Notification

×

Iklan

Iklan

Ngeri, Satu Keluarga Tewas Mengenaskan

25 Okt 2018 | 13:40 WIB Last Updated 2019-11-10T13:22:44Z
Green Berita– Diduga faktor ekonomi dan sakit hati, JS (30), tega membunuh secara sadis istri dan kedua anaknya. Peristiwa itu terjadi di rumah mereka, Samosir, Sumatera Utara. Usai membunuh, pelaku kemudian membunuh diri dengan cara menyayat tangannya dengan pisau dan meminum racun hama.

    Sang istri, RBG (30) dan kedua anaknya, PES (2) dan RAS (5). JS bersama istri dan anak-anaknya ditemukan sudah tak bernyawa oleh tetangga. Kondisinya mengenaskan.

    "Peristiwa itu terjadi, Rabu kemarin, 24 Oktober 2018. Bahwa telah terjadi dugaan tindak pidana pembunuhan satu keluarga," ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Tatan Dirsan Atmaja kepada wartawan di Medan, Kamis, 25 Oktober 2018.

    Tatan menjelaskan, hasil keterangan saksi, baik dari keluarga korban dan tetangga, hubungan antara JS dan RBG sudah tidak harmonis sejak enam bulan belakangan ini. Pelaku bekerja sebagai petani tuak tidak pernah lagi memberi nafkah kepada istri dan anak-anaknya.

    "Karena tidak harmonis yang ditandai dengan istri korban bersama dengan anaknya sering pergi dan menginap di rumah orangtua korban. Kemudian, diduga para korban meninggal akibat adanya tindak pidana penganiayaan," kata Tatan.

    Tatan mengatakan setelah mendapatkan informasi adanya peristiwa itu, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP. Selanjutnya, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa pisau dengan sarung yang berlumuran darah, pakaian anak-anak korban, satu batang balok kayu berukuran satu meter dan satu botol racun hama.
   
    "Tidak tertutup kemungkinan pelaku penganiayaan yang mengakibatkan meninggalnya orang adalah JS yang terlebih dahulu melakukan penganiayaan terhadap istri dan anak korban. Selanjutnya, JS melakukan upaya bunuh diri dengan cara menyayat urat nadi tangan sebelah kiri dengan menggunakan pisau," ucap Tatan.

    Setelah dilakukan identifikasi, kepolisian membawa jenazah para korban dibawa ke RSUD Hadrianus Sinaga Pangururan, Kabupaten Samosir. Kemudian, dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan guna dilakukan autopsi terhadap korban.

    Meski JS diduga sebagai pelaku pembunuhan dan ikut tewas setelah bunuh diri, Tantan menyebutkan keluarga korban merasa keberatan dan meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas tindak pidana pembunuhan tersebut.

    "Tidak tertutup kemungkinan sebelum melakukan pembunuhan korban JS sudah dalam kondisi mabuk alkohol jenis tuak," kata mantan Waka Polrestabes Medan itu. (Viva)