Notification

×

Iklan

Iklan

Jadilah Pemimpin Arif Nan Bijaksana, Stop Pamer Jasa dan Perbuatan

23 Sep 2021 | 11:59 WIB Last Updated 2021-09-23T04:59:00Z

Oleh Dr Pirma Simbolon

GREENBERITA.com - 
Terkait pemberitaan berhasilnya Pemkab Samosir meyakinkan Kementrian PUPR untuk memastikan pembangunan jalan nasional dilingkar pesisir Kabupaten Samosir guna konektivitas 7 Kabupaten, adalah hal yang tidak perlu diperdebatkan seperti anak-anak kekinian.

Karena bagi rakyat, sebenarnya tidak begitu penting siapa yang mengusulkan sebuah kegiatan atau proyek. Yang terpenting bagi mereka adalah ada geliat pembangunan di daerah itu. 


Karena dengan adanya pembangunan sarana prasarana di Samosir, akan semakin memudahkan masyarakat mengakses keperluannya baik perdagangan, pendidikan, kesehatan, pertanian dan atau kegiatan ekonomi lainnya. 


Tidak ada yang memungkiri bahwa Pemimpin lama punya andil memulai, tapi ingat tanpa ditindaklanjuti oleh pemimpin baru atau penggantinya, maka itu tidak akan berlanjut.

Sama seperti ketika pemimpin lama menindaklanjuti program pemerintahan sebelum dia, maka tidak akan mungkin berjalan pembangunan jalan lingkar Samosir, jembatan Tano Ponggol dan Rumah Susun RSUD Hadrianus serta lainnya.


Sikap yang lebih baik itu adalah ketika peminpin lama membantu pemimpin baru. Saat ini belum saatnya pamer kehebatan atau pamer jasa. 


Karena Pilkada masih lama. Ibarat kata pepatah,  "Belanda masih jauh Bung".


Sebenarnya rakyat sangat tau apa yang sudah dikerjakan oleh pemimpin lama, dan tau juga apa yang sdg  dikerjakan pemimpin saat ini.


Kalau para mantan pemimpin selalu mengkritisi juniornya (penggantinya) secara terbuka atau bahkan menuduh berbohong,, kurang elok dibaca rakyat kecil.


Persepsi rakyat kepada para mantan pemimpin yang seperti itu bisa berbalik dari simpativ menjadi antipati. Maka hati hatilah. 


Sebagai pemimpin hendaknyalah menunjukkan sikap bijaksana supaya layak dikenang sebagai pernah memimpin.


Ketika Megawawati di awal berkuasa tidak balas dendam kepada mantan Presiden Soeharto dan keluarganya yang menzolimi ayahnya, namun Megawati bahkan cenderung memaafkan, saat itulah nama Megawati Soekarno Putri dikenang sebagai pimimpin yang bijaksana dan membuatnya semakin disegani oleh banyak kalangan dan bahkan boleh dikatakan saat ini beliaulah orang paling berpengaruh di republik ini tentu setelah Presiden Jokowi.


Sebaliknya, Saat SBY setelah selesai menjabat mulai mengkritik penggantinya dengan bahasa yang sangat santun sekalipun, saat itulah nama besar SBY menjadi terdegradasi dimata publik.


Mengapa nama besar SBY terdegradasi dimata publik saat mulai mengkritisi Jokowi sebagai penggantinya? Ya karena rakyat tau dan melihat Legacy yang ditinggalkan SBY  dan dibandingkan dengan karya Jokowi yang akan dikenang sebagai Legacy. 


Pemimpin itu dikenang dari legacy yang ditinggalkannya. Legacy itu bisa hal baik dan bisa juga sebaliknya.


Biasanya para pemimpin itu tidak pernah mencari cari rencana legacy yang akan ditinggalkannya. Mengumbar prestasi yang pernah diraihnya. Pemimpin hanya bekerja dan bekerja. Rakyat sendirilah yang menilai bahwa ini dan itu lagacy seorang pemimpin tertentu. 


Yang  di harapkan rakyat adalah para mantan pemimpin tetaplah bijaksana dan tidak mengumbar kebencian melalui kritik terbuka kepada penggantinya di area publik. Sangat tidak elok. 


Soal siapa yang berjasa untuk usulan proyek Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Danau Toba, tentu ada banyak pihak, dari Bupati 2010 -2015, Bupati 2015-2020 Instansi terkait , Bupati saat ini dan pihak pihak lain.


Namun yang pasti pada pemerintahan saat ini Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom telah berhasil meyakinkan Kementerian PUPR untuk tetap melanjutkan rencana pembangunan jalan lingkar pesisir Danau Toba terkhusus di Samosir sehingga akhirnya Kepala Balai  Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Sumatera Utara mengeluarkan surat telahaan sebagai staf kepada Dirjen Bina Marga Kementrian PUPR perihal Ruas Jalan Lingkar Pesisir Danau Toba Untuk Konektivitas 7 Kabupaten dan ditandatangani langsung oleh Ir Selamat Rasidi, MSc sebagai Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Sumatera Utara.


Dan terbitnya Nota Telah Staff Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional Sumatera Utara tertanggal 6 September 2021 yang ditujukan kepada Dirjen Bina Marga Kementerian perihal Ruas Jalan Pesisir Danau Toba untuk koneksitas 7 Kabupaten juga membuktikan bahwa banyak pihak yang berjasa atas rencana proyek tersebut termasuk Balai Besar Pengeloaan Jalan Nasional Sumatera Utara. 


Harapan rakyat Samosir adalah semoga usulan tersebut dapat terealisasi untuk membuka koneksitas antar 7 kabupaten se kawasan danau toba. Demi Samoair yang lebih baik.


Rakyat tau apa yang sudah dikerjakan oleh pemimpin lama, dan tau juga apa yang sedang dikerjakan pemimpin saat ini. Kalau para mantan pemimpin selalu menyudutkan juniornya (penggantinya) atau bahkan menuduh berbohong, hal itu kurang elok dibaca rakyat kecil dan menunjukkan sifat kekanak-kanakan.


Persepsi rakyat kepada para mantan pemimpin yang seperti itu bisa berbalik dari simpati menjadi antipati, apalagi bagi mantan pemimpin yang masih pingin menjadi pemimpin publik kedepan nya.


Sebagai pemimpin hendaknyalah menunjukkan sikap bijaksana supaya layak dikenang sebagai pemimpin yang Arif dan Bijaksana.