Notification

×

Iklan

Iklan

Oknum Pegawai PLN di Pembangkit IP Pangsus Diduga Jadikan Vendor 'Sapi Perahan'

15 Feb 2024 | 09:32 WIB Last Updated 2024-02-16T04:49:09Z

Ilustrasi/foto : net

GREENBERITA.com-Langkat || Oknum pegawai PLN berstatus tugas karya di Pembangkit Pangkalansusu (Pangsus), Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang kini di bawah pengelolaan PLN Indonesia Power (IP) tengah menjadi sorotan.


Tersiar kabar, oknum berinisial E, yang menjabat sebagai Manajer, diduga menjadikan vendor alias kontraktor 'sapi perahan' yang bisa diperas seenaknya.


Konon, praktik pemerasan yang dilakukannya itu menggunakan cara-cara lama, yakni meminta sejumlah uang berulang kali ke vendor dengan iming-iming barter proyek.


Bukan angka sedikit, karena masing-masing vendor dipaksa menyetorkan uang antara 10 hingga 30 juta secara berulang-ulang dan digilir secara bergantian.


"Parahnya, permintaan uang itu gak kenal waktu. Suka-suka dia aja kapan mintanya dan wajib segera ditransfer ke rekening pribadinya," ungkap salah seorang vendor yang meminta identitasnya dirahasiakan, Senin (12/2/2024).


Dijelaskan sumber juga, modus operandi yang dilakukan si pejabat PLN itu juga beraneka ragam.


"Tapi yang paling sering adalah kebutuhan untuk biaya operasional General Manager. Kemudian vendor diiming-imingi barter proyek," sebutnya.


Sementara itu, E saat dikonfirmasi membantah semua tuduhan dengan mengatakan tidak ada hubungan dengan proyek-proyek apa yang dilakukannya.


"Ini murni pinjaman ke mereka. Saya tidak pernah iming2 pekerjaan. Saya meminjam jika mereka bisa dan tidak memaksa.

Mohon maaf berita pemerasan dan iming2 proyek tidak ada sama sekali. Terima kasih updatenya bang," bantahnya.


Selain itu, meski mengakui adanya uang yang ditariknya dari vendor, namun ia juga membantah semua uang yang diperolehnya dari vendor untuk GM.


"Dan tidak ada sama sekali kebutuhan biaya operasional General Manager, karena biaya operasional sudah difasilitas perusahaan. Siap bang, saya janji dengan mereka jika sudah ada uangnya saya kembalikan. Saya tidak pernah meminta2 dengan alasan diberikan iming2 proyek, karena bertentangan dengan fakta integritas di perusahaan dan saya memegang Amanah dari Direksi PLN dan IP," dalihnya mengakhiri jawaban dari konfirmasi. (Aa)