Notification

×

Iklan

Iklan

Martua Sitanggang Launching 'Samosir Mallatam', Rikardo Simanjorang: Perwujudan Wisata Asri dan Berkelanjutan

24 Jan 2024 | 20:54 WIB Last Updated 2024-01-24T14:09:14Z
Wakil Bupati Samosir Martua Sitanggang membuka 'Samosir Mallatam' di Marriana Hotel and Convention Center, (24/01)

GREENBERITA.com- Wakil Bupati Samosir Martua Sitanggang melakukan launching sebuah gerakan 'Samosir Mallatam' pada Rabu, 24 Januari 2024 di Marianna Hotel and Convention Center, Tuktuk, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir Sumatera Utara.

Martua Sitanggang memberikan apresiasi atas perhatian dan partisipasi Tim Aksata Pangan dan Roda Hijau dengan dukungan goto Impact Foundation melalui program 'Samosir Mallatam' yang bertujuan mengatasi permasalahan manajemen pengelolaan sampah serta food loss (sampah makanan sisa) di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Kabupaten Samosir.

"Pembangunan dan pengelolaan tempat pengelolaan sampah dengan reuse, reduce dan recycle atau TPS 3R yang telah dibangun di Desa Hariara Pohan diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mereduksi sampah organik dan anorganik yang masuk ke TPA," ujar Martua Sitanggang.

Martua Sitanggang yakin hal ini dapat meningkatkan nilai tambah ekonomis berupa bahan bakar minyak solar, gelas souvernir, dekor ekobrick serta penjualan sampah layak jual yang pada akhirnya dapat mengurangi pencemaran lingkungan.

"Pembangunan dan pengelolaan sopo pangan sebagai tempat mengolah makanan yang berpotensi terbuang untuk mengurangi food loss menjadi makanan yang layak yang dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar dan kelompok pengelola wisata dengan pendampingan dan pelatihan yang diberikan Tim Aksata Pangan dan Roda Hijau," pungkas Martua Sitanggang.

Sementara itu, Ketua Konsorsium 'Samosir Mallatam' (Aksata Pangan dan Roda Hijau) Laurence Ricardo P. Simanjorang menyatakan sangat berbahagia telah meluncurkan program 'Samosir Mallatam' yang merupakan sebuah proyek inovasi sosial yang dihasilkan dari katalis Changes Maker, sebuah program yang dilaksanakan oleh goto Impact Foundation.

"Dengan tujuan dan sasaran itu ingin bersama-sama kita bergotong-royong untuk goto Impact Foundation, dan juga di sini ada para changes maker, orang-orang yang sudah lama bergerak di bidang sosial lingkungan ekonomi yang sudah banyak beraktivitas di tengah masyarakat untuk mengatasi permasalahan yang khususnya berfokus pada masalah lingkungan hidup, maka lewat program ini ditetapkan ada tiga lokasi yang sebagai pilot project atau tujuan tempat untuk dilakukannya inovasi Tobaba Salah satunya, Bali dan Bajo," ujar Ricardo Simanjorang.

Kehadiran 'Samosir Mallatam' diharapkan dapat  memecahkan permasalahan persampahan yang ada di Pulau Samosir dengan perkembangan pariwisata yang begitu pesat sehingga menimbulkan permasalahan sampah.

"Sehingga dengan program 'Samosir Mallatam' akan diharapkan penanganan sampah yang berbasis kawasan dan berbasis komunitas dan juga nanti penanganan pangan, sehingga Samosir tepatnya Kenegerian Sihotang yang menjadi target project-nya Hariara Pohan akan menjadi suatu tempat tujuan destinasi wisata yang asri dan berkelanjutan dan kita harapkan bisa bebas sampah," pungkas Ricardo Simanjorang.

Ditempat yang sama, Head of Programs and Partnership goto Impact  Foundation, Nadiah Hanim Binti Abdul Latif mengatakan menjadi sebuah kehormatan pihaknya dapat diterima dan menjalankan program ini di Kenegerian Sihotang, Kabupaten Samosir. 

Dirinya terinspirasi akan masyarakat dan kelompok pengelola Desa Wisata yang bergerak mengembangkan pariwisata ditambah dengan upaya melestarikan budaya dan kearifan lokal, meyakini program ini akan dapat terlaksana dan berkesinambungan.

"Terlebih kami tersanjung adalah kebanggaan budaya lokal dengan semangat untuk menjadi lebih baik tanpa memandang usia, strata sosial, tua dan muda saling bekerjasama",  katanya.

Nadiah menambahkan, situasi ini akan diperlihatkan pada semua proyek percontohan yang dijalankan dalam pengelolaan sampah menjadi produk yang bernilai ekonomi dan nantinya dapat dipasarkan. Rasa memiliki dan tanggungjawab dengan kolaborasi dan gotong-royong adalah kunci untuk keberhasilan dan keberlangsungan program ini.

"Program Samosir Mallatam akan diimplementasikan dengan tujuan untuk menciptakan destinasi yang bebas dari sampah dan dapat memberikan dampak ekonomi dengan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan", jelasnya.

Launching ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Bupati Martua Sitanggang, Pj. Kepala Desa Hariara Pohan Sampe G. Sihotang, dan Ketua Kelompok Pengelola Desa Wisata Hariara Pohan Piatur Sihotang.

Hadir dalam kegiatan ini, Ketua Komisi III DPRD Samosir Pilippus Pandiangan), Ridwan Fadil Arif (Pilot Project Lead), Astri Arini Waluyo (Partnership Manager), Wilmar Eliaser Simanjorang (Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark), Kadis Kopnakerindag Rista Sitanggang, Camat Harian Hartopo Manik, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Ketapang dan Pertanian, PHRI, USAID ERAT, Komunitas Pengelola Desa Wisata, Penggiat Wisata Lingkungan Marandus Sirait serta pegiat media lingkungan Greenberita, Fernando Sitanggang.


(Gb-Ribka04)