
(Photo ferndt/gb)
GREENBERITA.com– Penyelidikan misteri kematian tragis Almarhum Nuriani boru Sinurat (32) yang ditemukan di dalam tugu pembusukan khas Batak di Desa Aek Nauli, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, memasuki babak baru seiring Polres Samosir menunggu hasil uji DNA dari Laboratorium Mabes Polri yang dikirim ke Polda Sumatera Utara.
Sebelumnya, Satuan Reskrim Polres Samosir mengambil sampel tubuh tiga orang warga Desa Sinabulan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut atas kasus tersebut. Langkah ini diambil karena adanya perbedaan keterangan yang muncul dalam proses pemeriksaan.
Hal itu dibenarkan langsung oleh Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Edward Sidauruk ketika dikonfirmasi greenberita pada Selasa, (9/12/2025).
"Benar, hasil uji DNA dari 3 warga Desa Sinabulan telah dikirimkan oleh Laboratorium Mabes Polri kepada Polda Sumatera," ujar AKP Edward Sidauruk.
Menurut Edward, pihaknya berharap hasil uji DNA tersebut dapat segera diterima oleh Laboratorium Polda Sumatera Utara untuk ditindaklanjuti.
"Kendala tidak ada, tapi karena hasil uji DNA agak lama keluar dari Mabes Polri sehingga seakan-akan penanganan kasus ini terkesan lama," tegas AKP Edward.
Ia menjelaskan bahwa sesuai prosedur, pengujian DNA di lingkungan Polri harus dilakukan oleh Laboratorium Mabes Polri.
Sebelumnya, Polres Samosir menyatakan bahwa langkah uji DNA ditempuh lantaran adanya perbedaan keterangan yang disampaikan sejumlah pihak dalam proses pemeriksaan.
"Pemeriksaan DNA mereka karena adanya keterangan keterangan yang tidak bersesuaian dari pemeriksaan penyidik," jelasnya.
Namun hingga kini, polisi belum dapat memastikan apakah ketiga warga tersebut memiliki hubungan khusus dengan korban. Polisi juga belum bisa memastikan apakah korban dalam kondisi hamil saat meninggal dunia.
"Kita juga tidak dapat mengetahui apakah korban sedang hamil ketika meninggal karena tubuh korban hanya tinggal kulit dan tulang dan tidak ditemukan bagian dalam tubuh untuk diambil DNA nya, tapi kita membandingkan temuan di TKP untuk dibandingkan dengan DNA tiga orang itu, kita tunggulah hasilnya," rinci AKP Edward Sidauruk.
Terpisah, Kepala Desa Aek Nauli, Hongma Sitanggang, mengonfirmasi adanya pengambilan sampel DNA terhadap tiga warga desa tetangga.
"Memang ada tiga warga desa sebelah yaitu Desa Sabulan yang diambil sample DNA nya yaitu PS (30), JS (27) dan MS (40), mereka diketahui mempunyai lahan pertanian dan bertani disekitar tugu lokasi TKP yang berada di Desa Aek Nauli serta pernah kerumah seorang warga disekitar itu," jelasnya (13/09/2025)
Pengambilan sampel DNA tersebut menjadi sorotan publik karena lokasi lahan pertanian ketiganya berdekatan dengan lokasi ditemukannya jenazah korban.
Sejak awal, polisi menduga kematian Nuriani bukanlah peristiwa alami.
"Pintu engsel tugu itu dikunci dari luar pintu tugu,” ujar AKP Edward (28/07/2025).**(Gb-Ferndt01)






