Notification

×

Iklan

Iklan

Kekeringan Hebat Melanda Samosir, Jaksa Peduli Berbagi Air Bersih kepada Warga Sijambur

28 Jul 2025 | 16:56 WIB Last Updated 2025-07-28T10:07:23Z

Kajari Samosir Karya Graham Hutagaol berbagi Air Bersih kepada Warga Ronggur Nuhuta (28/7)

GREENBERITA .com— Kekeringan ekstrem yang melanda Kabupaten Samosir dalam lima bulan terakhir mulai menunjukkan dampak serius terhadap kehidupan masyarakat, terutama di wilayah perbukitan seperti Kecamatan Ronggur Nihuta, Pangururan, Nainggolan, dan Palipi. Tidak hanya sektor pertanian yang terpukul dengan gagal panen, masyarakat pun mulai menjerit karena kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.


Di tengah minimnya respons masif dari pemerintah daerah, aksi kemanusiaan justru datang dari institusi penegak hukum. Kejaksaan Negeri (Kejari) Samosir mengambil langkah konkret dengan menggelar aksi sosial bertajuk "Jaksa Peduli Kekeringan di Samosir" pada Senin, 28 Juli 2025.


Kepala Kejari Samosir, Karya Graham Hutagaol SH MHum, turun langsung ke lapangan membawa tiga truk tangki air bersih menuju Desa Sijambur, Kecamatan Ronggur Nihuta, wilayah yang selama ini dikenal rawan kekeringan namun minim perhatian. Kedatangan Karya Graham disambut hangat oleh Camat Ronggur Nihuta, Bresman Simbolon SPd, Pj Kades Sijambur Two Boy Naibaho, serta Kepala Dusun Melati Abdul Rahman Simbolon.


"Kita telah mendengar peringatan dari BMKG 4 bulan lalu bahwa akan terjadi kemarau panjang dan angin kencang sampai hari ini, dan ternyata hal itu benar adanya sehingga hari ini kami terpanggil untuk berbuat membantu meringankan penderitaan warga Samosir," ujar Karya Graham, menegaskan dasar aksinya.


Lebih dari sekadar distribusi air, langkah ini menunjukkan wajah humanis institusi hukum. Dalam situasi di mana masyarakat tidak hanya kehilangan hasil panen tetapi juga penghasilan, upaya memenuhi kebutuhan dasar seperti air menjadi penentu kelangsungan hidup.


"Apalagi gagal panen akibat kekeringan ini pasti melemahkan perekonomian warga untuk membeli air minum kemasan, semoga ini bermanfaat bagi warga dari kami para jaksa di Samosir," pungkasnya.


Reaksi positif pun bermunculan dari masyarakat. Seorang warga bermarga Simbolon mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertama mereka menerima air bersih dari pihak non-pemerintah.


"Sebelumnya ada pihak lain yang berbagi air dan kebetulan kami belum dapat, jadi ini sungguh sangat berarti bagi kami," ujarnya, sembari menyampaikan adanya bantuan air bersih dari Pemkab Samosir sebelumnya.


Aksi sosial ini juga disambut penuh apresiasi oleh pemerintah setempat. Camat Ronggur Nuhuta Bresman Simbolon menyampaikan rasa hormat dan doa kepada Kajari.


"Di saat kemarau seperti ini, setetes air sangat berarti untuk kehidupan sehari-hari warga kami, semoga Tuhan memberkati Pak Kajari dan kami dari Kecamatan Ronggur Nihuta menyampaikan Selamat Ulang Tahun kepada Pak Kajari, panjang umur dan diberkati karir seluruh cita-citanya." Ujar Bresman.


Nada serupa disampaikan Pj Kades Sijambur, Two Boy Naibaho.


"Aksi ini sangat menyentuh kepada hati masyarakat, kami kira selama ini Kejaksaan mengurusi masalah hukum saja tapi ternyata mempunyai kepedulian kepada rakyat khususnya warga kami Desa Sijambur." Ujar Two Naibaho.


Fenomena kekeringan ini bukan sekadar soal iklim, tetapi juga potret kesenjangan distribusi bantuan dan perhatian kebijakan. Saat warga perbukitan mengganti "mata air" menjadi air mata, solidaritas sosial menjadi harapan terakhir. Kini, publik menanti, apakah Pemkab Samosir akan menyusul langkah Kejari untuk turut hadir secara nyata di tengah jerit warga yang semakin tercekik oleh kemarau panjang.***(Gb-Ferndt01)