Notification

×

Iklan

Iklan

Catatan Bungaran Sitanggang Pasca Pesta Syukuran Pomparan Raja Naiambaton: Tonggak Sejarah Bagi Parna

11 Jul 2023 | 20:49 WIB Last Updated 2023-07-11T13:52:31Z

Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi dan Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom hadiri Pesta Syukuran Pomparan Raja Naiambaton 

GREENBERITA.com - Pesta syukuran Parna seluruh Indonesia bahkan Dunia adalah tonggak sejarah bagi kehidupan Parsadaan Raja Naiambaton (PARNA) oleh karena selain kali Pertama diadakan, hal  terpenting di dalamnya ialah pengakuan dan terungkapnya suatu fakta Raja Sitempang/Raja Natanggang adalah saparurutan dengan , Raja Nabolon (Tuan Nahoda Raja) Anak dari Raja Naiambaton (Tuan SULI RAJA SOAMBATON) sada Ama (Ayah) dua Ina ( 2 Ibu).


Rencana Pesta Syukuran ini sesungguhnya telah lama dirancang awal tahun 2020. Rencana ini  diumumkan Pengurus Parna Indonesia pada tanggal 08 Maret 2020  saat Rapat Besar Parna dalam rangka pembahasan Tarombo menuju Pesta Syukuran tersebut (Silsilah) Raja Naiambaton khususnya Pomparan Raja Sitempang, yaitu, Sitanggang, Sigalingging, Sidauruk dan Simanihuruk terhadap Simbolon Tua atau Tuan Nahoda Raja.


Pomparan Raja Sitempang yang menunjuk, Bungaran Sitanggang,SH.MH sebagai juru bicara  saat itu menyatakan, berdasarkan fakta sejarah dan Budaya termasuk situs yang ada hingga saat ini, maka, Raja Sitempang/Raja Natanggang, Raja Pangururan adalah  Anak Pertama dari Tuan Raja Naiambaton, karena dia Anak yang dilahirkan Isteri Pertama.karena Tuan Nahoda Raja( Raja Nabolon) lebih dahulu lahir yang dilahirkan dari Isteri kedua Isteri   Op Raja Naiambaton (Suli Raja Soambaton).


Dalam kesempatan berikutnya, Juru bicara dari Simbolon, Dr Herdit Simbolon menyatakan keturunan Raja Naiambaton adalah,5 Orang  yaitu,  Bolon Tua, Tambatua, Saragi Tua, Munte Tua dan Nahampun Tua.


 Pernyataan ini sangat bertentangan dengan fakta sebenarnya, karena mereka ini adalah Cucu dari Op Suli Raja Soambaton (Naiambaton) Bila disebut turunan dan atau anak Langsung  Pertanyaannya, Siapa Ibunya 5 Ompu tersebut ?


Oleh karena ada dua Pendapat, yaitu  dari Pomp Raja Sitempang menyatakan 2 Ompu dan dari Simbolon mengatakan 5 Ompu. Rapat memutuskan  untuk mengadakan rapat berikutnya untuk mengambil kesepakatan dengan ketentuan masing masing  diwakili  2 Orang dari sub unit marga Raja Naiambaton. 


Rapat lanjutan ini tidak pernah terjadi hingga proses penyusunan rencana acara Pesta syukuran tanggal 6-7 dan 8 Juli 2023 di Tandarabun desa Dosroha Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir terkesan tetap silima ompu (5 Ompu)



PROSES ADAT.


Pada Sabtu 24 Juni 2023, Panitia Bersama Pengurus PPI mengadakan Tonggo Raja dengan mengundang Hula Hula (Pamupus) Pasaribu dan Malau. Sesuai kesepakatan Pengurus Raja Sitempang Pusat dan Daerah Tonggo Raja diikuti oleh Pomp Raja Sitempang di Pangururan yang dipimpin, Naris Sitanggang dan Asden Sitanggang.


