Notification

×

Iklan

Iklan

Cawapres Ma'ruf Amin Duga Pihak Lawan Munculkan Ketidakpercayaan Pemerintah

8 Jan 2019 | 12:08 WIB Last Updated 2019-11-10T13:26:21Z
Calon Wapres Nomor Urut 01, Ma'ruf Amin
JAKARTA,GREENBERITA.com -- Ma'ruf Amin Calon wakil presiden nomor urut 01, menduga pihak lawan berupaya secara sistematis memobilisasi masyarakat untuk memunculkan ketidakpercayaan pada pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Dan pernyataan ini sejalan dengan ucapan Kepala Staf Presiden Moeldoko soal indikasi upaya menurunkan kepercayaan terhadap KPU. Hal ini menyusul maraknya kabar bohong mengenai tujuh kontainer berisi surat yang sudah tercoblos untuk calon pasangan nomor urut 01.

"Ya, mungkin saja [dibuat pihak lawan]," kata Ma'ruf saat ditemui di kediaman pribadinya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Selasa (8/1) seperti yang dilansir dari cnnindonesia.com.

Ma'ruf sendiri enggan menyebutkan siapa 'pihak lawan' yang dimaksud tersebut. Diketahui, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merupakan satu-satunya lawan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Lebih lanjut, mantan Rais Aam PBNU itu menyatakan upaya mendelegitimasi pemerintah itu sudah berlangsung sejak lama. Namun ia tak menyebut dengan detail sejak kapan upaya itu berlangsung.

Ma'ruf mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk melemahkan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang sedang berkuasa saat ini.

"Saya kira sudah lama itu. Isu-isu seperti itu kan sudah lama digunakan untuk melemahkan pemerintah," kata dia.

Meski begitu, Ma'ruf tak khawatir mengenai isu tersebut. Ia bahkan menyatakan upaya itu justru membuat dukungan bagi Jokowi dan dirinya semakin kuat di Pilpres 2019.

"Tapi dukungan kepada Pak Jokowi makin kuat, bukan makin lemah," katanya.

Di sisi lain, Ma'ruf pun mengimbau bagi para pendukungnya untuk menyusun langkah-langkah yang lebih konkret untuk turun bergerak di masyarakat.

Ia meminta agar pendukungnya bisa menerapkan strategi 'serangan darat' maupun 'serangan udara' secara simultan agar kemenangan di Pilpres 2019 dapat diraih.

"Ya, enggak cukup sampai mendukung. Artinya kan langkah-langkah konkret dari kita itu seperti apa? Kan ada yang namanya serangan udara dan serangan darat itu yang kita lakukan bersama-sama," ucap dia.

(rel)