 |
| Ilustrasi |
Peristiwa itu terjadi di pinggiran Milan pada Rabu waktu setempat. Pihak berwajib di Italia mengatakan aksi itu sebagai bentuk protes terhadap peristiwa tenggelamnya migran di Laut Tengah.
Sekitar 51 anak sekolah di dalam bus itu. Beruntung semuanya bisa meloloskan diri tanpa ada yang cidera sebelum api melahap habis bus. Polisi mengatakan pengemudi bus adalah seorang warga Italia keturunan Senegal.
"Dia berteriak 'Hentikan kematian di laut. Saya akan melakukan pembunuhan massal," kata Marco Palmieri, juru bicara ke polisian, yang mengutip ucapan sopir itu saat ia ditangkap.
Melansir reuters, seperti dikutip dari merdeka.com, Kamis (21/03), sebuah video diunggah di laman-laman berita Italia memperlihatkan, awalnya sopir menabrakkan bus tersebut ke mobil-mobil di salah satu jalan bebas hambatan. Ketika itulah, anak-anak di dalam bus panik dan coba kabur.
Seorang anak menceritakan kepada media, sopir bus sempat mengancam akan menyiramkan bensin ke arah mereka dan menyulutkan api. Dalam situasi menegangkan itu, salah seorang dari mereka berhasil menghubungi polisi, yang segera datang ke tempat kejadian dan memastikan semuanya selamat.
Disebutkan Palmieri, beberapa anak dibawa ke rumah sakit karena mengalami memar saat panik dan berusaha menyelamatkan diri karena kejadian yang begitu cepat.
Menurut data PBB, diperkirakan sebanyak 2.297 migran tenggelam atau menghilang di Laut Tengah tahun 2018 saat mereka berusaha mencapai Eropa. (Mdk/g5)