 Tonggo Raja pun Deadlock. Karena, Panitia dan Pengurus tidak mampu menjelaskan dimana Posisi Pomparan Raja Sitempang, Bagaimana posisi sesungguhnya. Karena pemahaman dari Raja Sitempang, Anak dari Raja Naiambaton adalah dua Orang yaitu, Raja Sitempang dan Raja Nabolon. 


Oleh karenanya jika ada menyatakan Raja Sitempang dari Munte Tua adalah tidak benar, dan dinyatakan Raja Sitempang bukan dari Munte tua.

sesungguhnya sebelum melangkah ke Tonggo Raja, terlebih dahulu dilakukan pertemuan dan atau pembicaraan antar sesama (sungkun saripe) yaitu Turunan Raja Naiambaton. Oleh karena rencana semula adalah  5 Ompu yaitu, Bolon Tua, Tamba Tua, Saragai Tua, Munte Tua dan Nahampun Tua, dengan menempatkan Raja Sitempang dari munte Tua, maka muncul Protes dan menyatakan Raja Sitempang bukan dari munte Tua.


 Pernyataan Munte pada saat Rapat Tanggal 08 Maret 2023 di Aula Pasca Sarjana UKI Salemba mengaku, mereka adalah turunan dari Tamba Tua. Artinya bukan langsung Anak dari Raja Naiambaton. Kenyataan ini juga terdapat pada Silsilah Munte Tua yang anaknya adalah, 2  yaitu, Jelak Maribur dan Jelak Karo.


Tonggo Raja Deadlock di Tandarabun Samosir, Panitia dan Pengurus PPI menyatakan akan mengadakan rapat dengan Pengurus Raja Sitempang di Jakarta. 


Rapat diadakan pada tanggal 27 Juni 2023 di Gedung Sejah tera Jl Pondok Gede Jakarta timur. Peserta yang hadir diantaranya lebih kurang  50 Orang  dari Pomparan Raja Sitempang,Sitanggang,Sigalingging , Sidauruk dan Simanihuruk ,  bersama Pengurus PPI dan Panitia dan Marga Parna lainnya yang memenuhi tempat pertemuan. 


Setelah penjelasan demi penjelasan khususnya mengatakan, bahwa Raja Sitempang bukan dari Muntetua, maka dalam acara itu disepakati bahwa, pelaksanaan Pesta Syukuran di Tandarabun dapat berlangsung dengan ketentuan, tidak menyebut Tarombo, parjongjong sama sama tanpa urutan, panortoron perwilayah/Daerah sesuai dengan daftar absen ( Pendaftaran)


Kesepakatan itu diwujudkan dalam bentuk Rundowun Acara tanggal 28 Juni 2023 di Tempat Cornel Simbolon Jl Senen Raya No 18 Jakarta Pusat .Pada Rapat, siang hari itu , Saya, Bungaran Sitanggang,SH.MH (Op Kayleen) lebih banyak memberikan masukan dalam Rundowun acara. 


Hal ini karena menyangkut adat dan lahatan horbo, termasuk juga Hasuhuton, adalah Paniti dan Pengurus. Oleh karena sifatnya pesta Marga dan atau Persatuan itu suhut adalah seluruhnya Anak dan Boru tetapi” Mangkasuhuthon adalah Panitia dan Pengurus.Maka Jelas dan terang tidak perlu dipertanyakan siapa suhut.


PELAKSANAAN  TANGGAL 06 Juni 2023.



Diawali  melalui Jalan pagi Bersama, senam pagi di areal lapangan tempat Pesta Syukuran Parna Indonesia, seluruh peserta yang hadir.

Menabur Bibit Ikan di Danau Toba

Membagi Sembako 

Penandatangan Prasasti diatas Kertas putih oleh, Ketua Umum dan Sekjen PPI di tandarabun.



