GREENBERITA.com- Bicara sosok drh. Allen Marbun, MM atau yang akrab disapa dengan "Anak Guru Dari Desa," tidak akan pernah bosan untuk mencari tau seberapa jauh perjuangannya untuk perbaikan kehidupan rakyat di daerah pemilihannya.
Johnny Allen Marbun (JAM) merupakan anak ke 3 dari 11 bersaudara yang lahir ditengah keluarga seorang guru Sekolah Dasar (SD) yang sangat sederhana dengan sang Ibu sebagai pedagang keliling ( _parrengge-rengge_ ,red) di Pangururan Kabupaten Samosir tanggal 21 Agustus 1960.
Sebagai seorang anak dari guru Sekolah Dasar (SD) dengan Ibu "parrengge-rengge" dengan jumlah saudara yang banyak, kehidupan masa kecil ALLEN MARBUN tidaklah mudah. Namun, keterbatasan masa kecil tidak pernah membuat ALLEN MARBUN kecil merasa rendah diri diantara teman-teman seusianya.
ALLEN MARBUN sejak usia belia telah turut serta membantu Ibunya untuk berjualan di pasar, dan tak jarang, bisa pulang sampai larut malam karena tempat berjualan yang kadang jauh dari satu Desa ke Desa lain di kawasan Danau Toba.
ALLEN MARBUN kecil walau harus menemani sang Ibu ke pasar (berjualan) tidak pernah menyurutkan niatnya untuk senantiasa belajar dan berusaha sehingga tidak pernah ketinggalan dalam pelajaran sekolah bahkan selalu dapat menjadi Juara di sekolah.
ALLEN MARBUN menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya di SD Teladan Pangururan lalu melanjutkannya ke SMP Negeri 2 Pangururan.
Dengan tekat yang kuat, kemudian ALLEN MARBUN remaja melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 4 Medan yang terkenal favorit di Kota Medan.
Lulus SMA, ALLEN MARBUN diterima tanpa testing di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan lulus dengan menyandang gelar dokter hewan (drh).
Selama Mahasiswa, ALLEN MARBUN sangat aktif berorganisasi baik di Intra dan Ekstra Kampus. ALLEN MARBUN merupakan aktivis Resimen Mahasiwa (Menwa) IPB, Kader Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Bogor, Ketua KNPI Bogor, Ketua Gabungan Mahasiswa Sumatera Utara Kota Bogor, Ikatan Mahasiswa Kosgoro dan merupakan Sekjend Ikatan Sarjana Kosgoro.
Selama Mahasiswa, ALLEN MARBUN ditempa menjadi pribadi yang kokoh pada prinsip dan pantang menyerah serta karena perjuangan menentang kebijakan Normalisasi Kebijakan Kampus (NKK) dan Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BKK) pada jaman pemerintahan orde baru membuatnya harus mendekam di penjara dan merasakan dinginya jeruji besi.
ALLEN MARBUN muda sejak mahasiswa telah aktif berbisnis kecil-kecilan di sekita kampus melalui bantuan permodalan yang dia peroleh dari Kampus IPB.
ALLEN MARBUN membuat usaha fotocopy (stensil) untuk menggandakan bahan-bahan kuliah di IPB, berdagang minyak campur untuk kenderaan bemo di Bogor, berdagang hewan kurban, membuka usaha billiard, rumah makan, toko kelontong, jual beli mobil bekas dan usaha pakaian dari Bandung.
ALLEN MARBUN walau sudah nyaman dengan seluruh usaha yang dia bangun dan relatif sudah punya duit serta sudah mampu menyekolahkan adik-adiknya di Bogor, namun atas dorongan Ibu yang sangat dia hormati dan cintai agar sudi kiranya menjadi PNS mengikuti jejak sang ayah, akhirnya ALLEN MARBUN mengikuti seleksi PNS di Pemda DKI dan berkarir selama 20 Tahun dengan posisi jabatan terakhir sebagai Kepala Kantor Kebun Binatang Ragunan Jakarta.
Melihat situasi politik dan peluang yang muncul, atas ajakan Prof. Dr. Subur Budhisantoso, seorang guru dan mentor ALLEN MARBUN di Kosgoro, Tahun 2001 ALLEN MARBUN turut serta manjadi Deklarator Partai Demokrat dan Tahun 2004 mengundurkan diri dari Pemda DKI dan pada tahun yang sama lolos menjadi Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Provinsi Papua pada Pemilu 2004.
Setelah mengabdikan diri selama satu periode (2004-2009) sebagai wakil rakyat dari Provinsi Papua, pada tahun 2009-2024 (tiga periode) ALLEN MARBUN pindah daerah pemilihan dan mengabdikan diri dari kampung halamannya sebagai Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Sumatera Utara II.
