Notification

×

Iklan

Iklan

UNESCO Kembali Nilai Geopark Toba, Samosir Tampilkan Warisan Geologi dan Budaya

23 Jul 2025 | 19:33 WIB Last Updated 2025-07-23T12:35:17Z

Kinjungan Assesor UNESCO lakukan revalidasi di Geosite dari Geopark Kaldera Toba (23/7)

GREENBERITA.com- Kawasan Danau Toba kembali menjadi sorotan dunia. Tim Assesor UNESCO, yakni Prof. Jose Brilha dari Portugal dan Dr. Jeon Yongmun dari Korea Selatan, melakukan kunjungan intensif ke sejumlah geosite di Kabupaten Samosir pada Rabu (23/7/2025), dalam rangka revalidasi status UNESCO Global Geopark (UGG) Kaldera Toba. Kegiatan ini memasuki hari kedua penilaian dan menjadi penentu keberlanjutan pengakuan dunia terhadap kekayaan geologi dan budaya kawasan ini.


Kunjungan ini tidak sekadar rutinitas formal. Di balik agenda teknis, tersirat pesan mendalam: mampukah Samosir membuktikan komitmennya dalam menjaga dan mengembangkan kekayaan warisan alam dan budayanya?


Didampingi Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Utara, Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TCUGGp), serta sejumlah perangkat daerah, tim assesor langsung mengunjungi Huta Siallagan, bagian dari Geosite Ambarita-Tuktuk-Tomok. Di tempat bersejarah ini, mereka mendengarkan penjelasan tentang akar budaya Batak dan nilai sejarah yang hidup dalam struktur batu dan legenda masyarakatnya.


Agenda dilanjutkan ke SMK Negeri 1 Simanindo, di mana upaya edukatif menjadi sorotan utama. UNESCO menilai pentingnya membangun kesadaran generasi muda terhadap warisan geologi dan lingkungan hidup.


Prof. Jose Brilha menekankan pentingnya peran pelajar sebagai pewaris tanggung jawab geopark:


"Kalian tinggal di kawasan yang spesial, daerah kombinasi antara warisan budaya dan warisan geologi. Maka penting untuk mempelajari, memahami dan melindungi warisan ini kedepan."


Senada, Dr. Jeon Yongmun menambahkan pentingnya geopark untuk memahami lingkungan.


"Untuk membuat kawasan geopark ini lebih baik maka penting untuk memahami apa yang ada disekeliling kalian. Ini adalah tempat yang spesial."


Pesan keduanya seolah menggarisbawahi bahwa status UGG bukan sekadar penghargaan, melainkan amanah lintas generasi.


Dalam jamuan makan siang di Tabo Cottage, Tuktuk Siadong, Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk menyambut para assesor dengan nada optimistis dan penuh kebanggaan.


 "Atas nama masyarakat dan pemerintah, saya mengucapkan selamat datang di Samosir Negeri Indah Kepingan Surga, Titik Awal Peradaban Batak."


Ia menegaskan bahwa dari 16 geosite di kawasan Geopark Kaldera Toba, lima di antaranya berada di Kabupaten Samosir, ditambah satu pusat informasi geopark yang terletak di lereng Gunung Pusuk Buhit.


Kelima geosite itu adalah Geosite Tele-Efrata-Sihotang, Geosite Pusuk Buhit, Geosite Huta Tinggi Sidihoni, Geosite Simanindo-Batu Hoda, dan Geosite Ambarita-Tuktuk-Tomok.


 “Geosite tersebut kaya dengan warisan geologi dan budaya serta merupakan titik awal pertumbuhan pariwisata dan menjadi kawasan akomodasi perhotelan,” jelas Ariston Sidauruk.


Ia menegaskan komitmen lintas pemerintah yaitu kabupaten, provinsi, dan pusat untuk melestarikan geo diversity, bio diversity, dan culture diversity sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang.


Kunjungan kemudian dilanjutkan ke Kampung Ulos Huta Raja di Desa Lumban Suhisuhi Toruan, simbol hidupnya budaya tenun ulos, dan Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba di Sigulatti, sebagai bentuk konkret edukasi dan pelestarian warisan bumi.


Kunjungan ini bukan sekadar penilaian, melainkan refleksi bersama tentang masa depan Toba. 


Apakah warisan yang dikagumi dunia ini akan terus terjaga, atau hanya menjadi cerita di papan interpretasi? Samosir telah berbicara—tinggal bagaimana dunia menilainya.**"(Gb-Ferndt01)