
Bupati Samosir Terbitkan SE Darurat Hadapi Puncak Hujan 2025–2026 (photo ist/gb)
GREENBERITA.com– Mengacu pada peringatan kesiapsiagaan menghadapi puncak musim hujan dari Balai Besar Wilayah I BMKG bertanggal 10 Oktober 2025, Bupati Samosir mengeluarkan Surat Edaran Nomor 22 pada Jumat, 28 November 2025. Instruksi ini menjadi langkah cepat pemerintah daerah dalam mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi basah di seluruh wilayah Samosir.
Pada surat edaran tersebut, Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom meminta seluruh Aparatur Pemerintah Daerah Tingkat Kecamatan, Kelurahan, Desa dan masyarakat berkoordinasi dengan TNI dan POLRI setempat, relawan agar siaga bencana mengantisipasi terjadinya bencana hidrometeorologi basah seperti bencana banjir bandang, tanah longsor dan cuaca ekstrem di wilayah masing-masing.
Bupati Samosir juga memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang agar berkoordinasi dengan Camat, Lurah dan Desa dalam memastikan pengamanan infrastruktur vital rawan longsor seperti jalan, jembatan, jaringan air bersih serta pengelola irigasi atau bendungan kecil/embung untuk pengaturan bukaan pintu air dalam rangka antisipasi luapan air yang dapat memperburuk kondisi banjir.
"Apabila ditemukan kerusakan atau potensi bahaya pada infrastruktur vital tersebut, agar segera dilaporkan secara berjenjang," perintah Bupati Samosir kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang.
Perintah juga ditujukan kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata agar menyurati atau menghimbau para pengelola objek wisata terutama yang berhubungan dengan aktivitas wisata alam seperti wisata air, bukit, dan jalur hiking atau trekking.
"Supaya menutup sementara jalur berbahaya, menyiagakan petugas patroli dan peralatan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi basah serta memastikan keamanan tempat wisata," ujar Vandiko.
Untuk Kepala Dinas Perhubungan, Bupati memerintahkan agar menyurati atau menghimbau para pengusaha kapal dan pengelola transportasi danau agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi angin kencang dan gelombang tinggi dengan melakukan pemeriksaan rutin terhadap kelayakan kapal, memastikan ketersediaan dan penggunaan perlengkapan keselamatan dan tidak memaksakan operasional saat kondisi cuaca tidak aman.
"Dan para Camat, Lurah dan Kepala Desa agar melakukan sosialisasi kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi basah seperti bencana banjir bandang, tanah longsor dan cuaca ekstrem dan bencana alam lainnya sehingga masyarakat lebih siap dan siaga saat menghadapi bencana tersebut," tegas Bupati Samosir.
Secara khusus, Bupati Samosir juga memerintahkan para Lurah dan Kepala Desa agar menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas penebangan pohon, penggalian tanah, atau pembangunan baru pada lereng curam selama periode cuaca ekstrem karena dapat memicu terjadinya tanah longsor.**(Gb-Ferndt01)




