Notification

×

Iklan

Iklan

Diduga Asal Rujuk, Ketua Kogema Sesalkan Tindakan RSUD dr Hadrianus Pangururan

24 Mar 2019 | 15:22 WIB Last Updated 2019-03-24T08:22:28Z
Rumah Sakit Umum (RSU) Hadrianus Sinaga
PANGURURAN, GREENBERITA.com-
Ketua Komunitas Generasi Muda (Kogema) Simanindo, untuk Jabodetabek, Mervin Situmorang, sesalkan tindakan asal rujuk pasien RS Hadrianus Sinaga ke rumah sakit yang satu type.

"Mohon pencerahan dari masyarakat awam, mengapa ya RSUD merujuk Pasien Ke RSUD type sama ya, lalu kerjaan hanya urus rujukan lg krn alat tidak mendukung," ujar Mervin Situmorang disalah satu WhatsApp Group (WAG), Sabtu (23/3/2019).

Kurangnya kelengkapan alat kesehatan (Alkes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Hadrianus Sinaga, Pangururan, Kabupaten Samosir juga menjadi keluhan tokoh pemuda ini.

"Maaf ya kalau saya berkeluh kesah tentang kesiapan RSUD Pangururan untuk melayani pasienya," sebut Mervin Situmorang disalah satu WhatsApp Group (WAG), Sabtu (23/3/2019).

Hal ini berawal dari kecelakaan yang dialami saudaranya yang terjatuh saat melakukan penyemprotan mangga.

Ketika dikonfirmasi wartawan, Sabtu (23/3/2019) malam, Mervin menuturkan, musibah yang menimpa saudaranya, Sahat Situmorang (48), warga dusun Sinuan, Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, Samosir, terjadi pada hari Jumat (22/3/2019) antara pukul 13.00 WIB-15.00 WIB.

"Ketika itu mereka sedang melakukan penyemprotan mangga yang sedang berbunga dibelakang rumah. Eh, pas naik, kakinya memijak kayu kering dan langsung jatuh. Setelah terjatuh, kemudian saudara telepon ambulance lalu di bawa ke RSUD dr Hadrianus Sinaga," tutur Mervin.

Tiba di RSUD dr Hadrianus Sinaga, kata Mervin, langsung ditangani, namun perlu sedot cairan dari paru-paru tapi alat tidak mendukung. Akhirnya, saudaranya di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang.

"Begitu tiba di RSUD Sidikalang, pasien mulai proses dan datang dokter bedah, di sedotlah cairan dari paru-paru. Sampai pagi observasi, namun pasien masih gelisah dan ternyata di RSUD Sidikalang tidak ada CT Scan," terang Mervin.

Lanjut Mervin, akibatnya mau tidak mau, saudaranya terpaksa di rujuk lagi ke Rumah Sakit (RS) di Medan. Setelah dicari, akhirnya pasien dibawa ke RS Erna Medan dan masuk keruang UGD.

"Begitulah prosesnya. Jadi tolong disampaikan, ada apa RSUD dr Hadrianus Sinaga Pangururan rujuk pasien ke RSUD Sidikalang sementara disana alat CT Scan tidak ada," ucap Mervin.

Lebih jauh, kata Mervin, bagaimana kalau ada lagi kejadian berikutnya. "Apa harus meninggal karena ketidaksiapan, sementara dari segi medis harusnya bisa diatasi," imbuhnya.

Untuk itu, lanjut Mervin, dimohonkan kepada pihak terkait agar memperhatikan kelengkapan peralatan RSUD Pangururan karena satu-satunya di Kabupaten Samosir. "Penting, kita harus suarakan agar RSUD dr Hadrianus Sinaga Pangururan berubah dari type B ke type A dengan pelayanan prima," pungkas Mervin.

Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Direktur RSUD dr Hadrianus Sinaga Pangururan, dr Friska Situmorang, kepada wartawan, Sabtu (23/3/2019) malam, membenarkan bahwa pasien bernama Sahat Situmorang (48), abang Mervin Situmorang sempat dibawa ke RSUD dr Hadrianus Sinaga.

"Jadi memang benar pasien dibawa ke RSUD kita, dengan kondisi pasien sesak nafas dan ada keluar darah dari telinga. Setelah di foto thorax ada diduga pasien tension pneumothorax/tekanan dada meninggi, dugaaan  banyak udara di rongga dada yg menekan paru-parunya yang memang perlu tindakan cepat, yaitu dipasang alat chest tube, dan alat dalam proses untuk kita adakan, mungkin lebih detailnya akan kami sampaikan, terima kasih," tulis Friska Situmorang melalui WA ketika dimintai tanggapannya. (G5)