Notification

×

Iklan

Iklan

Dibalik Kecelakaan Tragis di Pangururan, Penabrak Siswa SMP Diduga Simpan Ganja

25 Sep 2025 | 18:07 WIB Last Updated 2025-09-25T13:59:57Z

 

Kasat Lantas Polres Samosir, AKP Natanail Surbakti (25/9- photo ferndt/gb)

GREENBERITA.com -Dibalik peristiwa mengenaskan tertabraknya seorang anak sekolah menengah pertama dan harus kehilangan nyawanya pada Minggu (21/9) lalu, terungkap kenyataan dugaan ditemukannya narkoba jenis ganja pada barang milik penabrak anak belia tersebut.


Temuan mengejutkan ini menjadi sorotan publik, sebab kecelakaan yang merenggut nyawa pelajar SMP Budi Mulia Pangururan ternyata menyisakan persoalan serius terkait dugaan penggunaan narkoba oleh pelaku.


Ketika dikonfirmasi greenberita pada Kamis 25 September 2025, Kasat Lalu Lintas (Lantas) Polres Samosir AKP Natanail Surbakti membenarkan dugaan adanya ditemukan narkoba jenis ganja dari pemilik motor Yamaha Vixion, RM sebagai pihak yang menabrak korban.


 "Setelah seluruh korban dibawa ke RS Hadrianus Sinaga, anggota kami mendapat laporan bahwa ada berbentuk daun diduga daun ganja di casing smartphone penabrak," ujar AKP Natanail Surbakti.


Anggota Satlantas Polres Samosir kemudian melakukan pemeriksaan handphone (HP) pelaku dengan membuka casingnya.


 "Ditemukan daun diduga daun ganja yang langsung kita sita dan menindaklanjuti temuan tersebut dengan menyerahkan kepada Satnarkoba Polres Samosir dengan berita acara lengkap untuk diperiksa resmi di laboratorium BNN," tegasnya.


Lebih jauh, Natanail mengingatkan bahaya besar apabila benar seorang pengemudi berkendara di bawah pengaruh narkoba.


 "Bila mengemudi terbukti dalam pengaruh narkoba seperti ganja, sangat berbahaya bagi perilaku pengemudi dan juga pengguna jalan lainnya," ujarnya.


Kasat Narkoba Polres Samosir AKP Ferry Ardiansyah juga menegaskan pihaknya sudah menerima barang bukti tersebut.


 "Benar, telah kita terima dan memang secara kasat mata dari pengalaman kita itu daun ganja, tapi untuk memastikannya tetap kita kirimkan ke Laboratorium BNN di Kota Medan," jelas AKP Ferry Ardiansyah.


Ia juga mengungkapkan bahwa pemeriksaan urine terhadap RM ternyata tidak menunjukkan adanya konsumsi narkoba.


 "Setelah kita periksa, memang hasilnya urine negatif," terang AKP Ferry.


Meski demikian, Pemerhati Lalulintas Samosir, Boris Situmorang meminta kepolisian tidak berhenti di situ.


"Bila memang itu adalah daun ganja setelah keluar pemeriksaan laboratorium, kita berharap aparat kepolisian melakukan penyelidikan lebih lanjut dan tuntas," harap Boris Situmorang.



 *Kronologi Kecelakaan* 


Sebelumnya diberitakan bahwa akibat kecelakaan lalu lintas tersebut menewaskan Ar br N (14 tahun), siswa SMP Budi Mulia Pangururan.


Kejadian itu berlangsung di sekitar Kantor KPU Samosir, Desa Hutanamora, Kecamatan Pangururan pada Minggu, 21 September 2025 sekira pukul 15.00 WIB. Peristiwa tragis tersebut dibenarkan aparat Satlantas Polres Samosir.


"Benar, ada kecelakaan tadi di dekat Kantor KPU Samosir, satu meninggal dunia di TKP dan korban bernama Ar br N (14 tahun), siswa SMP Budi Mulia beralamat di sekitar Tanah Lapang Pangururan," ujar Kasat Lantas Polres Samosir melalui Kanit Laka Ipda Yusuf Ketaren ketika dikonfirmasi, Minggu malam (21/9).


Korban diketahui putri seorang perawat RSUD Hadrianus Sinaga. Saat kejadian, ia berboncengan dengan temannya tanpa helm.


"Ketika dekat Kantor KPU tiba-tiba topi korban jatuh dan korban berhenti dan hendak memutar untuk mengambil topinya, tiba-tiba datang sepeda motor dengan kecepatan tinggi juga dari arah Palipi menuju ke Pangururan, langsung menabrak motor korban sehingga pecah kepala dan meninggal di tempat," jelas Ipda Yusuf Ketaren.


Pengendara motor penabrak diketahui bermarga Malau (21 tahun) dari Kecamatan Ronggurnihuta. Ia juga mengalami luka berat.


 "Yang menabrak bermarga Malau (21 tahun) dari Kecamatan Ronggurnihuta juga mengalami patah tangannya dan gigi depannya patah semua, sementara teman seboncengan korban yang juga boru Naibaho juga mengalami patah tangannya," rinci Ipda Yusuf.


Jenazah korban akhirnya disemayamkan di rumah duka di Tanah Lapang Pangururan. Kepergian pelajar belia ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sekolah, dan masyarakat sekitar.***(Gb-Ferndt01)