Notification

×

Iklan

Iklan

Walau Diguyur Hujan, Generasi Muda Samosir Tetap Semangat Parade Hari Ulos

17 Okt 2021 | 18:49 WIB Last Updated 2021-10-17T11:49:01Z

Generasi Muda Samosir Melakukan Parade Berpakaian Ulos Rayakan Hari Ulos Nasional di Samosir, Minggu (17/10/2021).

SAMOSIR, GREENBERITA.com || 
Walau diguyur hujan, para generasi muda dari Samosir ini tetap bersemangat melakukan parade dengan berpakaian ulos.


Kegiatan ini dinisiasi oleh Dewan Kesenian Samosir yang melaksanakan perayaan hari Ulos Nasional yang jatuh setiap tanggal  17 Oktober dengan konsep Parade Ulos dan Pengenalan Seni Budaya ke- 7 di Pangururan, Kabupaten Samosir pada 17 Oktober 2021. 


Acar diawali parade dimana seluruh peserta berjalan kaki mengelilingi kota Pangururan dengan berpakaian Ulos.  


Walau sempat diguyur hujan, namun tidak menyurutkan semangat dan keceriaan seluruh peserta acara tersebut. 


Para generasi muda ini menyadari bahwa Ulos merupakan warisan Budaya Nasional yang harus tetap dijaga kelestariannya.


Tampak pula para peserta menari menunjukkan bakat masing-masing diiringi musik tradisional maupun modern dan dihibur oleh penyanyi lokal yang melengkapi kemeriahan perayaan. 


Perayaan ini melibatkan peserta sebanyak 176 Orang yang terdiri dari Sanggar Angel Elkanean dan Subunga Jambu melibatkan 50 orang, Sanggar Jolonew dan Artturnung melibatkan 30 orang serta Sanggar Tunas Kelapa dan Marsioloan melibatkan 30 orang, Sanggar Nafistar melibatkan 15 orang,

Sanggar Eni Simbolon melibatkan 10 orang, Trio The Bagas, Trio Emma Tutu (Emma Dan kawan kawan), dan peserta Solo 2 orang.


Ada juga dari Panitia 20 orang serta undangan sebanyak 10 orang.

Tampak Anak Muda Samosir Menari Dengan Berpakaian Ulos

Kegiatan ini dibenarkam Ketua Dewan Kesenian Samosir Charles Malau ketika dikonfirmasi greenberita dilokasi kegiatan.


"Kegiatan hari Ulos ini kita lakukan tentu dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," ujar Charles Malau.


Charles menjelaskan bahwa Pemerintah telah menetapkan peringatan Hari Ulos Nasional sejak 17 Oktober 2014 dan tahun ini adalah tahun yang ke-7.


"Ulos adalah identitas bangsa khususnya Orang batak. Ulos dalam kehidupan bangso batak memiliki arti yang sangat tinggi, bahkan sejak dalam kandungan, yaitu tujuh bulanan (Mambosuri, red), orang Batak sudah diberi ulos tondi, pembatisan(tardidi) naik sidi (Malua) pernikahan hingga ke acara kematian kita tidak pernah bisa lepas dari yang namanya Ulos," jelas Charles Malau.


Tambahnya, Ulos dalam penggunaan dan pemberiannya  masing-masing memilki arti, beda usia, beda acara dan situasi maka ulosnya pun harus berbeda juga. 


"Berangkat dari itu semua maka kita wajib tetap menjaga dan melestarikan ulos tersebut, hari ini 17 Oktober 2021 adalah hari ulos yang ke tujuh setelah ditentukan oleh pemerintah pusat, kami Dewan Kesenian Samosir merasa perlu membuat sebuah aksi kecil sekedar menggugah hati kita agar senantiasa mencintai warisan budaya ini, agar semakin di kenal oleh dunia," tuturnya 


Dewan Kesenian Samosir juga mengucapkan terima kasih kepada BPNB Aceh yang sudah mendukung sepenuhnya sehingga acara terlaksana dengan baik. 


Salah seorang peserta dari Sanggar Jolo New Clara Valensia Simbolon berusia 10 tahun, mengaku sangat senang karena dapat mengikuti perayaan Hari Ulos ini. 


"Kan udah lama juga gak bisa tampil karena pandemi," ujar Clara sembari tersenyum 


Clara mengungkapkan dirinya berharap agar perayaan seperti dapat berjalan kembali seperti biasa. 


"Dan pandemi juga dapat segera selesai, amin," pungkasnya.



(GB ELIM 09)