Sepanjang karir politik ALLEN MARBUN di DPR RI, ALLEN MARBUN sangat konsern memperjuangkan pembangunan infrastruktur, perhubungan, pendidikan dan pertanian di Provinsi Sumatera Utara. Sebagai Anggota DPR RI, ALLEN MARBUN berperan dalam meningkatkan porsi anggaran Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara, mendorong optimalisasi Listrik Masuk Desa, Pembangunan Jalan Antar Desa, Peningkatan Anggaran STAKPN yang sekarang telah menjadi IAKN Tarutung, meningkatkan anggaran pembangunan Bandara Silangit, peningkatan kualitas rumah masyarakat berpenghasilan rendah melalui program BSPS atau bedah rumah, pembangunan irigasi pertanian melalui program P3TGAI, meningkatkan kualitas perkotaan melalui program KOTAKU, meningkatkan konektivitas antar desa dan antar wilayah yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah melalui program PISEW, meningkatkan keterhubungan wilayah yang sulit dijangkau karena dipisahkan oleh lembah atau sungai dengan program Jembatan Gantung untuk Rakyat, meningkatkan kualitas gedung SD dan SMP, sangat konsern pada perubahan iklim dan cuaca yang sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat utamanya petani dengan mendorong pemerintah memperbanyak sekolah lapang iklim dan cuaca sehingga masyarakat dapat menggunakan data BMKG untuk kebutuhan pertanian, mendorong pembangunan rumah susun sewa untuk RSUD sehingga dapat digunakan keluarga pasien atau tenaga kesehatan, rumah susun sewa untuk mahasiswa dan PNS, memperjuangkan konektivitas jalan lingkar luar Danau Toba (Jalan Lingkar Sibea-bea), mendorong peningkatan desa wisata dan program-program pro rakyat lainnya di Daerah Pemilihan Sumatera Utara II.
Sebagai Deklarator, Ketua Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK), hingga Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, ALLEN MARBUN dikenal sebagai senior partai yang kritis. Tahun 2020 sejak Kongres V Partai Demokrat digelar di Jakarta, terjadi perbedaan pendapat antara ALLEN MARBUN dengan Bapak SBY dan AHY terkait dengan Tata Cara Pelaksanaan Kongres, Keputusan Kongres dan Rekayasa AD/ART Partai Demokrat yang secara sengaja diatur untuk menjadikan Partai Demokrat menjadi Partai Keluarga (Dinasti) dan bertentangan dengan UU Partai Politik dimana telah mengamputasi hak anggota Partai Demokrat.
Perseteruan panjang antara ALLEN MARBUN dengan Kelompok Cikeas berujung dengan Pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit Sumatera Utara yang di Inisiasi ALLEN MARBUN bersama Kader Partai Demokrat yang kritis lainnya. Jalan panjang perjuangan melalui proses pengadilan, memutuskan bahwa Pengandilan Tidak berwenang mengadili perkara Partai Demokrat atau Putusan NO (Niet Ontvankelijke Verklaard) dan berujung pada pemecatan dan Pergantian Antar Waktu ALLEN MARBUN dari DPR RI Partai Demokrat.
Sebagai aktifis dan wakil rakyat yang memiliki motto hidup "tidak ada yang mustahil bagi Tuhan", membuka lembaran baru perjuangan ALLEN MARBUN untuk terus memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat Sumatera Utara khususnya Daerah Pemilihan Sumatera Utara II di DPR RI, dengan pertolongan Tuhan, ALLEN MARBUN dibuka Tuhan jalan untuk melanjutkan perjuangan melalui Partai Golkar pada pemilu 2024.
ALLEN MARBUN sepanjang hidupnya telah melalui banyak rintangan kehidupan dan perjuangan politik. ALLEN MARBUN tidak kenal menyerah dan senantiasa berserah pada Tuhan. Dengan memohon doa dan dukungan masyarakat, ALLEN MARBUN ingin dapat terus melanjutkan perjuangan bersama masyarakat pada pemilu 2024 yang akan datang melalui Partai Golkar dengan Nomor Urut 7 (Tujuh). Biarlah Masyarakat Menentukan Pilihan, Tapi Senantiasalah Berusaha dan Bekerja Keras dan Semoga Tuhan Berkenan.
Tak lupa, ALLEN MARBUN menyampaikan Salam Selamat Hari Natal 25 Desember 2023 dan menyongsong Tahun Baru 1 Januari 2024 kepada seluruh masyarakat Indonesia, Amin.
(Gb-ferndt01)