Notification

×

Iklan

Iklan

AKBP Pandra Arsyad, Mantan Abang Jakarta 1991 Jabat Kabid Humas Polda Lampung

19 Mar 2019 | 10:31 WIB Last Updated 2019-03-19T03:31:33Z
AKBP Zahwani Pandra Arsyad
BANDAR LAMPUNG, GREENBERITA.com -  Menjadi Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung yang baru AKBP Zahwani Pandra Arsyad menggantikan Kombes Pol Sulistyaningsih. Mantan Kasubbagopinev Bagpenum Ropenmas Divhumas Mabes Polri juga adalah mantan ajudan Kapolri Jenderal Sutanto.

Pergerseran pejabat Kabid Humas Polda Lampung bersama sejumlah pejabat di lingkup Polda Lampung tertuang dalam surat telegram ST/830/KEP.2019 tanggal 14 Maret 2019. Sulistyaningsih sendiri akan menempati jabatan baru sebagai Kabid TIK Polda Lampung.

Kabid Humas Polda Lampung yang baru, Zahwani Pandra Arsyad bukanlah anak kemarin sore, segenap jabatan strategis pernah diamanatkan kepada Abang Jakarta 1991 tersebut. Salah satunya, ia pernah menjadi ajudan Kapolri Jenderal Pol Sutanto.

Pandra, yang namanya sama dengan nama daerah atau kecamatan di Aceh tempat dia lahir, kini berusia 49 tahun. Meski ia sibuk dengan tugas kepolisian, satu hal yang tak ditinggalkannya adalah donor darah. Pandra tercatat sudah donor darah sebanyak 105 kali.

Mantan Abang Jakarta 1991 ini punya cara tersendiri dalam melakukan aksi sosial dan merawat kesehatan tubuhnya agar tetap prima. Caranya bagaimana? Ia rajin mendonorkan darahnya. “Karena saya rajin donor darah, maka penyakit kolesterol, asam urat dan trigliseride saya sembuh total,” katanya.

Kegiatan kemanusiaan dengan mendonorkan darahnya ke mereka yang membutuhkan, ia lakukan sejak 1992 sampai sampai saat ini. “Saya sudah melakukan donor darah sebanyak 105 kali dan kondisi kesehatan saya segar bugar,” ujarnya.

Dilansir dari sinarlampung.com, tahun 2016 lalu, Pandra pernah mendapat piagam penghargaan dari Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, karena telah menyumbangkan darah untuk kepentingan kemanusiaan sebanyak 105 kali. “Sebagai anggota Polri saya harus mampu memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk apapun. Termasuk mendonorkan darah. Saya yakin ini bagian penting dari pelayanan masyarakat,” tuturnya.

Pandra menuturkan, saat menjadi Kapolres ia pernah mendonorkan darahnya kepada seorang nenek bernama Sayang (71), warga Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebing Tinggi Timur. Nenek tersebut membutuhkan dua kantong transfusi darah karena penyakit anemia dan sudah dua pekan dirawat di RSUD Selatpanjang. “Nenek itu membutuhkan darah golongan A+ sebanyak dua kantong sementara di RS tidak memiliki stok darah tersebut,” kenangnya.

Pandra sendiri pernah menjadi Kapolres Kepulauan Meranti, Riau. Belum lama ini, yakni pada Kamis 7 Februari 2019, ia mendapatkan undangan istimewa dari Pemkab Kepulauan Meranti pada perhelatan event tahunan Festival Perang Air. Pandra menerima penghargaan “The Man Behind The Scene of Cian Cui”.

Sebab, berkat inisiatifnya, Dinas Pariwisata dan Olahraga Kepulauan Meranti dan Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI), Festival Perang Air menjadi populer dan semakin banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. “Saya tak menyangka meraih penghargaan ini. Tiba-tiba saya mendapatkan informasi dari pimpinan saya, kalau saya mendapatkan undangan penghargaan dari Pemkab Kepulauan Meranti yang langsung ditandatangani oleh Bapak Bupati Kepulaun Meranti Drs H Irwan Msi,” ujarnya sebagaiman dikutip dari media.

Pandra bercerita tentang usahanya dalam mempromosikan pariwisata saat menjabat Kapolres Meranti. Salah satunya Festival Perang Air atau Cian Cui yang diadakan 7 hari 7 malam setiap Imlek di Kota Sagu tersebut. Pemerintah daerah serta dirinya mempromosikan festival tersebut sampai ketingkat nasional maupun internasional. “Saya saat menjabat Kapolres Meranti memfasilitasi unsur keragaman budaya yang berbaur menjadi satu tanpa unsur SARA dan momen ini bisa menjadi destinasi wisata,” ucapnya. (rel-marsht)