SAMOSIR, GREENBERITA.com- Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom bersama Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara Kementerian PUPR RI Ir. Brawijaya, S.E., M.Eng.I.E., MSCE., Ph. D memimpin rapat pembahasan tindak lanjut pemindahan makam dan pembebasan lahan dilokasi paket penggantian jembatan aek tano ponggol di Aula Kantor Bupati, Selasa (15/3/2022).
Turut hadir Kepala Bidang dan Staff BBJN, Kajari Samosir, perwakilan Kapolres Samosir, para Asisten, Staf Ahli Bupati, Para Pimpinan SKPD, Camat Pangururan dan Lurah Siogung-ogung.
Adapun topik dalam rapat pembahasan ini yaitu rencana dilakukannya Video Conference (Vidcon) dengan pihak keluarga yang berada diluar Kabupaten Samosir untuk mendapatkan kesepakatan bersama terkait pemindahan makam yang terdampak dari pembebasan lahan.
Juga dilakukan rapat tekhnis dan pembentukan tim tekhnis untuk percepatan pembebasan lahan sehingga pembiayaan ganti rugi dapat segera tersampaikan.
Bupati Samosir dalam stressing pointnya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas keseriusan serta perhatian BBPJN Sumut di Kabupaten Samosir.
"Mengingat Kabupaten Samosir sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bupati berharap pembangunan jembatan tano ponggol dapat terselesaikan dengan cepat, dalam hal ini diharapkan Kepala Tim Pembebasan lahan dapat melakukan percepatan pembebesan lahan dengan pendekatan dan pemahaman kepada masyarakat yang terdampak, " ujar Vandiko Gultom.
Vandiko Gultom meminta seluruh pihak memanfaatkan momen dan perpanjangan waktu yang sudah diberikan untuk percepatan pemindahan makam yang terdampak.
“Kerjakanlah mana yang bisa dikerjakan terlebih dahulu, jangan terlalu banyak rapat akan tetapi lupa untuk mengerjakan”, tegas Vandiko Gultom.
Sementara itu, Kepala BBPJN Dr Brawijaya, PhD menyampaikan perlu aksi dilapangan untuk dapat mengetahui kendala dan permasalahan yang terjadi sehingga semua permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat dan baik.
“Apabila ada undangan adat dalam pemindahan makam saya akan hadir dalam pelaksanaan adat tersebut, hal ini sebagai bentuk keseriusan kita dalam pelaksanaan pembangunan jembatan tano ponggol” tegas Dr Brawijaya.
(Gb-pardo23/rel)