Usai prosesi itu Rombongan berangkat ke Sijambur Nabolak di Pusuk Buhit, disana menanam pohon di areal Parhutaan Raja Naiambaton, tidak ada peletekan batu dan atau Penandatangan Prasasti, rombongan Kembali ke Tandarabun, selanjutnya Makan siang dan dilanjutkan Hiburan.( Berjalan baik kalua ada  kekurangan tidak menyimpang dari kesepakatan)






PELAKSANAAN TANGGAL 7 JULI 2023.


Dimulai dengan Ibadah( Kebaktian Bersama) dipimpin oleh Sekjen HKBP .

Sulang Bao menjamu Hula Hula Pasaribu dan Malau. Dilanjutkan dengan makan siang Bersama.

Kata Sambutan diawali Laporan Ketua Panitia, Jumaga Nadeak,SH.MH.

Perwakilan Boru dan Bere diwakili oleh Boru Sihabolonan Silalahi Raja.

Bupati samosir diwakili, Wabub Samosir, Martua Sitanggang.

Ketua Dewan Pembina, diwakili Oleh Prof Juang Sitanggang.

Ketua Umum PPI, Letjend (P) Cornel Simbolon MSc.

Hiburan dan Tari.

Berjalan baik normal tidak ada yng menyimpang dari Kesepakatan.


PROSES PUNCAK 8 JULI 2013.


Manogu Horbo tu Borotan, dilakukan oleh Boru Sihabolonan Silalahi Raja. Dimana harus ada perwakilan dari Suhut (Parna) pada tanggal 7 Juli 2023 ketika terjadi kekurang sempurnaan saat menjamu Hula Hula Pasaribu dan Malau, kepada Protokol saya , Bungaran Sitanggang,SH.MH , berdiri dan menghampiri Protokol meminta agar dipanggil terlebih dahulu Paniaran Parna (Suhut) untuk menerima Hula Hula . Oleh Protokol memberikan Mic kepada saya dan saya katakana silahkan Panggil saja Paniaran Bona Suhut untuk selanjutnya menerima Hula Hula. Usai acara, A Murni (Protokol) menghampiri saya minta saya besoknya mewakili Manogu Horbo. 


Saya katakan boleh diwakili, Asden sitanggang dan Naris Sitanggang di Bonapasogit. Oh ya baik natua tua, saya kenal dia . Maka mewakili dari hasuhuton (Parna)  manogu Horbo , adalah , Naris Sitanggang ( Raja Sitempang)

Mambuat Tuani Gondang. Secara kebetulan saya , Bungaran Sitanggang,SH.MH (OP Kayleen) menghampiri tetua, mengatur parjongjong , Suhut.  Prof Juang Sitanggang saya tempatkan sebagai Bona Gordang disebelah kanan dan di sebelah kirinya ,adalah  Letjend TNI (P) Cornel Simbolon, sebelah kiri Ketum PPI , Ketua Panitia, Jumaga Nadeak, SH.MH  selanjutnya Ketua ketua , Sekjen, Bendahara,  saya , Bungaran Sitanggang, Vicktor Sidauruk, Simanihuruk dan seterusnya. 


Pergeseran memang terjadi setelah Mangaliat sehingga tidak lagi urutan itu terlihat sudah campur aduk. Hal itu terjadi karena kekurang fahaman baik dari Panitia maupun Protokol termasuk peserta yang kurang mengerti. Namun Posisi pertama sebagai Inti dari acara mambuat tuani Gondang sudah terlihat peran dan parjong jong Raja Sitempang menunjuk kepada Pimpinan atau BAUNG. Karena itu harus disyukuri sebagai suatu fakta  sehingga tidak lagi terlalu banyak komentar miring.



KONDISI DAN KEADAAN SERTA KESIMPULAN.



Situasi dilapangan sangat kondusif, bersahabat penuh kekeluargaan tidak satu pun yang merasa terpinggirkan, jauh beda dengan program awal dari Panitia. Setelah rapat di Jakarta sebagai tindak lanjut dari Tonggo Raja di tandarabun 24 Juni 2023 yang gagal pelaksanaan pesta syukuran Parna itu disepakati tanpa membicarakan Tarombo, Parhundul dan panortoron berjalan baik benar dan konsisten.

