Notification

×

Iklan

Iklan

Akselerasi Transisi Energi, PLN - Total Eren - Adaro Power - PJBI Tandatangani PJBTL PLTB dengan Teknologi BESS Pertama di Indonesia

18 Mei 2023 | 21:34 WIB Last Updated 2023-05-19T10:57:00Z

Mewakili Dirut PLN Darmawan Prasodjo, Direktur Manajemen Proyek dan EBT Wiluyo Kusdwiharto melakukan penandatanganan PJBTL dengan Total Eren, Adaro Power dan PJBI/foto : ist


GREENBERITA.com-Jakarta || PT PLN (Persero) menggandeng Total Eren S.A., PT Adaro Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PJBI), dalam pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berkapasitas 70 MW di Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) ini merupakan PLTB pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan teknologi sistem penyimpanan energi baterai atau Battery Energy Storage System (BESS) sebesar 10 MWh di Tanah Laut, Kalimantan Selatan. 


Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) yang dilakukan antara Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dengan Managing Director-Indonesia & CFO APAC Total Eren Romain Pierru, Direktur Utama Adaro Power Dharma Djojonegoro, Direktur Adaro Power Mustiko Bawono, dan Direktur Utama PJBI Amir Faisal di Kantor Pusat PLN, pada Kamis (4/5).

 

Darmawan mengatakan proyek PLTB yang dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi baterai ini merupakan sebuah inovasi yang dilakukan PLN Group bersama mitra dalam mengatasi intermitensi pembangkit EBT. Proyek ini diharapkan menjadi referensi proyek EBT lain ke depannya.


"Sesuai arahan pemerintah, PLN terus berkolaborasi dalam mendorong target net zero emission pada 2060. Oleh karena itu potensi angin yang cukup besar di daerah Tanah Laut, Kalimantan Selatan, akan dimaksimalkan pemanfaatannya dengan pembangunan PLTB berkapasitas 70 MW ini. Dilengkapi dengan teknologi terkini, Battery Energy Storage System sebesar 10 MWh, PLTB ini diharapkan dapat memperkuat pasokan listrik di sistem interkoneksi Kalimantan dan meningkatkan pemanfaatan potensi energi bayu di Indonesia yang mencapai 155 Gigawatt (GW)," ungkap Darmawan.


Darmawan juga berharap PLTB Tanah Laut ini dapat mulai mengalirkan listrik pada tahun 2025 sekaligus mendukung program Pemerintah dalam mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan di Indonesia. 


Di tahun pertama operasional PLTB Tanah Laut diperkirakan akan menghasilkan sebanyak total 158 GWh energi listrik dan meningkat menjadi 196 GWh di tahun kedua dan seterusnya. Penggunaan energi baru dan terbarukan ini juga akan berkontribusi  mengurangi jumlah emisi CO2e sebesar 220.000 ton per tahunnya.

 

Sementara itu Presiden Direktur PT Adaro Power Dharma Djojonegoro mengatakan proyek ini merupakan wujud keseriusan Adaro dalam pengembangan EBT di dalam negeri. Ia mengakui bahwa pengembangan proyek PLTB ini sejalan dengan arahan pemerintah mendorong transisi energi di Indonesia.

 

“Penandatanganan PJBTL ini merupakan momen yang berharga bagi Adaro. Tidak hanya karena proyek ini adalah proyek IPP PLTB pertama yang akan kami bangun, namun juga sebagai wujud keseriusan Adaro untuk terus mengembangkan berbagai sumber energi terbarukan yang andal dan terjangkau. Hal ini sejalan dengan harapan Pemerintah yang ingin memastikan bahwa transisi energi di Indonesia dapat menghasilkan energi yang terjangkau bagi seluruh masyarakat,” terang Dharma.


Managing Director-Indonesia & CFO APAC Total Eren Romain Pierru berterima kasih kepada PLN atas kesempatan untuk menunjukkan komitmennya dalam pengembangan PLTB Tanah Laut.

 

"Kami senang dapat bermitra dengan PLN untuk menyediakan listrik melalui PLTB Tanah Laut, yang menunjukkan komitmen dan ambisi kuat Total Eren terhadap pasar energi terbarukan di Indonesia. Total Eren telah menginisiasi pengembangan proyek ini dan kemudian berhasil memenangkan tender yang kompetitif bersama mitra strategis kami, Adaro Power. Dengan penandatangan PPA ini, kami mencapai tonggak baru bersama para mitra kami. Kami sangat menantikan dimulainya pembangunan PLTB Tanah Laut yang akan memasok listrik rendah karbon untuk kepentingan masyarakat di Indonesia,” terang Pierru.

 

Tahapan konstruksi PLTB Tanah Laut ditargetkan akan dimulai pada awal tahun 2024 dan diperkirakan mencapai Commercial Operation Date (COD) pada tahun 2025. Setelah beroperasi, PLTB ini diharapkan dapat memperkuat pasokan listrik di sistem interkoneksi Kalimantan dan menambah bauran EBT di Indonesia.


Sebelumnya, pengembangan proyek PLTB Tanah Laut telah melalui proses tender yang kompetitif, di mana PLN menetapkan Konsorsium Total Eren dan Adaro Power sebagai pemenang tender dan menandatangani Letter of Intent (LoI) pada tanggal 15 November 2022 bersamaan dengan penyelenggaraan KTT G20 di Bali. 


Dalam rangka meningkatkan portofolio perseroan khususnya dalam bidang energi terbarukan, PLN telah menugaskan PJBI melalui PT PLN Nusantara Power selaku anak usaha PLN di bidang pembangkitan energi listrik untuk terlibat dalam pengembangan PLTB Tanah Laut 70 MW. 


PLN bersama dengan Total Eren, Adaro Power dan PJBI menyadari bahwa kemitraan berbagai pihak dari dalam dan luar negeri sangat diperlukan untuk mewujudkan komitmen Indonesia mencapai target bauran energi yang diharapkan melalui percepatan transisi energi bersih.