Notification

×

Iklan

Iklan

Mulana Samosir, Sang Aktivis Yang Rindu Bersama Rakyat Sejahterakan Petani

30 Mar 2019 | 18:09 WIB Last Updated 2019-11-10T13:42:47Z
Coblos Mulana Samosir, Caleg DPRD Sumatera Utara Partai PDIP Nomor Urut 7
GREENBERITA.com- Setelah menamatkan perkuliahannya, Mulana Samosir putra asliSamosir ini pernah bergabungdi Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Sumatera Utara sebagai pada tahun 1997 hingga tahun1999, yang dilanjutkannya menjadi fasilitator pada pendidikan politik (Dikpol) organ-organ mahasiswa ekstra kampus di Sumatera Utara.

Setelahnya, Mulana juga aktif bekerja diberbagai perusahaan dan NGO, termasuk menjadi staf media di Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) sejak tahun 1995 hingga tahun 1996.

Ditahun 2018 tepatnya pada 23 September lalu, Mulana Samosir memutuskan untuk maju sebagai calon anggota legislatif DPRD Sumut periode 2019-20124.

Oleh partainya, Mulana Samosir dipercaya menjadi caleg nomor urut 7 dapil Sumut 9 dari PDI Perjuangan. Dapilnya terdiri atas 6 kabupaten/kota, termasuk Kabupaten Tapanuli Utara, Tobasa, Tapanuli Tengah, Samosir, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, dan Kota Sibolga.

Meski 6 Kabupaten/ Kota yang menjadi dapil pemilihan Mulana Samosir cukup luas, tapi Mulana tidak menyerah. Terlebih karena beliau berlatar belakang aktivis ketika mahasiswa bahkan setelahnya.

Mulana Samosir lahir dari pasangan Maringan Samosir dan Flora br Siburian, Putra kelahiran Pematang Siantar, 9 September 1973 ini menikah pada 10 Januari 2004 dengan istri bernama Rosanty Elga Pardede, asal Balige, Kabupaten Tobasa.
Sang istri merupakan Alumni Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nomensen Medan, putri dari pasangan Edison Pardede dan Almarhum Asmin br Pangaribuan  dan menikah lagi dengan Roslina br.Simanjuntak.. 

Dari hasil pernikahannya, Mulana memiliki seorang putra bernama Paulus Manogi Yahukimo Samosir dan masih duduk dikursi kelas 1 SMP disalah satu sekolah swasta di Medan.

Mulana Samosir dikenal sebagai caleg yang berpegang teguh dengan politik ideologi ini, bergerak dan bertatapan langsung dengan masyarakat terutama para kaumpetani. Ia tidak berhenti untuk turun hingga kepelosok desa sambil memdengar persoalan petani selama ini.
Menurutnya petani adalah tumpuan negara untuk bangsa yang cerdas dan sejahtera

“Ini yang menjadi sumber keluhan para petani di sana. Harga hasil pertanian tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tak mampu mencukupi biaya hidup. Saya sangat suka turun langsung ketengah-tengah masyarakat, agar keluhan mereka saya ketahui, dan kelak jika terpilih menjadi prioritas perjuangan saya,” ujar Mulana.

Sebelum aktif didunia politik, Ia bercerita, bahwa sebelumnya, Mulana sendiri telah melanglang buana dibeberapa organisasi. Dan bahkan, namanya sudah tidak asing lagi dikalangan aktivis, terlebih aktivis seangkatannya.

Beberapa organisasi yang pernah diikuti oleh Mulana Samosir, diantanya bergabung dengan Kelompok Studi Mahasiswa Merdeka (KSMM) Medan, sejak tahun 1994 hingga tahun 2000,
Pernah aktif dalam mengorganisir aksi-aksi mahasiswa dan aksi-aksi organisasi rakyat sepanjang masa reformasi, terhitung sejak tahun 1994 hingga tahun 1999, menjadi Wakil Sekjend Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Sumatera Utara pada tahun 1997 hingga tahun1999, pernah menjadi fasilitator pada pendidikan politik (Dikpol) organ-organ mahasiswa ekstra kampus di Sumut.


Juga pernah menjadi staf Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumut sejak tahun 1996 hingga tahun 1997, menjadi staf di Kampus Diakonia Modern (KDM) sebuah NGO di Daerah Pondok Gede di Jakarta tahun 2001. Menjadi Community Development Coordinator di World Vision Indonesia di Papua, sejak tahun 2002 hingga tahun 2004.

Kemudian menjadi Community Development Officer di Jesuit Refugee Service, Aceh Selatan sejak tahun 2008 hingga tahun 2010. Menjadi Regional Planning Officer di United Nation Development Program (UNDP), Papua Barat sejak tahun 2010 hingga tahun 2012. 
Dan sejak tahun 2012, Mulana memutuskan menjadi seorang wiraswasta hingga akhirnya masuk kedalam salah satu partai politik.

Keputusannya untuk masuk kedunia politik, dengan niat untuk berbuat baik kepada masyarakat yang saat ini sangat membutuhkan. Dia melihat, perlu dilakukan gebrakan dalam dunia politik, mengingat banyaknya oknum yang sudah merusak dunia politik itu sendiri.

“Kekuasaan jika digunakan untuk memperkaya diri dan golongan maka itu akan sangat buruk terhadap pembangunan dan masyarakat. Namun, kekuasaan akan sangat efektif jika digunakan untuk membantu orang lain, terlebih rakyat yang paling miskin, paling lemah, paling terpinggirkan. Mari berjuang bersama demi perubahan yang lebih baik,' pungkas Mulana Samosir.

(green-ft)