|
Antikudeta Myanmar tetap melancarkan aksi saat Paskah Minggu (4/4) |
GREENBERITA. com - Antikudeta Myanmar tetap melancarkan aksi saat Paskah Minggu (4/4), namun dengan cara yang berbeda. Mereka menghias telur rebus, salah satu simbol perayaan Paskah, dengan tulisan dan gambar protes atas kudeta yang dilakukan junta militer Myanmar.
Para demonstran lantas memajang telur-telur yang sudah dihias itu di depan rumah, ada pula yang memasukkannya ke dalam kantong lalu menggantungkannya di depan pagar.
Menurut laporan AFP, unggahan foto di media sosial terlihat berbagai telur dihiasi dukungan untuk pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi. Beberapa di antaranya menunjukkan simbol tiga jari sementara lainnya menuliskan 'save our people' dan 'democracy',rilis cnn.com
"Saya Buddhist tetapi saya ikut kampanye ini sebab mudah memegang telur. Saya menghabiskan hampir satu jam menghias telur saya," kata seseorang yang berasal dari Yangon.
"Saya mendoakan situasi Myanmar saat ini kembali ke demokrasi," katanya lagi.
Salah satu grup di Facebook mendorong protes menggunakan telur ini tetap menghargai tradisi umat Kristiani saat Paskah.
"Yesus telah bangkit: Haleluya - Myanmar akan bangkit kembali," tulis Kardinal Charles Bo, tokoh Katolik paling senior di Myanmar dalam unggahannya di Twitter.
Myanmar telah mencekam sejak kudeta terjadi pada 1 Februari, saat junta militer menangkap Suu Kyi. Sejak saat ini gelombang protes terus terjadi di dalam negeri dan kritik datang dari berbagai negara.
Per Sabtu (4/4), jumlah korban akibat aksi protes antikudeta mencapai 557 orang. Setidaknya 2.658 warga Myanmar telah ditangkap otoritas setempat.
(gb-rizal/rel)