Notification

×

Iklan

Iklan

Mobil Loreng 'Provost FBI' Tabrak Pemotor di Medan Johor, 1 Tewas

2 Feb 2022 | 18:26 WIB Last Updated 2022-02-02T11:26:20Z

Ket Foto : Tangkapan layar video yang memperlihatkan mobil bercorak loreng menabrak pemotor di Medan Johor. 

MEDAN, GREENBERITA.com
-- Satu unit mobil Suzuki Vitara BK 1074 AG dengan corak loreng berlogo ‘Provost FBI’ yang dikendarai Fauziah Nasution, menabrak sejumlah pemotor di Medan Johor. Satu orang tewas akibat peristiwa ini. 


Tabrakan tersebut terjadi di Jalan Karya Jaya, Johor, Medan. Rekaman detik-detik kecelakaan ini pun viral di media sosial (medsos).


Dari rekaman video viral itu, tampak mobil berwarna hitam menabrak sejumlah sepeda motor dari belakang. Pemotor yang ditabrak dari belakang terlihat terjatuh dan terlindas mobil.


Setelah itu, tampak dua orang keluar dari mobil berwarna hitam yang diberi corak loreng-loreng itu. Ada logo dengan tulisan ‘Provost Forum Batak Intelektual’ serta ‘FBI’ di logo itu. Ada tulisan FBI DPC Kota Medan di pintu mobil tersebut.


Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (1/2/2022) sore. Dia mengatakan. korban tewas mengalami luka di bagian kepala.


"Pengendara sepeda motor bernama Dimas Ikhsan Erlangga mengalami luka di kepala sebelah kiri dan meninggal dunia," kata Kombes Hadi saat dimintai konfirmasi, Rabu (2/2/2022) sore.


Dia mengatakan, pengemudi mobil diduga tidak berhati-hati sehingga menabrak pemotor yang ada di depannya. Dia menyebut korban tewas sempat masuk ke kolong mobil.


"Posisi sepeda motor berada di depan mobil dan ketika mendekati simpang Jalan Karya Bakti, diduga pengendara mobil kurang hati-hati kemudian menabrak beberapa sepeda motor yang berada di depannya," tutur Hadi.


Hadi menjelaskan, pihaknya sudah mengamankan mobil dan sepeda motor sebagai barang bukti. Sedangkan pengendara mobil disebut masih mengalami trauma dan belum bisa dimintai keterangan.


"Penyidik sejauh ini masih mendalaminya. Kondisi pengendara roda empat masih trauma. Kita masih belum bisa memeriksa terlalu jauh," jelasnya. 



(Gb--Diaz)