Notification

×

Iklan

Iklan

Pemkab Sebut Ada ODP Virus Corona di Samosir

22 Mar 2020 | 19:27 WIB Last Updated 2020-03-22T13:07:54Z
ilustrasi
SAMOSIR,GREENBERITA.com- Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait dengan Virus Corona atau Covid-19 ternyata sudah ada di Kabupaten Samosir berdasarkan hasil pemeriksaan di RS. Hadrianus Sinaga, Pangururan Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Hal itu dibenarkan oleh Ketua Gugus Tugas Penanganan Virus Corona (Covid-19) di Samosir, Jabiat Sagala ketika dikonfirmasi greenberita di ruang kerjanya pada Minggu 22 Maret 2020.

"Ya, sudah ada di Samosir dan lebih lengkapnya besok akan kita infokan," ujar Jabiat Sagala.

Jabiat Sagala yang juga Sekretaris Daerah Samosir ini meminta ODP ini mau secara sadar untuk mengisolasikan dirinya di rumahnya dan tidak bercampur peralatan dengan anggota keluarga lainnya "Dan tidak keluar masuk rumahnya," tegasnya.

Menurut Kemenkes RI, ODP adalah orang dalam pemantauan, biasanya memiliki gejala ringan seperti batuk, sakit tenggorokan, demam, tetapi tidak ada kontak erat dengan penderita positif. 

Orang dengan status ODP biasanya tidak perlu rawat inap di rumah sakit tetapi akan diminta untuk melakukan isolasi secara mandiri di rumah setidaknya selama 14 hari hingga kondisi membaik.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Samosir dr.Nimpan Karokaro mengamini adanya ODP di Samosir berdasarkan pemeriksaan dari RS.Hadrianus Sinaga.

"Ya, ada 5 orang ODP di Samosir, ketahuannya ketika pemeriksaan di RS karena yang memastikan yang begitu itu harus dokter spesialis paru," ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan rontgen dan riwayat perjalanannya yang berasal dari zona merah kejadian luar biasa Virus Corona di Indonesia, maka disimpulkan kelima orang tersebut adalah ODP.

Adapun kelima ODP itu berasal dari Kecamatan P dan kecamatan S di Kabupaten Samosir.

Setelah dilakukan pemeriksaan RS. Hadrianus Sinaga, langsung menyuruh orang dengan pemantauan ini untuk dikembalikan ke rumahnya guna melakukan isolasi diri.

"Kita sudah perintahkan Puskesmas dan bidan desa kita untuk melakukan pengawasan sembari melihat kondisinya memburuk atau membaik selama 14 hari," jelasnya.

Bila dalam 14 hari kondisinya membaik berarti negatif virus Corona, namun bila memburuk maka Puslesmas akan mengembalikannya ke RS. Hadrianus menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Ketika hal itu dikonfirmasi melalui telepon selulernya kepada Direktur RS. Hadrianus Sinaga, dr.Friska Situmorang pada Minggu, 22 Maret 2020, namun belum berhasil dihubungi.

Namun sebelumnya ketika menerima team Komis I DPRD Samosir yang melakukan monitoring kesiapan RSUD Hadrianus Sinaga dalam penanganan pasien Corona di Samosir pada Kamis, 19 Maret 2020, dr. Friska Situmorang menyebutkan belum ada pasien ODP dan PDP (Pasien Dengan Pengawasan) ke RS.Hadrianus Sinaga.

"Sampai saat ini belum ada yang ODP ataupun PDP di rumah sakit kita ini, kita belum jumpai dan kita menganggap Samosir masih clear dari Virus Corona," tegasnya lagi.

Menurutnya, bila ditemukan adanya ODP dan PDP di rumah sakit ini maka pihaknya akan melakukan prosedur perawatan penanganan standar. "Bila ODP maka kita akan masukkan ke ruang observasi dan kita rawat tanpa penyakit penyerta dan kalau PDP akan kita rujuk," jelasnya.

(gb-andrey regar/fs)