PGI gelar Seminar Peternakan Babi untuk Tingkatkan Ekonomi Jemaat (11/10- photo ilustrasi/gb)
GREENBERITA.com– Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengambil langkah strategis dalam meningkatkan kesejahteraan warga gereja melalui sektor ekonomi yang dekat dengan kehidupan jemaat: peternakan babi. Melalui seminar dan lokakarya yang digelar di Perkampungan Pemuda HKBP Jetun Silangit, kegiatan ini menjadi tonggak awal menjadikan gereja bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi umat.
Seminar dan Lokakarya Peternakan Babi ini akan dilaksanakan pada Selasa, 14 Oktober 2025, mulai pukul 09.00–16.00 WIB di Perkampungan Pemuda HKBP Jetun Silangit, Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Menurut Mindo Sianipar, seorang aktivis peternak babi, pada Minggu (12/10/2025), kegiatan ini akan diikuti oleh 5 orang peserta dari tiap sinode atau lembaga yang diundang PGI.
"Yakni Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Banua Niha Keriso Protestan (BNKP), Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), Gereja Methodist Indonesia (GMI), Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS), Huria Kristen Indonesia (HKI), Gereja Punguan Kristen Batak (GPKB), Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI), Gereja Kristen Protestan Mentawai (GKPM), Gereja Kristen di Indonesia di Sumatera Utara (GKI Sumut), Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA), Gereja Mission Batak (GMB), Gereja Angowuloa Masehi Indonesia Nias (AMIN), Orahua Niha Keriso Protestan (ONKP), Gereja Kristen Luther Indonesia (GKLI), Gereja Protestan Persekutuan (GPP), Gereja Tuhan di Indonesia (GTDI), Angowuloa Fa’awosa Kho Yesu (AFY), Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD), Gereja Niha Keriso Protestan Indonesia (GNKPI), Banua Keriso Protestan Nias (BKPN), dan PGIW Sumatera Utara," ujar Mindo.
Sekretaris Umum Pekerja Harian PGI, Pdt. Darwin Darmawan, dalam undangan resminya kepada pimpinan-pimpinan gereja menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kerja Lima Tahun (Prokelita) PGI 2024–2029. Program ini menekankan pentingnya pemberdayaan sosial ekonomi warga gereja untuk meningkatkan kesejahteraan jemaat.
"Salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sumber ekonomi adalah peternakan babi. Melihat peluang tersebut, PGI melalui Komisi Sosial-Ekonomi dan Forum Komunikasi Pria/Kaum Bapak (FK-PKB) PGI berencana mengadakan Seminar dan Lokakarya tentang peternakan babi untuk warga gereja di Sumatera Utara," jelas Pdt. Darwin.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa gereja memiliki tanggung jawab sosial untuk membantu jemaat keluar dari kesulitan ekonomi.
"Gereja sebagai lembaga pelayanan iman tidak hanya berperan dalam pembinaan rohani, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial untuk meningkatkan kesejahteraan jemaatnya. Karena masih banyak jemaat gereja yang hidup dalam kondisi ekonomi yang belum stabil. Tantangan seperti keterbatasan lapangan kerja, rendahnya akses terhadap modal usaha, dan kurangnya keterampilan teknis menjadi penghambat utama dalam upaya peningkatan taraf hidup masyarakat gereja," tegas Pdt. Darwin.
Bagi banyak komunitas Kristen di Sumatera Utara, peternakan babi bukan hal asing. Selain bernilai budaya, babi juga telah lama menjadi komoditas ekonomi penting dengan siklus produksi cepat dan permintaan pasar stabil. Namun, keterbatasan pengetahuan dan akses usaha membuat potensi ini belum tergarap maksimal.
Melalui kegiatan ini, PGI berharap jemaat memperoleh keterampilan teknis, semangat kewirausahaan, serta membangun usaha yang berakar pada nilai-nilai kekristenan seperti kerja keras, tanggung jawab, solidaritas, dan kepedulian pada sesama. Gereja diharapkan menjadi pusat pemberdayaan yang memberi perubahan nyata dalam kehidupan umat.
Tujuan kegiatan ini antara lain untuk membekali warga gereja dengan pengetahuan dan keterampilan teknis dalam beternak babi secara sehat, efisien, dan berkelanjutan, melatih peserta dalam manajemen usaha ternak (pakan, kandang, kesehatan, dan pemasaran), serta mendorong terbentuknya kelompok usaha ternak jemaat yang mandiri dan profesional.
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini meliputi peningkatan pemahaman dasar tentang peternakan babi, terbentuknya minimal dua kelompok usaha ternak jemaat, serta tersusunnya rencana tindak lanjut untuk pendampingan usaha dan jejaring antara gereja, peternak lokal, dan lembaga pendukung.
Peserta kegiatan diperkirakan sekitar 100 orang, terdiri dari 50 perwakilan pelaku usaha ternak babi dan Dinas Peternakan Kabupaten/Kota di sekitar Danau Toba, serta 50 perwakilan jemaat gereja. Narasumber berasal dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian RI yang akan membahas kebijakan peternakan babi di Indonesia, serta Badan Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Silangit yang akan menjadi pendamping teknis.
Kegiatan ini menjadi langkah awal PGI dalam mewujudkan kemandirian ekonomi warga gereja di sekitar Danau Toba melalui sektor peternakan babi. Setelah seminar, pendampingan lanjutan akan dilakukan oleh Dinas Peternakan Kabupaten dan BPTU HPT Silangit agar peternakan babi jemaat, baik skala kecil maupun industri, dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.***(Gb-Ferndt01)