Notification

×

Iklan

Iklan

Simpatisan Jurnalis Malang Laporkan Debt Collector ke Polisi

5 Apr 2019 | 15:02 WIB Last Updated 2019-09-19T07:00:40Z
Simpatisan Jurnalis Malang Raya Kawal Aduhan Ke Polsek Singosari | Sumber: Malang-News
MALANG-GREENBERITA.com – Simpatisan wartawan dari berbagai media online di Malang raya dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), mengadukan ulah oknum Debt Collector atau atau penagih utang yang kerap meminta paksa sepeda motor di tengah jalan.

Pengaduan itu lantaran korban yang juga merupakan wartawan dari media online tidak terima atas perlakuan debt collector.

Peristiwa itu terjadi ketika SO bersama FTO sedang mengendarai sepeda motor Beat hendak liputan ke DPRD Malang, tiba-tiba dipepet dan diberhentikan oknum Debt Collector. Keduanya sempat mendapat penghadangan dan perbuatan tidak menyenangkan.

Menurut laporan dari pengadu, peristiwa terjadi di seputar perempatan Karanglo – Malang, tepatnya dekat Pos Lantas Karanglo, Selasa (2/4).

Pengadu menjelaskan, bahwa mereka tidak hanya sekedar diberhentikan, melainkan juga sempat di tendang dan dipukul Hp nya hingga terjatuh. Bahkan, sempat di intimidasi oleh oknum yang berulah itu.

Tidak terima atas perbuatan oknum yang memgaku Debt Collector, akhirnya mereka didampingi simpatisan wartawan dan LSM mengadukan ke Polsek Singosari pada, Kamis (4/4) pagi.

“Saya didampingi Jurnalis Malang Raya langsung mengadukan ke Polsek Singosari, Alhamdulillah sudah diterima dengan baik dan pihak berwajib juga berjanji akan menindak lanjuti perkara ini,” kata FTI dikutip dari malang-news seusai dari Polsek Singosari.

FTI mengharapkan, agar oknum yang telah melanggar pidana untuk segera ditindak tegas, sehingga tidak menimbulkan keresahan masyarakat lainnya.

“Kami berharap oknum Debt Collector harus ditindak tegas, sehingga tidak kembali meresahkan masyarakat lainnya,” imbuh FTI.

Sementara itu, SO yang juga merupakan korban sangat menyayangkan kejadian yang tak seharusnya mereka dapatkan ketika itu. Ia menegaskan seharusnya bisa diselesaikan dengan baik tidak harus melalui ancaman, dan intimidasi.

“Seharusnya mereka kenalkan diri masing-masing, keperluannya untuk apa. Tidak dengan tiba-tiba datang langsung mepet dan menendang bahkan sampai mukul hp, kan itu tidak baik,” pungkas SO. (MN/G5)