Notification

×

Iklan

Iklan

Apa Kendala Penyelam Tim SAR Temukan Korban Tenggelam di Tano Ponggol Samosir?

21 Sep 2025 | 22:30 WIB Last Updated 2025-09-21T15:31:19Z

Tim SAR sebut kendala penyelam dibawah permukaan air sangat keruh dan visibility nol Dan meraba (21/9 7-photo greenberita)

GREENBERITA.com- Hari kedua pencarian dua korban tenggelam di perairan Danau Toba tepatnya di sekitar Jembatan Tano Ponggol tetap masih belum berhasil menemukan kedua korban alias nihil.


Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Koordinator Pos SAR Danau Toba, Erikson Gultom ketika dihubungi greenberita pada Minggu malam, 21 September 2025.


"Sampai malam ini masih nihil (ditemukan kedua korban, red) dan untuk sementara operasi pencarian diberhentikan dan besok pagi dilanjutkan," ujar Erikson Gultom.


Kendala medan menjadi faktor utama sulitnya pencarian. Arus air kuat, kedalaman perairan, serta terbatasnya jarak pandang pada malam hari membuat operasi tak berjalan efektif.


"Yang menjadi kendala penyelam kita bahwa dibawah permukaan air sangat keruh dan visibility nol jadi mereka meraba sehingga menghalangi titik pandang penyelam atau titik pandang nol," jelas Erikson.


Meski begitu, dirinya menegaskan bahwa dugaan korban tersangkut kayu tidak benar. "Dibawah tidak ada kayu kayu cuman lumpur nya tebal," tambahnya.


Jika sampai hari ketiga korban belum juga ditemukan, Tim SAR akan memperluas area penyisiran. "Kalau kemungkinan korban telah hanyut ke arus keluar, belum bisa kita pastikan apakah menuju arus luar ke arah Pantai di Harian," pungkasnya.


Dalam operasi ini, sebanyak 15 personel diturunkan, terdiri dari 7 orang dari pos, 5 penyelam komando, dan 3 penyelam dari SAR. Berbagai peralatan canggih juga dikerahkan.


"Kita mengerahkan alat kita untuk mendeteksi keberadaan korban seperti AquaEye, Sonar yang ada di Kapal SAR dan Drone Thermal," ujar Erikson.


Selain itu, Polres Samosir melalui Polairud ikut memperkuat operasi pencarian yang dipimpin langsung Kasat Polairud AKP Pangaribuan.


"Besok pagi pukul 08 Wib kita akan memulai lagi terhadap kedua korban," pungkas Erikson Gultom.***(Gb-Ferndt01)