Notification

×

Iklan

Iklan

Penjualan Menurun, Pedagang Monza di Toba Menjerit

12 Des 2021 | 12:17 WIB Last Updated 2021-12-12T06:51:51Z


TOBA, GREENBERITA.com
- Penjualan pakaian bekas atau yang sering disebut burjer atau monza biasanya akan mendapatkan rejeki dengan penjualan yang meningkat menjelang liburan Natal dan Tahun Baru.


Tapi tahun ini, penjualan pakaian bekas yang berasal

dari luar negeri dan sering dijajakan dipinggir Jalan Raya Tampubolon Kota Balige, Kabupaten Toba ini sangat sepi pengunjung dan terlihat hanya satu dua orang saja. 


Hal ini dibenarkan seorang pedagang bernama Gunawan Hutagaol (45) ketika berbincang dengan Greenberita pada Sabtu, 11 Desember 2021.


"Saat ini peminatnya turun sangat drastis meskipun telah menjelang Natal dan Tahun Baru. Dibandingkan omset tahun sebelumnya, saat ini penjualan sangat jauh menurun drastis hingga 50%," ujar Gunawan Hutagaol.


Menurut Gunawan, penjualan Burjer saat ini sepi pembeli di karenakan situasi pandemi Covid-19.  


"Padahal harga yang di tawarkan jauh lebih murah dari sebelumnya," jelas Gunawan.


Seperti harga Jaket anak-anak hanya Rp. 30.000,- , harga kemeja Rp. 50.000,-, jaket kulit dari mulai harga Rp.300.000,- hingga Rp.500.000,- dan celana jeans Rp.50.000,- " saja.


Beberapa pedagang lainnya juga banyak yang mengeluhkan situasi saat ini dimana para pembeli sangat sepi yang datang berkunjung, biasanya pembeli mulai ramai pada siang dan menjelang sore hari di Bulan Desember.


"Para konsumen pemula masih malu malu untuk memilih burjer. Biasanya mereka banyak datang saat hari mulai gelap," katanya.


Dijelaskan Burjer mulai masuk melalui daerah pesisir seperti Kota Dumai dan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir dan Tanjung Balai, barangnya kebanyakan dari sisa pemakain di Korea dan Jepang.


Diterangkan Gunawan, pakaian Burjer representasinya dari bentuk perdagangan pakaian bekas yang di jual dengan menggelar dagangan di pinggir jalan dengan lapak beralaskan tanah hingga membuat kios sendiri.


Katanya lagi produk yang ada di kios ini beragam mulai dari pakaian, jaket kulit, sepatu, tas, hingga pakaian dalam wanita.


Ketika menjelang Natal dan Tahun Baru sebelumnya ramai di kunjungi para pembeli namun di karenakan situasi Pandemi Covid-19 ini sangat sepi.


Gunawan juga berharap agar situasi pandemi Covid-19 ini cepat berlalu, dan keadaan dapat seperti sebelumnya.


Terpisah, Sabarudin Guci mengatakan dirinya sangat senang belanja Burjer/Monza di karenakan selain jauh lebih murah di bandingkan dengan harga toko kualitas barangnya sangat bagus dan terdapat barang-barang brended.


Dirinya mengaku telah 20 tahun lamanya hobby membeli Burjer ini, dan juga berharap agar barang-barang seken yang datangnya dari luar negeri ini tidak berhentikan oleh pemerintah sebab masyarakat ekonomi lemah sangat terbantu dengan adanya Burjer ini ditengah di situasi Pandemi Covid-19 ini.


(Gb--boedoet)