Pemberian Sertifikat Tanah Eks Tora kpd Warga Desa Tanjung Bunga serta Deklarasi Nasional
GREENBERITA.com- Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Senin (22/4/2024) menggelar Gerakan Sinergi Reforma Agraria (GSRA) tahun 2024. GSRA ini diikuti jajaran kantor pertanahan kabupaten/kota se Indonesia berlangsung dengan dua arah yakni daring dan luring.
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Samosir, Rizki Kurniawan kepada greenberita mengatakan pusat pencanangan GSRA berlangsung di Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir serta dihadiri oleh Asisten I Pemkab Samosir Tunggul Sinaga, Kepala Desa Tanjung Bunga Lasper Sitanggang, Kabid Prasarana dan Kesiapan Lahan Dinas Pertanian Saut Manotas Manik, perwakilan Bank BRI Cabang Pangururan dan masyarakat Desa Tanjung Bunga yang menerima sertifikat.
"Tujuan digelarnya GSRA ini adalah mensinkronkan kegiatan terkait dengan penataan aset dan akses serta penyelesaian konflik," ujar Rizki Kurniawan.
Dijelaskannya, melalui Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yaitu proses pendaftaran tanah yang dilakukan secara serentak dan meliputi semua objek pendaftaran tanah yang belum didaftarkan dalam suatu wilayah desa atau kelurahan serta redistribusi tanah dan legalisasi aset lainnya telah terdaftar 111 juta bidang tanah.
"90,9 juta bidang diantaranya telah bersertifikat yang memberikan kemerdekaan dan rasa aman bagi para pemegang haknya," tegas Rizki Kurniawan.
Dampak dari Reforma Agraria ini juga terlihat dari Akses Modal dan penataan akses lainnya menghasilkan pertambahan nilai ekonomi sekitar Rp 6 Triliun yang bersumber dari Hak Tanggungan, PPH, PNBP dan BPHTB.
"Capaian redistribusi tanah dari penyelesaian konflik pada 24 lokasi LPRA sebanyak 14.968 bidang seluas 5.133 hektar untuk 11.017 KK," jelas Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Samosir ini.
Untuk Kabupaten Samosir, kegiatan redistribusi tanah di Kabupaten Samosir telah terdaftar 1.500 bidang tanah pada tahun 2022 dan 2023 dengan rincian tahun 2022 sebanyak 1.000 bidang dengan luas 237,42 hektar dan tahun 2023 yaitu sebanyak 500 bidang seluas 410 hektar.
"Dan tahun 2024, Kantor Pertanahan Kabupaten Samosir mendapat target kegiatan redistribusi sebanyak 200 bidang dan telah selesai semuanya, bahkan kita sedang mengusulkan penambahan target agar penataan aset dari Tora dapat bertambah," ujar Rizki Kurniawan.
Pada tahun 2024, Kantor Pertanahan Kabupaten Samosir telah melaksanakan kegiatan penanganan akses reforma agraria fase 1 dengan target sebanyak 200 KK untuk pemetaan sosial.
"Dan Desa Tanjung Bunga ini merupakan salah satu lokasi penanganan akses reforma agraria fase-1 yaitu sebanyak 65 KK serta dilakukan pembentukan kelembagaan dan Desa Tanjung Bunga kembali menjadi salah satu lokasi untuk kegiatan penataan akses reforma agraria fase-2 di tahun 2024," pungkasnya.
Sementara itu, Asisten Pemkab Samosir Tunggul Sinaga menyatakan bahwa kegiatan gerakan sinergi reforma agraria bekas Tora ini di Desa Tanjung Bunga Kabupaten Samosir ini patut diapresiasi.
"Kita wajib bersyukur dan bangga karena untuk melaksanakan gerakan sinergitas pemanfaatan Eks Tora ini dilaksanakan di Desa Tanjung Bunga, karenanya kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Samosir kami bersyukur dan berterimakasih," ujar Tunggul Sinaga.
Pemkab Samosir mendukung penuh program gerakan sinergi reforma agraria dan terus mendorong kepada peserta warga yang memiliki kepemilikan pembangunan eks Tora.
"Upaya pemanfaatan tanah eks Tora ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan hasil pertanian yang dapat dikemas sampai kepada produk UMKM sampai bernilai ekonomis tinggi sehingga tanah tersebut tidak terbengkalai tapi meningkatkan perekonomian wartawan," harap Tunggul Sinaga.
Pada kegiatan GSRA ini juga dilakukan deklarasi bersama, pemasangan puzzle sinergi reforma agraria dan penyerahan sertifikat kepada warga Desa Tanjung Bunga.
(Gb-Ferndt01)
