Notification

×

Iklan

Iklan

Suami Bantai Istri dan Anak Diduga Karena Cemburu, Lalu Coba Bunuh Diri

3 Mar 2020 | 11:53 WIB Last Updated 2020-08-26T06:03:47Z
Illustrasi Suami Bunuh Istri
PAKKAT, GREENBERITA.com || Tragedi satu keluarga di perladangan Sitalahap, Dusun Adian, Desa Peadungdung, Kecamatan Pakkat, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Sabtu (29/2/2020) sore kemarin, menyisakan sejumlah cerita. 

Informasi yang dilansir dari  Metro24jam.com, saat ini sejumlah isu berkembang di tengah warga. Awal tragedi yang menewaskan Reno Tarihoran (4), putra dari pasangan Loiker Tarihoran (40) dan Sinta Lase disebut bermula dari rasa cemburu sang suami. 

Meski selama ini hubungan pasutri tersebut terlihat harmonis, Loiker ternyata menyimpan rasa cemburu terhadap Sinta karena mendengar istrinya itu dekat dengan adik kandungnya. 

Menurut salah seorang di Desa Peadungdung, sebelum menikah dengan Loiker, Sinta ternyata sudah pernah berumahtangga dengan seorang pria yang juga bermarga Tarihoran. 

“Sebelumnya si Sinta ini sudah bersuami dengan marga Tarihoran dan memiliki seorang putri. Suaminya itu meninggal dunia. Seiring berjalannya waktu, Sinta kemudian dijodohkan dengan Loiker,” kata pria bermarga Siregar tersebut saat ditemui di Desa Peadungdung, Minggu (1/3/2020).

 “Dari pernikahan dengan Loiker ini mereka dikaruniai tiga orang anak termasuk Reno yang tewas dalam kejadian itu,” imbuhnya. 

Selama ini Loiker disebut selalu kerja mandah di Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir “Jadi, dua minggu sekali baru pulang kampung. Dalam hubungan bermasyarakat, si Loiker ini baik orangnya, walau dia tidak ada sekolahnya. 

Sepengetahuan kami hubungan rumah tangga mereka ini bisa dikatakan harmonis, sebab tidak pernah terdengar cekcok besar,” imbuhnya. Namun belakangan, terdengar isu bahwa Sinta semakin dekat dengan adik kandung Loiker. 

Dan menurut warga hal itu pun sudah pernah diperingatkan keluarga. Keterangan Siregar diamini warga lainnya, seorang wanita tetangga Loiker. Wanita itu mengatakan, dia memang tidak pernah mendengar percekcokan rumah tangga besar yang terjadi antara Loiker dan istrinya. 

“Tapi, beberapa hari yang lalu, ku dengar si Loiker ini permisi pergi ‘maradat’ (menghadiri pesta) di Medan. Hari Sabtu itu dia pulang,” sebutnya. Sesampai di rumah, Loiker disebut langsung menyusul ke ladang. Di sana, Loiker diduga melihat istri dan anaknya Reno bersama adik kandungnya. 

“Di situlah terjadi peristiwa ini,” sebut wanita itu. Hal itu menurut warga, karena dari lokasi pembantaian disebut juga ditemukan 3 pasang sandal orang dewasa seusai kejadian.

Diketahui, Sinta boru Lase dan Loiker Tarihoran ditemukan terkapar di perladangan dengan kondisi usus terburai. Warga pun menduga, bahwa Loiker coba mengakhiri hidupnya karena melihat sang istri sudah terkapar. 

Terpisah, seorang wanita lain yang turut mengantar Pasutri ini ke RSUD Dolok Sanggul sempat menanyakan kepada Sinta siapa yang melakukan penikaman terhadap dirinya. 

“Gak menjawab dia waktu itu, cuma digerakkannya jarinya ke arah si Loiker,” katanya. Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Humbang Hasundutan, Aiptu S Purba dilansir dari  Metro24jam.com belum dapat memberi keterangan lebih rinci terkait tragedi tersebut. “Kedua pasutri itu masih dirawat intensif di RSUP Adam Malik Medan. 

Kita tunggu keduanya sehat, sebab mereka yang tau pasti dalam kejadian itu. Kita juga belum dapat menyimpulkan, sebab barang bukti yang ditemukan masih sedikit. Nanti Pak Kapolres yang akan memberikan keterangan langsung,” jawabnya.
(gb-ars/rel)