Notification

×

Iklan

Iklan

Petani di Toba Keluhkan Kelangkaan Pupuk Subsidi

26 Feb 2022 | 19:32 WIB Last Updated 2022-02-26T12:32:39Z


TOBA, SAMOSIRGREEN.com-Mayoritas masyarakat Kabupaten Toba hidup dari hasil pertanian, sehingga tidak luput dari keberadaan pupuk bersubsidi yang menjadi salah satu modal utama para petani selain lahan yang tersedia dan bibit untuk bercocok tanam.


Petani padi di Kabupaten Toba saat ini mengeluhkan naiknya biaya produksi akibat kelangkaan stok pupuk bersubsidi menjelang masa tanam tahun ini. 


Akibat dari kelangkaan tersebut para petani terpaksa membeli pupuk non subsidi, yang harganya melambung tinggi , para petani pun merasa rugi karena biaya tanam jauh lebih tinggi dari hasil panen yang didapatkan. 


Sementara harga pupuk di pasaran untuk saat ini dengan berbagai merek seperti pupuk urea sekitar harga 450 ribu rupiah per 50 kilogram sedangkan jika bersubsidi hanya 140 ribu rupiah per 50 kilogramnya, sedangnkan pupuk merek Phonska yang non subsidi sekitaran harga 450 ribu per 50 kilogram jika bersubsidi hanya 160 ribu rupiah dan untuk pupuk merek NPK sekitaran harga 680 ribu hingga 800 ribu rupiah.


Salah seorang petani Iwan Siahaan mengaku, memasuki musim tanam, para petani di Kabupaten Toba mengeluhkan terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi. 


"Selama beberapa bulan terakhir, para petani kesulitan untuk melakukan pemupukan karena pasokan pupuk dari pemerintah berkurang drastis, " Ujar Iwan Siahaan. 


Saat ini sebagian para petani padi di Kabupaten Toba mengalami keterlambatan untuk musim tanam di karenakan beberapa hal seperti halnya sebelumnya di karenakan para petani menanam jagung dan musim hujan serta mengalami banjir bandang belakangan ini. 


"Saya berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatianya terhadap kelangkaan pupuk bersubsidi yang ada di pasaran saat ini, sebab para petani sangat membutuhkan pupuk bersubsidi itu demi untuk menekan biaya operasional saat musim tanam, " pinta Iwan Siahaan. 


Dia juga menambahkan akibat kelangkaan pupuk bersubsidi di pasaran saat ini, hasil panen para petani untuk tahun ini kurang memuaskan. 


(Gb-bodoet24)