Notification

×

Iklan

Iklan

DPRD Kritisi Bupati Samosir Saat Berkerumun Monitoring ke Lapangan

26 Mar 2020 | 21:58 WIB Last Updated 2020-03-27T10:02:29Z
Ketua DPRD Samosir Saut Tamba (tengah) dan Wakil Ketua Nasib Simbolon serta Ketua Komisi I DPRD Saur Tamba
SAMOSIR,GREENBERITA.com- Beberapa waktu yang lalu, Bupati Samosir melalui Surat Edaran nomor 7 tahun 2020 pertanggal 16 Maret 2020 tentang Kewaspadaan Terhadap Penularan Infeksi Corona Virus Disease (Covid-19) di Kabupaten Samosir meminta warga untuk menghindari kontak fisik secara langsung seperti bersalaman, cium tangan dan berpelukan menunda menghadiri kegiatan yang mengumpulkan banyak orang.

Namun dalam beberapa kali kegiatan monitoring bersama SKPD nya, terlihat Bupati Samosir Rapidin Simbolon selalu beramai-ramai dengan rombongan SKPD nya mengendarai lebih dari dua mobil ketika melakukan monitoring pelaksanaan pemeriksaan suhu tubuh bagi pendatang yang ke Samosir di pintu masuk kabupaten ini seperti di Menara Pandang Tele, Pelabuhan Ferry Simanindo, Pelabuhan Ferry Tomok dan lainnya.

Menyikapi ini, Ketua DPRD Samosir Saut Tamba meminta Bupati Rapidin Simbolon untuk tidak melakukan monitoring itu secara beramai-ramai dan melibatkan banyak orang.

"Harapan kita jangan beramai-ramai, artinya semua kita himbau supaya menunda sementara kegiatan yang melibatkan banyak orang termasuk juga pemerintah," ujar Saut Tamba ketika dikonfirmasi wartawan usai melakukan monitoring kesiapan Puskesmas di Kecamatan Nainggolan menangani Covid-19 pada Kamis, 26 Maret 2020.

Saut Tamba yang didampingi Wakil Ketua Nasib Simbolon serta Ketua Komisi I DPRD Samosir Saur Tua Silalahi, meminta kegiatan monitoring Pemkab Samosir jangan dilakukan secara beramai-ramai. 

"Timnya boleh dipecah, sebagian kecamatan A dan sebagian ke kecamatan B," tegasnya.

Direktur RSUD Hadrianus Sinaga Diminta Standby di Rumah Sakit

Terpisah, Anggota DPRD Samosir Parluhutan Samosir mengkritik sikap Direktur RS. Hadrianus Sinaga dr. Friska Situmorang yang sering terlihat keluar meninggalkan rumah sakit sebagai tupoksi utamanya, hanya karena mendampingi Bupati Samosir melakukan monitoring pelaksanaan pemeriksaan pendatang ke Samosir di pintu masuk kabupaten ini.

"Apa urgensinya Direktur RS. Hadrianus Sinaga harus turun ke lapangan setiap bupati melakukan pemantauan penanganan Covid-19," tegasnya.


Direktur RS. Hadrianus Sinaga dr. Friska Situmorang ketika mendampingi Bupati Samosir Monitoring ke Lapangan

Menurutnya, kehadiran Kepala Dinas Kesehatan sudah cukup untuk mendampingi Bupati Samosir dari bidang Kesehatan di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Samosir.


"Sudah cukup Pak Kadis Kesehatan yang mendampingi (bupati,red), dan dari rumah sakit juga ibu direktur bisa memantau kalau ada hal-hal yang sangat urgent dan rawan untuk di komando atau menunggu dari puskesmas lain apabila ditemukan masyarakat atau pendatang yang diduga Covid-19," pungkas Parluhutan Samosir.

Dari penelusuran waartawan, pada Lampiran Keputusan Bupati Samosir Nomor 89 Tahun 2020 tertanggal 17 Maret 2020 tentang personil Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Samosir yang diketuai oleh Jabiat Sagala, tidak ada nama Direktur RS. Hadrianus sebagai petugasnya.

Dalam keputusan Bupati Samosir tersebut sebagai sekretaris adalah Kepala BPBD Samosir, Wakil Ketua adalah Asisten I, II dan III, Koordinator Bidang Kesehatan adalah Kadis Kesehatan Samosir,Koordinator Bidang Pendidikan adalah Kadis Pendidikan Samosir, Koordinator Bidang Area dan Transportasi Publik adalah Kadis Pehubungan Samosir, Koordinator Bidang Komunikasi Publik adalah Kadis Kominfo Samosir, serta Koordinator Bidang Keparawisataan adalah Kadis Pariwisata Samosir dan Koordinator Bidang Ketersediaan Bahan Pokok dan Logistik adalah Kadis Naker Koperindag Samosir.

Tonton Juga Video Peryataan DPRD Samosir:



(gb-Andrey Siregar)