Notification

×

Iklan

Iklan

Penyandang Disabilitas Toba Tampil Menawan Dalam Balutan Ulos Batak

5 Des 2021 | 19:24 WIB Last Updated 2021-12-05T12:24:35Z


TOBA, GREENBERITA.com
- Walau dengan segala kekurangan nya, para penyandang disabilitas tampak tampil menawan dalam gelaran peragaan busana Ulos khas Batak yang di ikuti juga sejumlah perancang busana para penyandang disabilitas kabupaten toba yang mengedepankan hasil produksi kerajinan tangan sendiri.


Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Toba ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional, dengan Tema "Kepemimpinan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas menuju Tatanan Dunia yang Inklusif, Aksesibel, dan Berkelanjutan, Pasca Covid-19", di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Jumat (3/12/2021).


Pada kesempatan ini, penyandang disabilitas dari Yayasan Cahaya Bersama Rakyat (CBR) Kabupaten Toba memberikan hasil karya mereka, berupa topi dari salah satu Pahlawan Nasional, Sisingamangaraja XII.


Lewat karya ulosnya para penyandang disabilitas ingin menunjukkan keindahan ulos dari Kabupaten Toba yang mempertontonkan keindahan bahan dari alami.


Bahkan keunikan ulos dibuat dengan handmade, sehingga produksinya benar-benar manual dari bahan-bahan alami , sehingga mengalahkan produk dengan benang sintetis dan mesin, yang membuat para penyadang disabilitas tertantang untuk mengangkat keunikan ulos manual.


Dalam sambutannya, Bupati Toba Poltak Sitorus mengucapkan rasa bangga, dengan diadakannya acara ini.


"Terimakasih, semoga ini menggugah kesadaran dunia, kesadaran kita semua, akan pentingnya pemenuhan, perlindungan dan penegakan hak penyandang disabilitas," ujar Poltak Sitorus.


Harapan para penyandang disabilitas ulos batak menjadi potensi kreatif bagi anak-anak muda bisa memanfaatkan potensi bangsa sendiri, misal pun tidak dapat memproduksi sendiri, setidaknya bangga dengan produk-produk ulos, mengenakanya, dan memakai produk-produk dan bahan-bahan tradisional.


Usaha tanpa kenal lelah dari penyandang disabilitas yang tergabung dalam komunitas Yayasan Cahaya Bersama Rakyat (CBR) telah membuahkan hasil dengan mendesain ulos batak menjadikan busana yang menarik dan tidak kala elegan dan modern. 


Hal itu dibenarkan Rosita Mariani Hutapea, Sekretaris Yayasan CBR.


"Kerja keras para penyandang disabilitas Kabupaten Toba ini dalam membangun komunikasi dan kerjasamanya dengan banyak pihak, mulai dari pemerintah daerah, Forkopimda hingga sektor swasta," ujar Rosita Mariani.


Menurut Rosita, hal ini dilakukan tidak terlepas dari dorongan motivasi yang kuat dan tulus dari Yayasan CBR dalam membantu sesama.


"Kami berharap, hasil busana ulos batak ini dapat dikelola dengan baik dan mampu memotivasi kegiatan usaha, mengubah pola pikir, meningkatkan kepercayaan diri penyandang disabilitas untuk memulai dan mengembangkan usahanya sampai benar-benar berhasil menjual dan memasarkan produknya," harap Rosita.


Dia bertekad pihaknya dan kalangan pelaku usaha akan terus berupaya memfasilitasi pendampingan, memampukan penyandang disabilitas menangkap peluang bisnis dan potensi usaha.


“Pemberdayaan ekonomi di era persaingan terbuka dan pasar bebas ini tentunya tidak berhenti sebatas pelatihan, tapi juga mentoring dan pendampingan intensif dari dinas teknis, dari korporasi peduli hingga usahanya benar-benar bisa bersaing dan berkembang,” tekad Rosita.


Sebuah indikasi kemandirian dan keberlanjutan sangat ditentukan konektifitas yang terbangun baik antara produk ataupun layanan rumah produksi ini dengan pasar, dengan konsumen, termasuk aksesnya pada layanan perbankan digital.


“Untuk itu, kami meminta khususnya kepada Dinas Koperindag Kabupaten Toba memfasilitasi kawan-kawan penyandang disabilitas agar bisa mengakses, memanfaatkan peluang ekosistem digital seperti menghadirkan toko daring yang efisien dan terintegrasi di platform marketplace, lengkap dengan layanan pesan antarnya, hingga transaksi pembayaran digital yang memudahkan konsumen untuk mengakses produksi dari para penyandang disabilitas Kabupaten Toba ini," pungkas Rosita.


(Gb-boedoet)