 |
| Benjamín Sánchez bersama ibunya ketika mendapat perawatan di Rumah Sakit |
Benjamín Sánchez lepas dari pantauan keluarganya saat dalam suatu perjalanan keluarga pada hari Minggu (17/3/2019) dan ditemukan sekitar 21 km dari lokasi hilangnya anak itu.
"Saya kedinginan, saya tidak bisa tidur dengan nyenyak, bersandar pada batu," kata Benjamín sebab saat kejadian, ia hanya mengenakan kaus dan celana panjang tipis.
Dirinya kata bocah itu dapat bertahan hidup dengan memakan rumput dan meminum air dari sungai.
Usai ditemukan pada Senin sore, bocah tersebut kemudian dibawa dengan helikopter ke rumah sakit di San Juan lantaran mengalami dehidrasi ringan. Esok harinya, ia baru diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Benjamín ditemukan oleh seorang pengendara sepeda motor ketika sedang duduk di bawah pohon setelah operasi pencarian yang melibatkan sekitar 1.000 personel polisi, personel pertahanan sipil, dan relawan.
"Ibu mengejar saya dan saya berlari. Pada mulanya saya mendengar suara ibu, tetapi kemudian saya tersesat," katanya dikutip dari koran El Clarín.
"Saya bersandar di batu, memanggil-manggil ibu, tetapi ia tidak mendengar saya... Saya lalu berjalan menuju cahaya yang sangat jauh," tambahnya.
Suhu udara di kawasan itu pada bulan Maret biasanya sekitar 30 derajat Celsius di siang hari dan turun ke sekitar 0 derajat Celsius pada malam hari. "Saya ketakutan," kata Benjamín.
Menurut Ibu Benjamin, putranya itu takut terbang dan semula tidak mau dibawa naik helikopter. Ia baru bersedia naik helikopter setelah diberitahu ia akan dipertemukan dengan keluarganya.
"Saya benar-benar gembira ketika saya melihat ibu saya. Saya merindukan semua keluarga saya," tutur Benjamin
Atas selamatnya Bocah itu, Gubernur San Juan, Sergio Uñac mengaku gembira dan menjenguk sang bocah Senin.
Menurut pengakuan lberto Ontiveros, yang menemukan Benjamín, di lokasi itu bisa saja muncul singa gunung. (G5)
