Notification

×

Iklan

Iklan

Bukan Hanya Curah Hujan Tinggi, Ternyata Ini Penyebab Lain Banjir Bandang di Sentani Jayapura

19 Mar 2019 | 08:32 WIB Last Updated 2019-11-10T13:35:09Z

JAYAPURA, GREENBERITA.com - Menurut BMKG Wilayah V Jayapura, penyebab terjadinya bencana banjir bandang di wilayah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, akibat intensitas hujan yang sangat tinggi beberapa hari belakangan ini.

Namun, ada faktor lain yang menjadi penyebab banjir, yaitu mengganggu lingkungan di cagar alam Cycloop yang dengan cara penebangan pohon secara ilegal, juga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.

Seperti dilansir kompas.com, Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa BMKG V Jayapura, Suroto menjelaskan, dari hasil pemantauan Geofisika Angka sebelum terjadinya banjir curah hujan sangat lebat hingga ketinggian air mencapai 248,5 mm per hari di wilayah cagar alam Cycloop.

Akibatnya, terjadi genangan air dan longsor di beberapa wilayah seperti Kota Jayapura dan banjir di wilayah Kabupaten Jayapura.

“Bayangkan saja curah hujan kalau sudah 100 mm itu sudah dikatakan ekstrim. Akan tetapi saat kejadian curah hujan mencapai 250 mm. Selain itu kita tahu kemiringan Cycloop mencapai 180 derajat. Sehingga air dipastikan akan mengalir dengan deras,” sebut Suroto.

Lebih lanjut Suroto menyampaikan, air danau juga meluap akibat tak dapat menampung debit air yang tinggi.

“Jadi kemarin itu, air danau meluap akibat air yang ditampung sangat tinggi. Sedangkan air yang keluar dari danau sedikit. Akibatnya danau tak dapat menampung air dan meluap,” katanya.

Pembalakan liar

Ia menegaskan, faktor lain yang menyebabkan banjir bandang adalah lingkungan di Cycloop, yang sering diganggu atau terjadinya pembalakan liar dan juga adanya aktivitas di lereng Cycloop.

“Banyak masyarakat tinggal di wilayah cagar alam ini. Bahkan mereka juga membuka kebun dan menebangi pohon. Kerusakan cagar alam dipastikan menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir bandang ini.

Kedepan, Suroto berharap agar wilayah cagar alam tidak ada aktivitas masyarakat, khususnya berkebun dan menebang pohon sembarangan.

“Tadi Kepala BNPB Pusat telah menyampaikan, penyebab lain banjir ini adalah adanya pembalakan hutan secara liar. Tentu kita harapkan semua pihak dapat penertiban hal ini, agar tak lagi terjadi musibah seperti ini,” tuturnya.

Sampai pada tanggal 19 Maret 2019 sebut Suroto, perkiraan cuaca di wilayah Kabupaten Jayapura dan sekitarnya masih turun hujan dengan aktivitas curah hujan rintik-rintik.

“Masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa. Namun kami harapkan agar selalu waspada dengan kondisi cuaca yang masih terpantau turun hujan, dengan intensitas rendah,” pungkasnya. (Komp/g5)