Massa yang hadir semula direncanakan sekitar 20.000 prakiraan hanya 10 % dari rencana yaitu sekitar 2000 orang. Beberapa tokoh Simbolon, Dr Pirma Simbolon, Laksma , Marhuale Simbolon hadir namun Simbolon lainnya kurang kehadiran. Begitu pun dari Raja Sitempang, sangat kurang kehadiran sehingga terkesan kesepakatan Rapat di Jakarta dengan Viralnya nama Raja Sitempang sebagai Anak Sulung dari Raja Naiambaton, kurang disambut Pomparan Raja Sitempang. 


Ada lumayan memang yang hadir teapi lebih banyak dari luar Samosir yaitu , yang sempat saya Catat, Batam di pimpin Kapten (P) Luhut Sidauruk, 8 Orang, Bandung dipimpin, Vicktor Sidauruk 4 Orang, Jakarta, dipimpin, Prof Jual Sitanggang 4 Orang Medan dipimpin Mangasi Sitanggang 4 Orang dan Bonapasogit dipimpin, Naris Sitanggang,Martua Sitanggang, yang tercatat oleh saya 9 Orang termasuk dari Paraduan 3 Orang.

Kurangnya partisipasi dari Kelompok Raja Sitempang sangat disayangkan mengingat proses pembicaraan sepenuhnya didominasi oleh Turunan Raja Sitempang, yaitu menggugurkan rena mere semula yang tidak mengikut sertakan Raja Sitempang, muncul dengan peran penting namun kehadiran sangat minim. 


Kurangnya kehadiran Massa selain Undangan yang tidak menyebar, tiadanya Angkutan Bus yang semula dijanjikan Paniti yang menurut Informasi akibat kurangnya Dana.

Dalam Pelaksanaan mulai dari Rapat Rundowun, masukan dari Raja Sitempang dominan. Menyangkut Hula Hula atau Pamupus, bagian dari Koreksi dari Pomp Raja Sitempang, namun demi kebersamaan dan tidak mempermalukan maka Pasaribu dan Malau diterima yang sifatnya sementara menunggu duduk Bersama dikemudian hari. Sebab Anak Siangkangan dari Saribu Raja bukan Pasaribu melainkan Habeahan.


Dalam Panorotran, khusus mambuat Tuani Gondang, Bona Gordang adalah Raja Sitempang yaitu, Prof Dr Juang Sitanggang. Setelah mangaliat menjadi berubah sebagai akibat kurang tertibnya pengaturan Panitia dengan peserta dimana pengumumannya mengatakan Bebas di Parjongjong, najagar dijolo dijolo najagar di Pudi dipudi.

Beberapa kekurangan terjadi, sebagai akibat dari perencanaan semula yang tidak diadakannya sungkun saripe, dimana mereka Pomp Bolon tua, Tamba Tua, Saragi tua merumushon pesta syukuran ini adalah untuk, Parna dengan pengertian mereka, R Sitempang bagian dari Munte Tua sehingga disebut si 5 Ompu faktanya 2 Ompu.


Demikian fakta proses pelaksanaan Pesta Syukuran ini saya buat dengan sebenarnya dan yang sesungguhnya. Oleh karenanya saya mengajak kita semua untuk bersyukur dimana Ompung kita Raja Sitempang/Raja Natanggang muncul dan terkenal diseantero jagad sebelum dan setelah Pesta Syukuran Parna se Indonesia tersebut. Kedepan mari kita memperkuat eksistensi kita khususnya fakta tarombo untuk bahan pembicaraan di masa yang akan datang gune mamperkuat Buku Tarombo “Raja Sitempang Anakni Raja Naiambaton”

Pangururan 09 Juli 2023.


(Ditulis oleh Bungaran Sitanggang, SH, MH)