Notification

×

Iklan

Iklan

Bagian VI: Perjalanan Menuju Wisata Negara Tetangga, Nyamankah?

20 Jan 2019 | 23:58 WIB Last Updated 2019-11-10T13:59:01Z

THAILAND,GREENBERITA.com - Dibagian ke VI ini, kami sepakat melanjutkan perjalanan ke Chiang Mai. pada Minggu, (20/1/2019).

Pada hari ke-12 sejak kami meninggalkan TOBA dengan 2 hari di Phuket, 2 hari di Bangkok, setelah beberapa hari di KL dan Penang Malaysia, kini kami siap siap berangkat menuju Chiang Mai, bagian utara Thailand.

Perjalanan Go Show dengan cari tiket langsung di lokasi, pilihan kami naik kereta api atau bus.

Beberapa hari coba cek lewat internet, nggak dapat tiket yang bisa tidur di kereta api,  akhirnya seorang teman baru , seorang wisatawan  dari Prancis usulkan ide ini.

Kereta api yang akan kami tumpangi dijadwalkan berangkat jam  22.00 dan akan tiba di Chiang Mai, jam  12 kesokan harinya.

"Melelahkan, mungkin ya,  tapi  anda akan banyak melihat dan berkenalan dengan teman baru dan warga lokal yang menggunakan kereta yang sama," kata kawan orang Perancis ini yang kemudian juga menjadwalkan akan mengunjungi kami di Balige akhir tahun ini.

Ternyata di halaman ruang tunggu kereta api banyak juga wisatawan yang duduk bahkan tiduran di lantai yang super bersih sambil membaca buku atau menonton film di proyektor besar di stasiun kereta agar penumpang tidak bosan menunggu kereta api.


Niat kami menitip tas di pentipan barang batal karena untuk 4 potong tas kami dibandrol 280 baht atau lebih dari 125.000 mata uang kita.

Bah, uang segitu sudah bisa menginap sehari atau makan enak beberapa kali.

Jadi, bergaya turislah kami,  tidur di lantai sambil baca baca.

Saat nyantai baca, peluit keras berbunyi dan semua orang diminta berdiri dengan hormat.  Ya, semua tanpa kecuali, lokal, bule atau pak le,  Tulang atau Nantulang.

Kami pun berdiri dan mendengarkan lagu kebangsaan Thailand dengan hormat.

Dengan bahasa inggris campur bahasa Tarzan,  saya tanya orang orang disebelah saya kenapa semua orang harus berdiri?

"Oh,  itu untuk menghomarti Bendera Nasional kami," kata  Mr  Pot.

Setiap berapa lama?

Pagi dan sore jam  18.

Tiap hari?

Ya...

Waw, hebat betul kewibawaan dan kecintaan orang Thailand ini terhadap Negaranya.

Di dinding sebelah kami tiduran, ada foto menarik.


Dua orang warga Thailand, Wan and Mou,  diiklankan seperti pahlawan besar.

Siapa kedua orang hebat ini?

First Thai  couple to Cycle  around the  world,  kata sebagian tulisan itu.

All  Of The World??

Mata saya pun mulai berpindah ke dinding sebelah yang menggambarkan map dan jadwal perjalanan pasangan  yang saling jatuh cinta kala mendaki gunung itu.

Dimulai start dari Thailand  pada 1 Nov  2002, turun ke Malaysia,  dan  Negara kita,  Indonesia , menjadi Negara ketiga yang mereka lewati.

Pada Maret  2002 mereka lanjut ke Australia hingga meninggalkan New Zealand pada November  2002.

Dalam 1 bulan, mereka membabat South America antara lain Chilie, Peru,  Ecuador,  dan  Columbia.

Lalu pada November 2003 sampai Februari 2005 (hampir dua tahun)  mereka habiskan  menjelajahi North America, (Amerika Utara  red)

Mulai dari Panama, Costa Rica, Nicaragua,  Honduras, El Salvador,  Guatemala, Mexico hingga berakhir di  USA.

Terus, pada Februari 05  May 2005, mereka habiskan  di Morocco Africa.

Selanjutnya setahun penuh,  pada May 2005 sampai May 2006, mereka nikmati mengelilingi Eropah.

Mulai dari  Spanyol,  Portugal, UK,  Netherlands, Belgium  (saudaranya  Balige, Hihihihi ).
Lalu ke Luxembourg,  France,  Switzerland,  Liechtenstein, Germany,  Austria, Italia, Vatican,  Slovakia, Hungary,  Romania, Moldova,  dan  Ukraine.

Wah,  Mulai capek juga ini, walau hanya nulis Negara yang mereka lewati, gimana kalau ikut juga menjalaninya?

Akhirnya pada May  2006 sampai November 2007 kedua pasangan ini melanjutkan perjalanan ke  Rusia, Kazakhstan,  Uzbekistan, China,  Vietnam, Laos dan Kamboja.

Di Negara tetangga mereka ini yaitu Thailand tempat mereka memulai perjalanan.

Usia mereka berduapun bertambah sebanyak  5 tahun, 11 bulan,  1 hari.

Kawan Kawan sekalian, para pembaca yang budiman..,

Siapa mau menyusul??

Ternyata perjalanan kami naik sepeda motor dengan Mas Bayu Dewanto dari Bali ke Balige, pada 2 tahun lalu,  belum ada apa-apanya dibanding pasangan yang sedang jatuh cinta ini.

Ayo.,

Ada yang sedang jatuh cinta dan mau melakukan perjalanan ini?

Sampai jumpa 6 tahun mendatang,  dari tempat anda memulai perjalanan penuh cinta ini.,
Luar Biasa.!!

(Bangkok,  20 Jan  2019)