Notification

×

Iklan

Iklan

Macet, Guru Cantik Ini Panjat Tiang Bendera Untuk Perbaiki Tali Kusut

29 Jan 2021 | 10:41 WIB Last Updated 2021-01-31T07:10:58Z

 


Merry Bakarbessy (25), mengambil keputusan memanjat tiang bendera,
SORONG, GREENBERITA.com – Peristiwa menegangkan jika tali bendera putus saat upacara bendera di Sekolah. Siapa yang berani memanjat tiang bendera dengan ketinggian sekitar 7 meter. Tentu membutuhkan keberanian guru pria atau anak laki-laki untuk mengambil sikap cinta tanah air.

Hal ini dibuktikan seorang ibu guru cantik Merry Bakarbessy (25), mengambil keputusan memanjat tiang bendera. Untuk membuktikan kebenaran berita yang telah viral di media sosial ini, wartawan www.monitorpapua.com mencoba menghubungi ibu guru cantik itu dan berhasil mendapatkan informasi yang valid.

“Selamat siang Ibu Guru Merry Bakarbessy. Apakah benar, gambar viral panjat tiang bendera itu seorang seorang guru wanita? Peristiwanya bagaimana, bisa diceritakan?,” tanya wartawan.

“Ia benar Pak. Yang panjat tiang bendera adalah saya sendiri (Merry Bakarbessy-Red). Tali tiang bendera yang berada di SD Inpres 53 Kabupaten Sorong putus hari ini Kamis, 28 Januari 2021, sekitar pukul 11.15 WIT. Pihak sekolah ingin mengibarkan bendera Merah Putih. Namun, tiba-tiba talinya putus,” kata Ibu Guru Merry Bakarbessy.

Sesuai data yang diterima Monitorpapua.com , peristiwa putusnya tali pada tiang bendera sekolah sudah terjadi dua kali. “Benar sudah dua kali putus. Sewaktu saya mulai Praktek Kuliah Lapangan (PKL) di SD Inpres 53 Kabupaten Sorong, saat upacara bendera di sekolah, ternyata putus. Saya juga yang panjat tiang bendera untuk memasangnya pada saat upacara,” kisah Merry Bakarbessy Menanti.

“Awalnya karena di sekolah itu tidak terdapat guru laki-laki. Sekolah ini hanya memiliki guru perempuan, tali yang dipasang awal itu tidak kuat ikatannya sehingga terlepas. Peristiwa ini terjadi di saat upacara bendera pada hari Senin. Pihak Sekolah jadi bingung untuk memasang dan mengibarkan bendera merah putih karena talinya putus,” kenang Merry, mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat.

“Peristiwa itu terjadi lagi pada hari ini, Kamis 28 Januari 2021. Saya bernisiatif mengambil keputusan memanjat tiang bendera di sekolah tersebut. Saya sendiri yang memanjat tiang bendera itu dan memasang tali pada ujung tiang agar saat mengibarkan bendera Merah Putih tidak putus lagi,” celetuk Ibu Guru Merry yang berprestasi itu.

“Kepala Sekolah dan Wali Kelas VI ikut membantu memegang tiang karena diterpa angin membuat tiang bendera miring kiri dan kanan,” papar Merry yang telah yudisium di salah satu Universitas

Merry Bakarbessy mengatakan dirinya memiliki harga diri sebagai seorang guru perempuan namun dirinya berani mengambil sikap memanjat tiang bendera, inisiatif yang tinggi, berani mengambil keputusan. Dalam waktu singkat ia berani mengambil resiko. Hal ini sangat, membanggakan dan bisa menjadi teladan bagi para guru serta generasi muda Indonesia. “Maaf tidak ada guru laki-laki di SD Inpres 53 Kabupaten Sorong sehingga saya harus berani memanjat tiang itu,” ucap Merry yang bersedia menjadi Guru teladan.

“Tentu, menjadi inspirasi bagi saya setelah melihat banyak peristiwa putusnya tali bendera. Saya Merry Bakarbessy, seorang guru wanita mau menunjukkan sikap betapa cintanya saya kepada bangsa Indonesia. Apalagi peristiwa ini terjadi di daerah-daerah pedalaman atau terpencil seperti di Kabupaten Sorong Papua Barat,” tegasnya. 

(gb-rizal/rel)