Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom
SAMOSIR, GREENBERITA.com || Dalam perjalanan menuju 100 hari kinerjanya, Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom terus mendapat kritikan baik secara pribadi maupun mengatasnamakan komunitas di media massa maupun media sosial.
Pernyataan itu disampaikan Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom ketika dikonfirmasi greenberita melalui selulernya pada Minggu, 20 Juni 2021.
"Semua kritikan itu adalah bentuk kasih dan perhatian bagi kami pemerintah kabupaten Samosir untuk lebih baik bekerja kedepannya," tegas Vandiko Gultom.
Menurut Vandiko Gultom, gerakan pro-perubahan itu memang identik dengan berlawanan arah atau melawan kebiasaan lama sehingga tidak lepas dari perlawanan.
"Ibarat mendirikan bangunan baru, maka diperlukan merombak bangunan lama yang kadang tidak nyaman bagi penghuni rumah itu sendiri," ujar Vandiko Gultom.
"Sehingga kritikan itu adalah lazim dan bahkan menjadi keniscayaan, karenanya kita harus sabar melihat gebrakan gebrakan pembangunan yang kita lakukan dengan tetap tunduk pada aturan yang akuntabel dan tidak lari dari undang-undang," cerita Vandiko Gultom dengan keyakinan tinggi.
Bahkan, Bupati milenial ini mengatakan hingga kini masih berupaya keras mewujudkan janji politiknya semasa kampanye lalu.
"Kita masih tetap on the track dalam menjalankan roda pemerintahan seperti perubahan efektifitas dan perampingan OPD yang sudah di tangan DPRD Samosir," jelas Vandiko Gultom.
Terkait program berobat gratis, Vandiko menyatakan telah berjalan di lapangan dengan langsung melakukan sidak ke Puskesmas dan rumah sakit.
"Terkait beasiswa, kami tengah melakukan pengumpulan nama-nama yang akan mendapat beasiswa dan segera membagikan nya," tambah Vandiko Gultom.
Untuk pengembangan UMKM dari produk asli petani seperti hasil pertanian mangga, bawang. andaliman, kacang dan kemiri, sudah berjalan dan salah satunya telah dipromosikan melalui Festival Mangga di Silimalombu beberapa waktu yang lalu.
"Bahkan pasar tradisional Pangururan yang mangkrak telah kita Instruksikan untuk segera digunakan," jelasnya lagi.
Untuk pembukaan jalan antar huta dan desa serta pemeliharaannya telah dilakukan pada tujuh desa telah berjalan seperti di Desa Palipi, Sitamiang, Parbaba Dolok, Bonan Dolok, Pangasean, Saor Nauli dan Sukkean.
Penempatan para pejabat Pemkab Samosir melalui lelang untuk mendapatkan The Right Man on The Right Place juga tengah dengan mengusung tema transparan.
"Sinergitas porogram antara APBD kabupaten, provinsi dan APBN telah kami lakukan melalui lobby kepada pejabat terkait di Provinsi Sumatera Utara," jelas Vandiko.
Kegiatan Jumat Bersih untuk semua kota kecamatan sebagai upaya pembersihan Samosir sebagai destinasi wisata juga telah berlangsung.
Bahkan rencana pembentukan Lembaga Adat Batak dan pengisian jabatan yang kosong telah dilakukan dengan bijak dengan memperhatikan rekam jejak para Plt tersebut.
"Program pemerintah yaitu Vaksin untuk rakyat juga menjadi prioritas kita untuk menuntaskan nya," ujarnya.
Pada program penghijauan, pemberian bibit gratis secara bertahap telah dimulai dan mendapat sambutan hangat dari warga.
Guna mencapai target pembangunan yang maksimum, Pemkab Samosir harus merevisi DIPA dari program bupati sebelumnya yang diharapkan selesai pada Agustus.
"Soal defisit anggaran 60 miliar yang tidak lazim dengan single years masih kami audit," pungkas Bupati Vandiko Gultom.
(Gb-ferndt01)