Notification

×

Iklan

Iklan

Renungan Praeses HKBP Distrik Samosir:'Mengikatkan diri Kepada Tuhan (1Korintus 6:17)'

17 Nov 2022 | 09:07 WIB Last Updated 2022-11-17T02:14:08Z
Oleh Pdt Rein Justin Gultom, MTh

GREENBERITA.com- Lihatlah Kapal yang mengarungi lautan nan dalam, pasti sering menghadapi penuh tantangan dari mulai ombak dan topan, angin kencang semuanya akan datang menerjang dan menghantam, semuanya silih berganti mencoba menenggelamkan kapal.

Apakah Kapal tersebut kokoh, kuat dan bertahan? Kapal kokoh bertahan dan tidak tenggelam dihempas dan ditelan oleh gelombang? Dengan bertahan, maju hingga tiba di pelabuhan dengan selamat dan aman. 

Saudara, tau kah kita rahasianya kenapa kapal bisa bertahan di tengah ancaman dahsyat? 

Ternyata kapal diikat dan terhubung dengan sebuah sebuah jangkar besi yang berat di bawah kapal, jangkar akan menahan kapall untuk teguh dan tidak terhempas oleh gelombang dahsyat di tengah ancaman. 

Kapal maju berjalan hingga tujuan tanpa pernah terlepas dari jangkar di bawahnya
Bagaikan kapal yang mengalami banyak tantangan. Demikian juga manusia mengalami banyak problemma hidup. 

Problema hidup bagaikan gelombang dahsyat. Gelombang dahsyat dari segala penjuru, pengaruh internal dan eksternal, semuanya datang menghadang ingin menenggelamkan manusia itu sendiri. 

Kita hidup dan tinggal di dalam konteks pariwisata Pembangunan Samosir yang cukup dahsyat, Samosir nan indah kini dilirik mata dunia. 

Bagaikan gula yang dicintai dan dihampiri semut, demikian banyak orang mencintai dan menghampiri Samosir kita. Tentu ini membawa dua dampak sekaligus, plus dan minus. 

Plus Samosir kita menjadi berkat bagi setiap orang yang mampu berkompetisi dan memiliki kompetensi, tetapi disisi lain, kehadiran pariwisata, ditandai dengan kehadiran banyak orang boleh membawa dampak minus bila kita tidak waspada, roh zaman bagaikan gelombang boleh menenggelamkan. 

Pertanyaan sejauh manakah manusia mampu bertahan di tengah ancaman dan godaan dalam segala zaman? 

Tentu jika l manusia hanya mengandalkan kekuatannya sendiri maka dia tidak akan mampu bertahan, ombak dahsyat akan menghempas dan bahkan menenggelamkannya, tetapi manusia akan kuat bila tali imannya diikatkan dan kepada Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus, Dialah yang akan memberikan kemampuan untuk bertahan menahlukkan segala tantangan hingga menuju pelabuhan yang tenang damai. 

Immanuel, Tuhan telah meninggalkan kemuliaanNya. Dia turun dari kemahakuasaaNya menuju dunia menjalin hidup dan tali persaudaraan dengan manusia. Allah telah menebus manusia dan menjadikan manusia menjadi baitNya sendiri dan Roh Nya tinggal di dalam dia (1 Kor 3:16) Manusia adalah anggota tubuh Allah (1 Kor 6:6), serta rupa Allah: Imago Dei (Kej 1:27), manusia tidak jauh berbeda dengan Allah (Mzm 8:6) Allah terlebih dahulu mengikatkan diriNya bagi kita, bahwa manusia adalah BaitNya dan RohNya ada di dalam diri manusia (1 Kor 3:16), tapi apa yang terjadi?  

Manusia masih memberikan dirinya diperbudak oleh dosa, tunduk kepada keinginannya, hawa nafsunya sendiri, berlaku jahat dan menghianati Allah. 
Allah inginkan kita untuk kembali, berubah dan bertobat, untuk tidak tinggal di dalam dosa, untuk tidak menuruti kata hati dan hawa nafsu sendiri. Tetapi mengikuti Tuhan di tengah dunia yang penuh ancaman dan gelombang yang dahsyat yang mampu menenggelamkan ini. 

Untuk itu selagi masih ada waktu, waktu anugerah, gunakan kesempatan, bagaikan kapal yang mengikatkan diri kepada Jangkar, demikian hidupmu mengikatkan diri dan beriman kepada Tuhan. 

Terima kembali kehadiran Roh di dalam hidupmu, Biarlah Roh berbuah baik di dalam hidupmu (Gal 5:22). Kembalilah kepada Tuhanmu. Biar engkau kuat dan bertahan dan maju terus hingga ke pelabuhan yang damai. Sekali lagi Tuhan masih tetap menunggumu berimanlah dan ikatkan dirimu kepada Tuhan. Engkau akam mampu bertahan dan kuat, kokoh, dari pengaruh roh roh jaman bagaikan ombak dahsyat yang penuh goncangan, Pastikan kita aka dituntun hingga tiba pada pelabuhan yang aman dan damai, bila kita percaya dan melakukan kehendak Tuhan. Tuhan memberkati dan menguatkanmu. 


( Penulis adalah seorang Hamba Tuhan melayani sebagai Praeses HKBP Distrik VII Samosir )