Notification

×

Iklan

Iklan

Suhu Tubuh Tinggi, 3 Pendatang Dipulangkan Dari Samosir

27 Mar 2020 | 17:54 WIB Last Updated 2020-03-28T04:32:06Z
Pemeriksaan Suhu Tubuh para pendatang ke Samosir di Pelabuhan Tomok 
SAMOSIR,GREENBERITA.com- Pemeintah Kabupaten Samosir melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Samosir melakukan pemulangan kepada 3 warga pendatang yang hendak melakukan perjalanan ke Samosir.

Ketiga pendatang tersebut setelah dideteksi dipintu masuk Samosir dengan alat pengukur suhu tubuh ternyata mempunyai suhu tubuh diatas batas normal 38 derajat celsius. 

Dua pendatang yang dipulangkan dari pintu masuk Tele berasal dari Tarutung dan Medan sedangkan satu lagi dari pintu masuk Pelabuhan Simanindo berasal dari Kota Siantar.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kominfo Rohani Bakara ketika dikonformasi greenberita pada Jumat, 27 Maret 2020.

"Untuk yang ditele satu berprofesi toke kopi dari Tarutung dan langsung dipulangkan dan satu lagi ada di mobil penumpang, oleh petugas medis diinapkan satu malam di Puskesmas Harian dan setelah dipantau demamnya tidak juga turun kemudian diberangkatkan via bus yang menuju Medan," terang Rohani Bakara.

Sedangkan yang di Pelabuhan Simanindo didapat dari penumpang kapal kayu dan langsung berbalik berlayar kembali ke Tigaras. 

"Pemulangan ketiga penumpang itu sesuai dengan SOP yang kita terapkan, apalagi karena mereka bukan penduduk Samosir," tambahnya.

Sebenarnya ketiga orang tersebut ditawarkan untuk dipantau dan diisolasi selama 14 hari di Samosir, namun ternyata ketiga orang tersebut tidak bersedia dan meminta untuk dipulangkan.

Terpisah, Ketua Forum Tokoh Masyrakat Samosir (FKTM) Obin Naibaho mengapresiasi kesigapan Pemkab Samosir mencegah pendatang ke Samosir yang diduga dapat menularkan virus corona kepada warga Samosir.

"Kita apresiasi Pemkab Samosir dalam hal ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Samosir yang berhasil menghalau dan memulangkan tiga pendatang yang mempunyai suhu tubuh diatas 38 derajat celcius dan diduga dapat menyebarkan Covid-19," ujar Obin Naibaho.

Namun pada sisi lainnya, Obin Naibaho meminta Pemkab Samosir tidak langsung secara kaku meniadakan dan melarang semua acara adat di lingkungan warga.

"Kita sangat mengerti situasi ini namun kami bermohon kepada pemda untuk tidak melarang secara keseluruhann acara adat, karena Samosir kita ini sangat tinggi adat dan budayanya dan merupakan warisan luhur orang batak serta kearifan lokal Samosir," pinta Obin Naibaho.


(gb-Andrey Siregar)