandiko Gultom.
Investor Pariwisata Sambut Positif
Dukungan juga datang dari pihak swasta. Direktur Utama PT Parna Raya Group, Charles A Simbolon, menyebutkan pihaknya siap berinvestasi mendukung operasional seaplane di Danau Toba.
"Mudah-mudahan pengunjung pariwisata di kawasan Danau Toba semakin bertambah. Apalagi Badan Otoritas Danau Toba telah menargetkan kunjungan wisatawan dari 700.000 jiwa menjadi 1 juta wisatawan," ujarnya.
Charles menambahkan, pesawat yang digunakan dalam demo flight merupakan model baru keluaran tahun 2023. Fakta ini menunjukkan keseriusan investor menghadirkan moda transportasi modern dan berstandar internasional di kawasan Danau Toba.
"Ini inisiatif Gubernur Sumut bersama Bupati Samosir dan Samosir. Kalau semua lancar, paling lambat tahun depan sudah bisa digunakan masyarakat. Mengenai rute dan harga, nanti akan dilakukan pembahasan setelah ini," pungkasnya.
Era Baru Konektivitas Danau Toba
Kehadiran seaplane di Danau Toba tidak hanya sekadar inovasi transportasi, tetapi juga simbol pembukaan era baru pariwisata di Samosir. Dengan pesawat amfibi, wisatawan akan memperoleh pengalaman berbeda, karena bisa langsung mendarat di tengah danau dengan panorama alam yang menakjubkan.
Langkah ini diyakini akan mempercepat pencapaian target kunjungan wisatawan, membuka peluang investasi lebih besar, dan mendukung tumbuhnya ekonomi masyarakat lokal. Dengan dukungan pemerintah, swasta, dan masyarakat, Samosir kini semakin siap menjelma menjadi destinasi wisata kelas dunia. (Advetorial Redaksi Gb)