Notification

×

Iklan

Iklan

Pdt Gomar Gultom Khawatirkan Investor jadi Penikmat Pembangunan, Bupati Samosir Jawab Begini

27 Feb 2024 | 22:48 WIB Last Updated 2024-02-27T15:48:54Z

Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom dan Wabup Samosir Martua Sitanggang pada HUT ke-20 Kabupaten Samosir ke-20 (27/2)


GREENBERITA.com- Ketua Umum Persekutuan Gereja gereja Indonesia (PGI) Pusat Pdt Dr Gomar Gultom menyatakan kekhawatirannya atas investor yang kedepannya justru menjadi penikmat pembangunan pariwisata Samosir.


Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pdt Gomar Gultom pada Refleksi 20 Tahun Kabupaten Samosir yang digelar Yayasan Pusuk Buhit berkerjasama dengan Greenberita pada Sabtu, 24 Februari 2024 di Sharon Resto Kafe dan Hotel, Desa Saitnihuta, Pangururan Kabupaten Samosir.


"Kita akui bahwa pembangunan di Samosir sepuluh tahun terakhir agak lumayan tapi belum bisa dikatakan maju bila dibandingkan daerah lain belum maksimal, tapi kekhawatiran saya yang paling dalam ketika para investor dari mana-mana datang dan akhirnya mereka yang menikmati kemajuan Samosir dan itu yang paling saya takuti, dan kita tidak bisa bertopang dagu dan menyesali diri dan mengutuk keadaan, harus ada terobosan terobosan," ujar Pdt Gomar Gultom.


Dirinya menawarkan pola pariwisata yang diterapkan banyak daerah dengan mengembangkan alternatif tourism dan eko tourism. "Dengan alternatif tourism dan eko tourism itu yang berdiri paling depan itu masyarakat setempat dan tidak butuh modal banyak," saran Pdt Gomar Gultom.


Ketika dikonfirmasi tentang kekhawatiran tersebut, Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom mengaku belum mendengar dan menonton langsung video tersebut.


"Nah itu yang menjadi masukan bagi kita dan namun hanya saja kita liatin juga investornya dulu ya kalau investornya misalnya orang asli Samosir berinvestasi di Kabupaten Samosir ini tentu sangat kita nanti kan, kenapa kita larang para investor putra putri Samosir mau Investor mau pulang ke Samosir, ya tentu kalau di jual casing, nah ini kita coba siapkan aturannya agar tidak boleh misalnya agar tanah di Samosir tidak boleh untuk dijual kepada investor asing," jawap Vandiko Gultom disela kegiatan Perayaan Hari Jadi Kabupaten Samosir ke-20 di Waterfront City, Kecamatan Pangururan, Sumatera Utara pada Selasa, 27 Februari 2024.


Ketika dikonfirmasi terkait adanya regulasi pemberdayaan masyarakat Samosir atas sebuah investasi sehingga warga Samosir tidak menjadi objek namun menjadi pelaku pariwisata kedepannya, Vandiko Gultom menjawab telah melakukan hal tersebut di beberapa investasi.


"Dan ini juga kemarin langsung saya cek ke Mariana (Hotel ,red) ya bahwasanya mereka karyawannya lebih banyak putra putri di Samosir bahkan untuk hasil penyediaan makanannya saya sudah tanya pedagang nya langsung, dari Pangururan itu langsung diambil untuk hasil-hasil bahan baku makanan jadi ya saya lihat masyarakat Samosir sebenarnya sudah sangat berdayakan, ya tinggal nanti mungkin terhadap hal-hal yang belum ada di kabupaten Samosir ini lah perhatian para investor ini sebenarnya, untuk kita harapkan misalnya seperti Mariana atau Labersa Hotel," tegasnya .


Vandiko Gultom menegaskan kedepannya pemenuhan daging seperti ayam yang selama ini diambil masih dari Siantar, para investor diharapkan menggunakan CSR untuk membina peternak untuk dilakukan di Samosir.


"Kenapa tidak dari Mariana atau dari Labersa nanti untuk bisa mempersiapkan para petani peternak ayam untuk bisa di kabupaten Samosir ini dan tidak perlu lagi dari Siantar, ya itu yang kita harapkan itu bukan hanya tugas Pemkab tapi seluruh stakeholder harus bisa mempersiapkan nya itu," jelas Vandiko.


Terkait adanya regulasi kepada para investor untuk menjamin kepastian hukum, Bupati Samosir berjanji akan membicarakannya dengan legislatif.


"Ya tentu akan kita bicarakan dengan pemerintah legislatif seperti itu dan sudah ada niat kita kesana," pungkas Vandiko Timotius Gultom. ***(Gb-Ferndt01)