Notification

×

Iklan

Iklan

Pembunuhan 2009, Polres Samosir: Belum Tertangkap, Sudah DPO dan Terus Kami Kejar

21 Jan 2023 | 20:15 WIB Last Updated 2023-01-23T02:53:41Z



GREENBERITA.com- Pembunuhan terjadi terhadap seorang pelatih bela diri karate bernama Hasan Samosir (43 tahun) pada 01 April 2009 yang lalu di Desa Tomok Parsaoran, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.


Namun, 14 tahun setelah kejadian tersebut para pelaku pembunuhan tersebut belum tertangkap sampai berita ini diturunkan, 21 Januari 2023.

Ketika dikonfirmasi greenberita pada Sabtu, Kanit Pidum Reskrim Polres Samosir Ipda Fadjri Lubis, SH membantah pelaku pembunuhan saat ini berkeliaran, tapi melarikan diri dan pihaknya belum berhasil melakukan penangkapan.

"Pelaku bukan berkeliaran, tapi masih melarikan diri dan belum dapat kami temukan, saat ini kami terus melakukan penyelidikan keberadaan pelaku untuk segera dapat kami lakukan penangkapan," tegas Ipda Fadjri Lubis.

Dirinya juga meminta bantuan dan kerjasama kepada seluruh masyarakat untuk dapat memberikan informasi tentang keberadaan pelaku.

"Kami meminta dukungan informasi dari seluruh masyarakat Samosir khususnya kepada pihak keluarga, bila mengetahui keberadaan para pelaku, segera beritahu kepada kami supaya dapat kami segera lakukan pengejaran dan penangkapan," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, keluarga korban berharap pihak Kepolisian Samosir dapat segera melakukan penangkapan terhadap para pelaku.

"Kami percaya, pihak kepolisian khususnya Polres Samosir mampu melakukan penangkapan terhadap para pelaku tersebut, sehingga arwah abang kami ini tenang melihat keadilan ditegakkan," pungkasnya.

"Sampai sekarang pembunuh abang saya ini belum ditangkap dan ini sangat mendukakan kami termasuk istri dan anak-anak korban," ujar Nasti Samosir, saudara kandung korban ketika bicara dengan greenberita pada Jumat, (20/1/2023).

Menurut Nasti Samosir, pelaku diduga lebih dari satu orang dengan otak pelaku ES yang dibantu oleh LS, JM dan Ed yang sebelum kejadian tinggal di rumah JS sebagai otak pelaku.

"Otak pelaku kami duga adalah ES dibantu LS, JM dan Ed yang tinggal dan kerja kepada JS," ujar Nasti Samosir.

Nasti Samosir menuturkan, korban Hasan Samosir yang merupakan abang kandungnya dikenal baik dan aktif melakukan kegiatan sosial ditengah masyarakat.

"Abang saya ini semasa hidupnya dikenal ramah dan sopan kepada setiap orang yang ditemuinya dan aktif di kegiatan sosial warga, dan para anak didiknya di lembaga bela diri yang diasuhnya sangat menghormati abang saya ini karena dikenal sopan namun tetap tegas," cerita Nasti Samosir kepada greenberita.

"Dan di tahun 2022, memang sudah beberapa kali pihak Polres Samosir menemui keluarga kami terkait kasus ini, sampai saat ini belum ada progres dalam penangkapan para pelaku," jelasnya.

Ketika hal tersebut dikonfirmasi kepada Kapolres Samosir melalui Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Natar Sibarani, SH, mengakui adanya kasus pembunuhan tersebut dan sampai saat ini para pelaku pembunuhan belum tertangkap.

"Benar ada kasus pembunuhan tersebut pada tahun 2009, namun keberadaan pelakunya belum diketahui," ujar Natar Sibarani kepada greenberita, (16/1/2023).

Pihaknya mengaku telah menetapkan 2 orang tersangka atas kasus pembunuhan tersebut dan telah melakukan kembali pengejaran terhadap para pelaku.

"Kita telah menetapkan 2 tersangka dan telah menetapkan DPO terhadap para pelaku nya, kemarin kita sudah mengejarnya ke Huta Bayu di Simalungun, tapi ketika anggota kita melacak kesana, pelaku sudah sempat lari, dan kami akan terus berupaya mengejarnya sampai dapat," tegas AKP Natar Sibarani.



(Gb-Ferndt01)