photo dokumen polres Samosir
GREENBERITA.com– Dua hari pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) Polres Samosir meninggalkan lebih dari sekadar angka penyaluran beras. Ada momen yang membekas di hati warga dan petugas—genggaman tangan seorang nenek yang tak ingin lepas dari personel Polres Samosir, sebagai ungkapan rasa syukur yang tak terucap.
Polres Samosir kembali menggelar GPM Polri untuk Masyarakat pada Rabu (13/8/2025) pagi di pintu masuk gerbang Mako Polres Samosir. Agenda ini menjadi bagian dari rangkaian HUT RI ke-80 sekaligus mendukung pemerintah menjaga stabilitas harga dan pasokan kebutuhan pokok, khususnya beras.
Dipimpin Kabag Ops Polres Samosir Kompol Eduard dan didampingi Pejabat Utama (PJU) serta personel Polres Samosir, kegiatan ini bekerja sama dengan Perum Bulog Cabang Pematangsiantar.
Bulog menyediakan beras SPHP dengan distribusi total 12 ton per minggu, dijual seharga Rp60.000 per kemasan 5 kilogram—harga yang jauh di bawah pasaran, menjadi angin segar bagi warga yang kian tercekik biaya hidup.
Hingga pukul 11.30 WIB, 2,5 ton beras ludes dibeli masyarakat. PLT Kasi Humas Polres Samosir mencatat total beras yang sudah terjual hingga hari kedua ini mencapai 4 ton.
"Kami mengimbau masyarakat datang lebih pagi agar tidak kehabisan,” ujar Brigadir Gunawan Situmorang.
Namun, di balik catatan angka itu, ada pemandangan yang menyentuh hati. Seorang nenek, usai mendapatkan dua sak beras murah, tampak begitu gembira. Ia menggenggam erat tangan personel yang membantunya mengangkat beras ke sepeda motor sambil berucap tulus, “Mauliate Godang Da Bapa (Terima kasih banyak, Pak)," ujar Sang Nenek.
Brigpol Daniel Lumban Toruan pun membalas hangat, “Ia Ompung (Ia Nek), besok pagi bilang sama keluarga kita agar datang ke Polres Samosir beli beras murah, ya" ujarnya pada Sang Nenek yang senyum lebar sang nenek dan menjadi penutup pertemuan singkat yang sarat makna.
Suasana tetap aman dan kondusif sepanjang kegiatan, namun momen kecil itu telah menggoreskan kisah besar bahwa di tengah hiruk pikuk peringatan kemerdekaan, kepedulian dan kehangatan masih menjadi bahasa universal yang mampu menyentuh hati siapa pun.***(Gb-Ferndt01/reel)