Notification

×

Iklan

Iklan

Jokowi Targetkan Tanam Mangrove 34 Ribu Ha untuk Serap Emisi Karbon

29 Sep 2021 | 10:58 WIB Last Updated 2021-09-30T01:47:59Z

Presiden Indonesia Joko Widodo

BENGKALIS, GREENBERITA.com -
Joko Widodo melakukan penanaman pohon mangrove di Pantai Wisata Raja Kecik, Bengkalis, Riau. Dalam kesempatan itu, Presiden bakal mendorong rehabilitasi bakau lantaran bisa menyimpan karbon 4-5 kali lipat lebih banyak dari hutan tropis daratan. Selain itu, penanaman mangrove akan meneguhkan komitmen Indonesia terhadap perubahan iklim dunia dan Paris Agreement.



Sebagaimana diketahui, RI menargetkan mengurangi gas rumah kaca agar suhu di bumi tidak meningkat lebih dari 1,5%. "Sehingga akan berkontribusi besar pada penyerapan emisi karbon," kata Jokowi di Bengkalis, Selasa 28 September 2021.

Oleh sebab itu Jokowi menargetkan penanaman mangrove di seluruh Indonesia seluas 34 ribu hektare tahun ini. Dengan keberadaan tanaman tersebut, ia berharap abrasi dapat dikendalikan serta mendukung eco-wisata di daerah. "Juga kami harapkan mendukung ekonomi masyarakat sekitar di kawasan ini," katanya. 


Pekan lalu mantan Presiden telah menanam mangrove di Desa Tritih Lor, Cilacap Utara, Kamis, 23 September. Mantan Wali Kota Solo itu berharap mengatakan mangrove bisa memperbaiki lingkungan pesisir serta memperbaiki habitat di daerah pantai seperti ikan.

Dilansir dari katadata, Adapun fungsi utama tanaman tersebut adalah mengurangi energi gelombang, melindungi pantai dari abrasi, dan menghambat intrusi air. Selain itu, rehabilitasi mangrove diharapkan dapat mengantisipasi perubahan iklim yang tengah terjadi.

Dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2019, total luas hutan bakau nasional mencapai 3,31 juta hektare dengan kawasan Papua sebagai area hutan bakau terluas yaitu sebesar 1.497.724 hektare. 


Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), jenis tanaman bakau di Indonesia tercatat sebanyak 202 yang terdiri dari 89 jenis pohon, 5 tanaman pemanjat, 44 herba tanah, 44 jenis epifit (tumbuh pada tanaman lain), dan 1 jenis paku. Dalam ekosistem hutan bakau ada tiga kategori tanaman bakau, yaitu mangrove sejati utama, tambahan, dan ikutan. 


Dari ketiga jenis tanaman, mangrove sejati merupakan jenis yang paling penting karena tumbuh pada wilayah pasang surut sehingga dapat mencegah kerusakan langsung wilayah pesisir.