Notification

×

Iklan

Iklan

Pasca Pembunuhan Saudara Sekandung, Warga Melayat Kerumah Duka di Desa Pardomuan Nauli Samosir

20 Mar 2024 | 19:11 WIB Last Updated 2024-03-20T14:14:44Z
 
Warga Melayat Ke Rumah Duka Korban Pembunuhan
:(gb/doc)

GREENBERITA.com- Pasca kejadian pembunuhan saudara sekandung dan sedarah pada Selasa, 19 Maret 2024 yang berlangsung di Desa Pardomuan Nauli ketika sang abang FS (60 tahunan) tega membunuh adiknya sendiri RS (58) yang ternyata masih bertetangga, menjadi duka mendalam bagi warga Desa Pardomuan Nauli terutama keluarga sang korban.

Motif pembunuhan yang didasari hanya karena sakit hati karena lahan untuk penanaman ubi, membuat warga sedih sekaligus murka karena hal ini baru pertama kali terjadi di desa mereka.

Kesedihan Mendalam dari Istri Korban
:(gb/doc)


Orang yang menjadi pelapor pertama kejadian pembunuhan tersebut yaitu Ketua BPD Desa Pardomuan Nauli, Pangondian Simarmata, langsung menyuarakan kegusaran hatinya terhadap kasus pembunuhan yang terjadi di desanya. 

"Hal ini terjadi sudah pasti karena minus nya moral. Saya tidak perduli ini diberitakan dan apa kata orang, intinya hewan lebih bermoral daripada pelaku ini. Saudara sekandung bisa melakukan hal seperti itu? Kalau memang emosi tak tertahan, ditamparkan saja sekali jangan sampai menghilangkan nyawa seperti itu," ucapnya menggebu-gebu.

Dirinya mengatakan bahwa tidak ada lagi lahir orang dengan sikap dan moral seperti itu. 

"Kita mengutuk tindakan kejam seperti ini, kita berharap tidak ada lagi manusia lahir dengan perilaku seperti itu," tegas Pangondian Simarmata. 

Para warga yang melayat ke rumah duka pun setuju dengan pernyataan tersebut. 

Dirinya meragukan bahwa pelaku bukan hanya tunggal yaitu FS bila melihat luka korban RS. 

"Kita meragukan kalau melihat sepintas, belum hanya Fernandus pelaku tunggal, masih bisa ada bila melihat situasi itu dan melihat parah nya luka di tubuh korban, namun kita serahkan semuanya kita percayakan kepada pihak kepolisian yang secara jeli melihat kasus ini," tegas Pangondian. 

Sampai saat ini, keluarga dan warga masih menunggu tiba nya Jenazah RS dari Medan setelah di otopsi dari Rumah sakit Bhayangkara Medan.

(Gb-Ribka05/org)