Notification

×

Iklan

Iklan

Batu Hobon akan Jadi Titik Sakral Pesta Bolon Pasaribu, 15 Raja Bius Nyatakan Dukungan

5 Okt 2025 | 22:14 WIB Last Updated 2025-10-05T15:14:32Z

Pesta Bolon Pasaribu Jadi Momentum Kebangkitan Sejarah dan Tarombo di Tanah Batak (04/10- photo ferndt/gb)


GREENBERITA.com– Semangat kebersamaan dan kebanggaan etnis Batak kembali menyala di Tanah Samosir. Melalui prosesi adat Manggalang Raja di Batu Hobon, Sabtu (4/10/2025), para Raja Bius di Kecamatan Sianjurmula menyatakan dukungan penuh atas pelaksanaan Pesta Bolon Mangalahat Horbo Pasaribu se-Indonesia yang akan digelar pada 18 Oktober 2025 mendatang.


Pergelaran warisan budaya Batak yang akan digelar di Batu Hobon, Samosir, Sumatera Utara ini semakin matang ketika Panitia Rakernas dan Pesta Bolon Mangalahat Horbo Pasaribu se-Indonesia menggelar Manggalang Raja untuk para Raja Bius di Kecamatan Sianjurmula pada 4 Oktober 2025.


Kegiatan adat Batak Manggalang Raja yang digelar di Batu Hobon ini dilakukan untuk menyampaikan rencana Pasaribu se-Indonesia untuk event tersebut kepada seluruh Raja Bius, khususnya Bius Limbong Mulana, Bius Sagala Raja, dan Silauraja.


Usai menikmati santap makan siang dengan tatanan adat Batak sebagai bentuk penghormatan yang tinggi kepada para Raja Bius, seluruh pomparan Raja Pasaribu menyampaikan rencana tersebut kepada para adeknya Limbong Mulana, Sagala, dan Silauraja.


Melalui diskusi yang cukup dinamis, sembari menyesuaikan dengan adat, kearifan lokal, serta cuaca di bulan Oktober, akhirnya seluruh peserta sepakat untuk mendukung terlaksananya Pesta Bolon Mangalahat Horbo Pasaribu dengan Adat Ogung Sabangunan pada 18 Oktober 2025 di Batu Hobon Sianjurmula–Samosir.


“Kami dari perwakilan Limbong Mulana mendukung pelaksanaan Pesta Bolon Mangalahat Horbo Pasaribu se-Indonesia mendatang, namanya anak Abang Limbong pesta bolon seluruh dunia datang ke Samosir, siapa yang nggak bangga datang ke Bona Pasogit, apalagi ke Batu Hobon, tempat dimana tempat Raja Pasaribu meninggalkan hartanya sebelum pergi merantau,” ujar Tokoh Masyarakat Kenegerian Limbong, Parlindungan Limbong.


Senada, Raja Bius Sagala Raja juga menyatakan dukungannya dan berharap kegiatan berjalan baik di bawah perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa.


“Kami sangat senang dengan adanya pesta Abang kami, sebagai si adekan kami berharap setelah pesta ini adanya silaturahmi, apalagi dengan Manggalang Raja hari ini dapat menyatukan persepsi, kami juga sangat haus dengan kehadiran dan kedatangan bapatua kami ini ke Batu Hobon, pesta ini sangat kami dukung untuk menyatukan kita semuanya,” ujar Raja Bius Sagala, Halomoan Sagala.


Terpisah, Sekretaris Umum Panitia Pesta Bolon Mangalahat Horbo Pasaribu se-Indonesia, Tumpak Pasaribu, memberikan apresiasi tinggi kepada Limbong Mulana, Sagala Raja, Silauraja, dan seluruh masyarakat Sianjurmula.


“Puji Tuhan dari acara Manggalang Raja ini rencana Pasaribu se-Indonesia menggelar Pesta Bolon Mangalahat Horbo Pasaribu 18 Oktober ini mendapat dukungan dari 15 Raja Bius di kecamatan Sianjurmula ini,” ujar Tumpak Pasaribu.


Ia berharap acara Pesta Bolon Pasaribu se-Indonesia dengan adat besar Mangalahat Horbo berjalan dengan baik.


“Direncanakan pesta adat ini akan dihadiri pomparan Raja Pasaribu sebanyak 2.500 orang dari seluruh dunia. Selain Mangalahat Horbo juga akan mendeklarasikan tarombo Raja Pasaribu dari mulai si Raja Batak sampai keturunannya yaitu Pasaribu Habeahan, Bondar, dan Gorat,” jelasnya.


Sebelum event puncak 18 Oktober, Punguan Pomparan Raja Pasaribu se-Indonesia (PPRPI) juga akan menggelar Rakernas di Hotel Vantas dari 16 sampai 17 Oktober 2025.


“Selain direncanakan akan dihadiri Gubernur Sumut dan Sekda Sumut, juga akan dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Samosir serta Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu, Bupati Tapteng Mashinton Pasaribu, dan Bupati Taput JTP Hutabarat,” tegasnya.


Persiapan panitia lokal juga dinyatakan berjalan baik sesuai rencana.


“Sampai saat ini agenda berjalan baik khususnya Mangalahat Horbo sembari adanya panuturan dari natua-tua bius di Sianjurmula ini,” ujar Ketua DPW PPRPI Samosir, Dani Dewentin Pasaribu.


Pemkab Samosir pun memastikan dukungan penuh atas kegiatan besar ini.


“Pemkab Samosir mendukung penuh kegiatan ini dari mulai kebersihan, bantuan toilet mobile dan lainnya,” ujar Kadis Lingkungan Hidup, Edison Pasaribu.


Sebelumnya, Ketua Umum Punguan Pomparan Raja Pasaribu Indonesia (PPRPI), Dr. Ir. Benny Pasaribu menegaskan acara ini bukan sekadar pesta budaya, melainkan momentum kebangkitan sejarah dan jati diri marga Pasaribu.


“Benar, bahkan Punguan Pomparan Raja Pasaribu Indonesia (PPRPI) juga akan mendeklarisikan Sejarah dan Tarombo pada tanggal 18 Oktober di Batu Hobon yang terlebih dahulu diputuskan pada Rakernas 16–17 Oktober di Samosir,” ujarnya, Sabtu (20/9/2025).


Lebih jauh, Benny mengungkapkan bahwa program besar PPRPI juga mencakup pembangunan Tugu Raja Pasaribu yang ditargetkan rampung pada akhir 2026.


Dalam penjelasannya, ia menuturkan asal-usul marga Pasaribu yang berakar dari Oppung Tuan Saribu Raja, anak kedua Guru Tatea Bulan, dan diwariskan hingga keturunan Raja Habeahan, Raja Bondar, serta Raja Gorat.


Ritual Mangalahat Horbo sendiri memiliki filosofi mendalam bagi masyarakat Batak. Penyembelihan kerbau bukan hanya simbol kekuatan dan kesuburan, tetapi juga doa kolektif demi kemakmuran serta perlindungan Ilahi.


“Mangalahat Horbo memiliki makna yang mendalam dalam budaya Batak, yaitu sebagai simbol kekuatan, kesuburan, dan kemakmuran. Tradisi ini juga digunakan sebagai bagian dari upacara adat untuk memohon berkat dan perlindungan dari Tuhan,” tambah Benny.***(Gb-Ferndt01)